Siapa yang nggak kenal perusahaan yang satu ini? Perusahaan yang sangat besar ini telah melahirkan komik-komik yang keren. Tapi sedikit orang yang tau tentang sejarah perusahaan komik yang satu ini. Yuk, kita baca bareng-bareng bagaimana perkembangan Marvel sehingga bisa seperti sekarang.
Awal Mula
Kamu tau kan sama The Walt Disney Company? Nah, Marvel itu anak perusahaannya Walt Disney. Didirikan oleh Martin Goodman dengan nama Timely Publications pada tahun 1939 dan pusatnya berada di New York. Komik yang diterbitkan bertemakan tentang superhero.
Komik pertama yang diterbitan Timely Publications adalah Marvel Comics #1, terbit pada bulan Oktober 1939 dan mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Pada bulan Maret 1941, Timely Publications merilis komik lainnya yang berjudul Captain America. Sambutan dari masyarakat pun luar biasa, bahkan terjual hingga satu juta kopi.
Pada masa awal ini Timely Publications merekrut orang-orang yang sekarang menjadi legenda di industri komik Amerika. Contohnya adalah Jack Kirby dan Stanley Lieber atau biasa dikenal dengan nama pena Stan Lee, sebagai editor.
Berganti Nama
Setelah Perang Dunia II, industri komik yang bertemakan superhero mengalami penurunan. Akibatnya, perusahaan komik yang didirikan oleh Goodman mulai membuat komik dengan genre selain superhero. Tema yang diambil diambil beragam, seperti petualangan, kriminal, komedi sampai yang membahas seputar perang. Pada tahun 1951, Timely Publications berganti nama menjadi Atlas Comics. Logonya pun juga berubah menjadi berbentuk seperti bola dunia (globe).
Setelah berganti nama menjadi Atlas Comics, perusahaan komik ini banyak meniru genre komik yang sedang populer di pasaran sebagai genre komik-komik mereka. Nggak kayak waktu masih memakai nama Timely Publications, yang genrenya cukup inovatif dengan mengusung tema superhero.
Pada tahun 1961, Atlas Comics berganti nama menjadi Marvel Comics dan nama itu masih dipakai hingga sekarang. Pada awal tahun 1960-an, tema superhero di industri komik kembali naik. Tema super hero menjadi booming kembali, setelah DC Comics berhasil mempopulerkan tokoh pahlawan super seperti Superman, Flash dan anggota Justice League of America lainnya.
Pada bulan September 1961, Marvel nggak mau kalah dengan menerbitkan komik yang bercerita tentang kelompok pahlawan super Fantastic Four. Sejak saat itu sampai tahun 1969, Marvel total telah menerbitkan 831 buku komik. Hampir semua komik yang diterbitkan, dibuat oleh Stan Lee. Pada periode ini pula, tokoh-tokoh superhero populer seperti Spider-Man, Hulk dan X-Men muncul untuk pertama kalinya.
Walaupun DC Comics disebut-sebut sebagai pelopor kebangkitan genre komik superhero setelah Perang Dunia II. Tetapi, Marvel tetap dianggap sebagai pelopor dalam perubahan tipe penceritaan superhero. Peter Sanderson yang merupakan sejarawan komik menulis bahwa Marvel berhasil membuat sebuah konsep baru dalam penceritaan dengan membawakan tema yang lebih serius. Ceritanya yang lebih serius itulah yang menjadikan remaja dan orang dewasa juga tertarik membaca komik.
Salah satu contoh konsep cerita yang baru itu adalah dua atau lebih karakter yang awalnya bersahabat. Namun, setelah berjalan beberapa lama, karakter tersebut memiliki pandangan berseberangan, sehingga menimbulkan pertikaian. Perbedaan pendapat itu yang akhirnya menyebabkan para tokoh saling bertarung, salah satu menjadi pahlawan dan yang lainnya adalah penjahat. Tokoh-tokoh yang dibuat oleh Marvel juga dianggap lebih manusiawi. Selain memiliki identitas rahasia, para superhero dalam komik marvel juga punya masalah hidup dengan identitas ganda tersebut.
Perkembangan
Marvel sempat dinyatakan bangkrut pada tahun 1996. Ronald Perelman yang merupakan pemimpin Marvel pada saat itu, menjual saham perusahaan Marvel. Terjadilah kemerosotan industri komik Marvel pada pertengahan dekade 1990-an.
Masalah yang menimpa Marvel ini akhirnya dibawa ke pengadilan. Dari hasil investigasi yang dilakukan, diketahui bahwa menjelang kebangkrutan, Perelman sempat mengeluarkan junk bond atau surat obligasi sampah untuk mendapatkan hak kepemilikan atas perusahaan hiburan anak-anak.
Setelah proses yang cukup panjang dan dinyatakan bangkrut setahun sebelumnya, pada tahun 1997 pihak pengadilan akhirnya menyatakan bahwa yang berhak memegang Marvel selanjutnya adalah Isaac Perlmutter. Dia adalah pemilik toko mainan ToyBiz, salah satu anak perusahaan Marvel. Perlmutter berusaha memulihkan kembali kondisi perusahaan dengan bantuan rekan-rekannya seperti rekan bisnisnya penerbit Bill Jemas, Avi Arad serta editor Bob Harras, .
Marvel akhirnya kembali setelah pernah dinyatakan bangkrut. Pada tahun 2001, Marvel menarik diri dari otoritas Comic Code dan membuka kode komik tersendiri, Marvel Rating System.
The Walt Disney Company mengumumkan pada tanggal 31 Agustus 2009 bahwa mereka telah setuju untuk mengakuisisi Marvel Entertainment sebesar $4 miliar tunai dan saham. Bahkan, sejak tahun 2001 ketika membeli Saban Entertainment, Disney sudah memiliki jaminan simpanan dari Marvel yang berhubungan dengan serial TV.