Buya Yahya, Ustad Aswaja yang Kharismatik, Ini 5 Fakta Menarik Mengenai Pergerakan Dakwahnya

Ustad kharismatik dari Cirebon ini termasuk masihlah muda. Namun debutnya dalam berdakwah serta mendidik umat telah sedemikian besar serta terhitung modern. K. H. Yahya Zainul Ma’arif, yang lebih populer dengan panggilan Buya Yahya, adalah satu diantara ustad yang bertindak aktif membendung memahami wahabi.

Terkecuali mengasuh banyak majelis pengajian, ia juga sekian kali berdiskusi langsung dengan tokoh-tokoh yang bertentangan dengan NU.

Ustad kelahiran Blitar ini berbarengan Ustad Idrus Ramli serta K. H. Luthfi Bashori diduga ada keterikatan dengan gerakan NU Garis Lurus (NUGL) yang aktif didunia maya.

Walau awalannya beberapa tokoh itu sudah menyanggah keterikatan dengan NUGL, tetapi pertemuan mereka bertiga belum lama ini dalam acara bertopik “Gerakan Kultural Ahlussunnah Waljamaah dalam Membendung Aliran Sesat” di Pesantren al-Bahjah jadikan bukti oleh beberapa kelompok kalau memanglah diam-diam ketiganya ada dibalik grup NUGL. Benar tidaknya, kita tunggulah klarifikasinya saja.

Lepas masalah silang sengketa organisasi, sosok Buya Yahya yaitu seseorang Ustad Aswaja yang gigih berdakwah serta mempunyai keunggulan dalam jangkauan dakwahnya. Lebih jauh mengenai profil singkat serta sepak terjang Buya Yahya, di bawah ini 5 kenyataan menarik mengenai biografi Buya Yahya.

Guru-guru Buya Yahya

buyayahya.org
buyayahya.org

Setamat SMP serta usai Madrasah Diniyah bimbingan K. H. Imron Mahbub, Blitar, Buya Yahya lalu mondok di Pesantren Darullughoh Wadda’wah (Dalwa), Bangil, Pasuruan, Jawa timur dibawah bimbingan Habib Hasan bin Ahmad Baharun.

Ia mondok serta di pesantren ini pada 1988 sampai 1996 dengan 3 tahun salah satunya menjalankan pekerjaan mengajar.

Selesai belajar di Bangil, atas arahan Habib Hasan, Buya Yahya lalu meneruskan pendidikan di Kampus al-Ahgaf Yaman. Sepanjang 9 tahun ada di Yaman pada 1996 sampai 2005, Buya Yahya banyak berguru pada ulama-ulama Yaman.

Beberapa kecil guru Buya Yahya diantaranya : dibagian fikih ia berguru pada beberapa Mufti Hadramaut ; Syekh Fadhol Bafadhol, Syekh Muhammad al-Khotib, Syekh Muhammad Baudhon, serta Habib Ali Masyur bin Hafid.

Pengetahuan hadis ia tekuni dari Dr. Ismail Kadhim Al-Aisawi dari Iraq, Habib Salim asy-Syathri serta Sayyi Ahmad bin Husin Assegaf. Dengan cara sanad keilmuan, Buya Yahya sekurang-kurangnya mempunyai dua jalur, dari Habib Hasan bin Ahmad Baharun (Pengasuh Dalwa) serta Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, Rektor Kampus al-Ahgaf Yaman.

Beberapa Pergerakan Dakwahnya

2.bp.blogspot.com
2.bp.blogspot.com

Sebelumnya mulai berdakwah, Buya Yahya pada akhir tahun 2005 masihlah berstatus guru pekerjaan di pesantren persiapan untuk mahasiswa yang bakal pergi ke Kampus al-Ahgaff. Sampai pertengahan 2006, ia lantas diizinkan sang guru, Prof. Dr. Habib Abdullah bin Muhammad Baharun untuk mulai berdakwah.

Mulai sejak waktu itu, Yahya muda mulai masuk mushalla-mushalla kecil untuk berdakwah. Sampai pada akhirnya mendidikran majelis taklim di masjid at-Taqwa Cirebon. Awal mulanya cuma di hadiri 20 orang saja, sampai pada akhirnya jamaah pengajiannya tiap-tiap malam Senin serta Selasa nyaris penuhi masjid.

