Suku Aborigin merupakan penduduk asli pada benua Australia atau dikenal juga dengan sebutan negara kangguru.
Kebudayaan suku Aborigin adalah istilah yang umum apabila digunakan untuk merujuk pada orang Aborigin dan penduduknya, yang kebanyakan berasal dari pulau Selat Torres.
Penduduk pribumi itu sendiri membentuk 2,4% dari populasi modern saat ini di Australia. Mereka tinggal di daratan Australia, Tasmania, dan beberapa pulau di sekitarnya.
Sudah diyakini bahwa suku Aborigin menempati benua Australia dan pulau sekitarnya hampir sejak 70 ribu tahun yang lalu.
Penduduk pribumi ini bisa berbicara lebih dari 250 bahasa, ciri khasnya yang berbeda, dan sudah dianggap menjadi 20 jenis bahasa di dunia yang terancam punah.
Masyarakat suku Aborigin bukanlah komunitas sosial tunggal, mereka juga memiliki komponen dan segmen yang berbeda dalam mode subsistensi nya, budaya, serta bahasa.
Kebudayaan Bahasa Suku Aborigin
Kata Aborigin memiliki makna paling awal dikenal. Suku mereka memiliki budaya, warisan, dan sejarah yang berbeda dari setiap kelompok lainnya di seluruh dunia.
Bahasa asli suku Aborigin di Australia diketahui tidak terkait dengan bahasa apapun di dunia ini.
Saat ini, kurang lebih hanya ada kurang dari 200 bahasa asli Australia yang digunakan dalam keshariannya.
Para ahli bahasa mempelajari bahasa Australia sebagai Pama Nyungan dan non-Pama Nyungan.
Mayoritas bahasa Pama-Nyungan terdiri dari keluarga bahasa-bahasa lain yang terkait. Sedangkan yang tidak berhubungan, dipelajari oleh para ahli sebagai bahasa non-Pama Nyungan.
Kelompok-kelompok bahasa tersebutlah yang diyakini sebagai hasil dari hubungan kontak komunikasi yang terjalin dalam jangka waktu yang lama.
Sebuah ciri umum dari bahasa yang mereka gunakan adalah, mereka menampilkan cara bicara khusus yang intim dan digunakan hanya untuk di hadapan para kerabatnya.
Budaya Suku Aborigin
Suku Aborigin Australia adalah suku yang kaya dan menampilkan beragam macam pola pada pengelompokan linguistik-nya.
Hal ini jelas tampak dari adanya variasi praktik budayanya yang beragam, meskipun terkadang menunjukkan adanya tanda-tanda kesamaan pada acara adatnya.
Data sensus yang telah didapatkan menunjukkan bahwa, 72 persen suku Aborigin mempraktekkan salah satu bentuk’ ajaran Kristen meskipun yang mereka lakukan tidak sama persis. Sementara untuk 16 persennya tidak menganut agama apapun.
Sekarang ini sedang terjadi peningkatan jumlah yang cukup besar pada anggota masyarakat yang mengikuti ajaran Islam di Australia.
Di antaranya adalah suku Aborigin Australia, nilai-nilai religius dan tradisi lisan yang biasanya berdasarkan pada penghormatan terhadap pulau, serta alam sekitarnya yang menjadi tempat tinggal mereka yang membentuknya menjadi seorang yang muslim.
Pada masa sebelumnya, kelompok Aborigin menampilkan budaya, kepercayaan, dan bahasanya masing-masing sesuai dengan daerah dan adat yang ada sebelumnya.
Seni dan Lukisan Aborigin Australia
Kebudayaan Australia kaya akan tradisi seni Aborigin. Bentuk kesenian Aboriginlah yang dapat membawa kita mengingatkan kembali ke masa lebih dari ribuan tahun yang lalu.
Seni pahat batuan dan lukisan kulit kayu yang paling menampilkan kehidupan Aborigin yang bersahabat dan selaras dengan alam.
Hubungan antara masyarakat Aborigin dan lingkungannya sekitarnya, paling terlihat dalam penggunaan warna alami dalam lukisan yang sebagian besar terbuat dari oker mereka menyebutnya dengan ochre.
Meskipun saat ini para seniman Aborigin modern masih meneruskan tradisi-tradisinya, tetapi mereka juga mulai mengadopsi material modern yang serbaguna yang dapat digunakan.
Kesenian asli Aborigin juga menjadi sumber pendapatan yang besar untuk beberapa komunitas di Australia, dan peminatnya pun juga banyak dari daerah-daerah populer di Australia, bahkan sampai ke internasional.
Saat ini, sebagian besar suku Aborigin telah pindah ke kota dan menjalani hidup yang lebih modern. Namun, mereka mengalami kesulitan kesehatan dan ekonomi, karena indikator sosial yang buruk seperti pendidikan yang rendah, banyaknya pengangguran, serta kemiskinan yang tinggi pada sukunya.
Proses urbanisasi yang mereka lakukan ini lebih didasarkan pada tekanan politik dibandingkan dengan keinginan mereka sendiri.
Secara sunia politik, dua penduduk Aborigin telah berhasil meraih kursi di Parlemen Australia, yaitu Neville Bonner dan Aden Ridgeway, sampai dengan tahun 2005.
Nama Aborigin lain yang terkenal diantaranya adalah, nama mantan kapten Tim Rugby Australian National League, Arthur Beeton, atlet Olimpiade Cathy Freeman dan aktor David Gulpilil.