Hubungan antara ibu dan anak mungkin satu hubungan yang paling rumit, sekaligus paling berarti. Membesarkan anak itu sangat sulit, oleh karena itu para ibu sangat layak mendapatkan ungkapan terima kasih.
Memang tak akan bisa membalas jasa ibu hanya dengan berterima kasih, namun ini bisa jadi awal yang baik untuk lebih menghargai pengorbanan ibu kita.
Setidaknya ada 6 pengorbanan ibu yang perlu kita apresiasi dengan ucapan terima kasih.
-
Terima kasih Ibu karena sudah mengorbankan waktu tidur untuk kita
Mungkin sewaktu kita bayi sering terbangun dan menangis tengah malam, atau menangis ketakutan saat hujan petir di malam hari. Pada saat-saat seperti itu, ibu tetap hadir, walau mungkin ia sudah sangat mengantuk dan iingin tidur.
Saat ibu selalu ada di samping kita, kapan pun kita membutuhkannya, membuat kita merasa aman dan nyaman.
Kita memang tidak akan pernah bisa membalas pengorbanan ibu, namun setidaknya kita bisa mengucapkan terima kasih padanya.
-
Terima kasih Ibu karena sudah memprioritaskan kita
Ibu selalu memprioritaskan diri kita. Bukan berarti ibu tidak punya teman. Namun merawat diri kita slealu lebih penting dari hal-hal lainnya. Prioritaskan hari ini untuk mengucapkan terima kasih padanya.
-
Terima kasih Ibu karena memastikan kita selalu kenyang
Ibu selalu sadar kalau perut kenyang hati senang. Mungkin ibu bisa menyiapkan makan malam bersama di rumah, atau terkadang makan bersama di luar.
Seringkali ibu akan memberikan kita lebih banyak makanan, walaupun bisa jadi dia sendiri masih lapar.
Sekaranglah saatnya untuk memberikan ucapan terima kasih atas hal ini, jangan lupa sertai juga dengan pelukan yang hangat.
-
Terima kasih Ibu karena sudah mengorbankan waktu istirahatmu
Sebagai anak-anak, mood kita sering berubah-ubah. Pada satu waktu marah-marah lalu tak berapa lama kemudian kembali tertawa.
Namun bagaimana pun kondisi mood kita, hampir pasti sebagai anak-anak kita sangat berisik.
Ibu paham kalau kondisi rumah yang tneang itu sangat langka dan berharga. Namun ibu mau mengorbankan waktu tenangnya agar kita merasa yakin kalau diri kita ini dicintai.
Mungkin kita tidak lagi berteriak-teriak lagi sebagai orang dewasa, tapi tidak ada salahnya kalau kita teriakkan pada ibu kita, “Terima kasih karena sudah membiarkan saya teriak-teriak waktu kecil!”
-
Terima kasih Ibu sudah menemaniku baik saat sehat, maupun sakit
Wanita mengagumkan ini tidak pernah mengambil cuti satu hari pun dari profesinya sebagai ibu, bahkan saat ibu sedang merasa tidak sehat.
Rumah yang berisi anak-anak itu penuh bakteri penyebab penyakit. Pasti ada masa-masa ketika demam dan penyakit datang menyerang.
Walau sedang sakit, ibu tetap ada di samping kita, walau ia sedang bersin-bersin atau tenggorokannya sakit. Ia ada untuk kita, untuk itulah kita harus mengucapkan terima kasih padanya.
-
Terima kasih Ibu sudah membuat kita menjadi diri kita sendiri
Saat masih anak-anak, diri kita ini sering bergerak ke sana kemari penuh energi dan tak kenal lelah. Di balik itu, ibu kita harus tetap bisa mengikuti dan mengawasi tingkah laku kita, sepanjang hari. Tentu sangat melelahkan.
Namun ibu membiarkan kita untuk menyalurkan energi penuh kita, menjadi diri kita yang kreatif, walau hal tersebut membuatnya merasa lelah, dan mungkin terkadang merasa stres. Ibu memupuk rasa ingin tahu yang ada dalam diri kita untuk mengeksplorasi dunia di sekitar kita.