Mulai sejak tahun 2008, Buya Yahya mulai bangun pesantren. Hal semacam itu dikerjakan sebelumnya setelah ada beberapa santri yang ditampungnya dirumah. Baru pada tahun 2010 Instansi Pengembangan Dakwah al-Bahjah serta Pesantren al-Bahjah diresmikan oleh Habib Abdullah Bin Muhammad Baharun dari Yaman.

Jaringan Pendukung Dakwah

3.bp.blogspot.com
3.bp.blogspot.com

Perubahan dakwah Buya Yahya dengan LPD al-Bahjahnya semakin cepat serta memperlebar sayap. Dibanding dengan biasanya ustad pesantren, Buya Yahya termasuk selangkah lebih modern serta eksis. Jaringan radio serta TV al-Bahjah aktif menyiarkan ceramah serta pengajiannya.

Video-video pengajian Buya Yahya dengan gampang dibuka di situs ataupun lewat youtube. Bersamaan semakin populernya Buya Yahya, beberapa waktu terakhir diberitakan kalau dakwahnya mulai merambah mancanegara.

Terkecuali mempunyai stasiun radio serta TV untuk memperluas jangkauan dakwah, al-Bahjah juga meningkatkan usaha travel, mini market, penjualan buku serta DVD. Bahkan juga al-Bahjah juga berinovasi meningkatkan tempat rekreasi berbentuk kolam renang muslimah.

Respon pada Sebagian Gosip Kontroversial

i.ytimg.com
i.ytimg.com

Sebagai tokoh agama yang banyak jadi referensi orang-orang muslim, Buya Yahya dihadapkan juga pada pertanyaan-pertanyaan dari jamaahnya berkaitan sebagian gosip agama yang berkembang. Bahkan juga dalam beberapa masalah, ia menentang statemen kontroversial yang dilontarkan sesama ustad.

Diantaranya yang pernah ia tanggapi yaitu pengucapan K. H. Said Aqil Siradj berkaitan jenggot. Ungkapan K. H. Said yang memanglah kerap dipelintir serta disalahpahami orang, disikapi keras oleh Buya Yahya. Ia juga pernah menyikapi pernyataan Prof. Quraish Shihab mengenai jaminan surga untuk Nabi Muhammad SAW.

Pada intinya beberapa ustad yang keduanya sama memperjuangkan eksistensi Aswaja tidaklah sama-sama menyalahkan. Cuma saja, terkadang ungkapan yang multitafsir serta sepintas gampang disalahpahami orang, bakal dipelintir serta direkayasa pihak tertentu untuk mengadu pendapat serta sanggahan antar ustad.

Sayangnya, fenomena sama-sama sanggah lewat video itu tanpa ada dilanjutkan pertemuan langsung antar yang berkaitan. Hal Tersebutlah yang lalu bakal jadi senjata pihak tertentu untuk makin menjatuhkan wibawa serta citra beberapa ustad.

Diskusi dengan Wahabi

i.ytimg.com
i.ytimg.com

Sebagai tokoh kultural Aswaja yang gigih membela faham Ahlusunnah yang sudah digerakkan oleh sebagian besar muslim terutama Indonesia, tentunya mesti bertabrakan dengan aliran lain yang memanglah agresif menebarkan pahamnya melalui beragam media.

Untuk hindari perseteruan di masyarakat, jadi beberapa tokoh memanglah mesti duduk berbarengan berdiskusi mengetengahkan dalil serta landasan pemahaman masing-masing.

Hal tersebut yang sudah dikerjakan Buya Yahya. Sekian kali ia mengadakan diskusi terbuka dengan tokoh-tokoh salafi wahabi. Video yang diupload ke youtube melihatkan kealiman serta kearifan Buya Yahya dalam berdiskusi serta berdebat.

Diantaranya ia pernah berdiskusi dengan Profesor Salim Bajri serta Ustadz Ahmad Thoharoh. Perbincangan mereka ditayangkan segera di tv lokal, Cirebon TV.