Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang tersusun dari berbagai campuran mineral dan bahan organik. Campuran mineral dapat berupa bebatuan yang sudah lapuk. Kemudian, bahan organik berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan yang telah mati. Tanah sangat penting bagi tumbuh-tumbuhan, terutama bagi kelangsungan hidupnya. Tanah yang berada di bumi tidaklah kebetulan adanya. Namun memerlukan proses yang panjang hingga memerlukan ribuan tahun. Berikut tahap-tahap pembentukan tanah.
Pelapukan
Bebatuan yang tersingkap pada permukaan bumi akan mengalami pelapukan tanpa mengubah susunan kimianya. Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya pelapukan. Seperti perubahan suhu yang ekstim, hujan dan juga sinar matahari. Interaksi yang terjadi antara bebatuan dengan atmosfir dan hidrosfer akan memicu terjadinya pelapukan kimiawi. Hal ini yang menyebabkan bebatuan tidak stabil dan rapuh (cracking) sehingga bisa ditumbuhi lumut.
Baca juga: Ciri-ciri Tanah Andosol
Pelunakan
Setelah bebatuan menjadi lapuk, air dan udara akan mudah meresap ke dalam bebatuan tersebut sehingga menimbulkan pelapukan di dalam batu tersebut. Pada fase ini, calon mahluk hidup (organic matter) dapat tumbuh di lapisan permukaan bebatuan karena sudah terdapat air dan udara yang dapat menimbulkan kehidupan.
Penumbuhan
Pada fase ini batu akan ditumbuhi oleh tumbuhan perintis atau tumbuhan-tumbuhan kecil seperti rumput dll. Akar yang tumbuh di atas batu tersebut akan masuk ke dalam batu dan pelan-pelan akan menghancurkanya. Hal ini disebut sebagai pelapukan biologis. Air yang membawa asam humus juga dapat mengakibatkan terjadinya pelapukan.
Penyuburan
Batuan yang mengalami pelapukan mulai subur. Hal ini disebabkan bahan-bahan organik yang tercampur dengan batuan. Misal, bangkai hewan dan daun-daunan. Batuan sudah menjadi tanah yang subur sehingga dapat ditumbuhi berbagai tanaman dan tumbuhan.
Baca juga : Jenis-jenis Tanah