Coca-Cola memulai kisahnya pada 1885 sebagai obat yang dipatenkan oleh seorang ahli farmasi. Paten ini dibuat pada era undang-undang larangan perdagangan minuman keras di Covington, Georgia, AS.
Hari ini, cairan manis asam dalam botol “berkontur” ini adalah minuman ringan yang paling laris dalam sejarah. Coca-Cola menjadi merek yang paling berhasil di dunia. Salinan formula rahasia yang orisinal disimpan di kubah utama di Sun Trust Bank di Atlanta, Georgia.
Tonggak Sejarah Coca-Cola
1885: John Stith Pemberton mengembangkan resepnya untuk Coca-Cola.
1886: Coca-Cola dijual pertama kalinya di Atlanta, Georgia.
1888: Asa Griggs Candler mengkalim telah memperoleh hak-hak terkait Coca-Cola.
1892: Candler mendirikan Coca-Cola Company.
1915: Merek dagang botol “berkontur” dipatenkan.
1919: Perusahaan dibeli oleh sekelompok investor yang dipimpin oleh Ernest Woodruff dan W.C. Bradley.
1923: Robert Woodruff, anak lelaki Ernest Woodruff, menjadi presiden.
1928: Coca-Cola mulai mensponsori Olimpiade untuk jangka panjang.
1954: Woodruff mengundurkan diri sebagai presiden, tetapi tetap duduk di dewan direksi hingga 1984.
1960: Coca-Cola mulai dijual dalam kemasan kaleng.
1981: Roberto Goizueta menjadi chairman dan CEO.
1985: New Coke gagal.
1997: Roberto Goizueta meninggal
2007: Coca-Cola mengakuisisi Glaceau dengan harga $4 milyar.
2015: Interbrand memberi ranking ketiga untuk Coca-Cola, tepat di bawah Apple dan Google.
Kisah yang sulit dipercaya ini bermula di Amerika Serikat bagian selatan di akhir abad ke-19. “French Wine Coca” karya ahli farmasi John Stith Pemberton ini diilhami oleh “Vin Mariani,” minuman beralkohol kuat yang ditemukan oleh ahli kimia Perancis Angelo Mariani.
Vin mariani diduga bisa menyembuhkan beragam penyakit ringan, mulai dari gangguan pencernaan hingga sakit kepala dan impotensi. Namun lebih mungkin malah menyebabkan ketiga penyakit ini.
Pada 1885, Atlanta dan Fulton County meloloskan aturan pelarangan minuman keras. Pemberton mengembangkan French Wine Coca dengan versi nonalkoholik berkarbonat dan menyebutnya dengan nama Coca-Cola. Nama ini dipilih oleh pemegang buku Pemberton, Frank Mason Robinson.
Alasannya adalah kedua kata ini, Coca-Cola memiliki permulaan yang sama bunyinya. Coca merujuk pada daun koka di Amerika Selatan yang menyediakan stimulan dalam minuman. Coca merujuk kepada bumbu kacang-kacangan kola, yang juga memasok kafein. Walaupun tanpa alkohol, namun minuman ini merupaka coctail yang kuat.
Robinson juga merancang logo Coca-Cola dnegan warna merah di atas putih yang miring ke depan dengan huruf Spencerian. Huruf ini digunakan untuk tulisan tangan resmi di AS pada masa itu.