IKEA adalah pemasok meubel dan perkakas terbesar di dunia, dengan 331 toko yang dimiliki sendiri maupun warlaba dan tersebar di 41 negara, yang merentang dari Swedia ke Amerika Serikat, dari Inggris ke Israel, Arab Saudi, Indonesia, Rusia, dan Tiongkok.
IKEA didirikan pada 1943, di dekat Alhhult di kawasan netral perang Swedia, oleh pengusaha muda bernama Ingvard Kamprad. Nama ini merupakan akronim dari Ingvar Kamprad, Elmtaryd, Agunnaryd, merujuk kepada pendiri dan rumah serta desa tempat dia tumbuh dewasa.
Entah kebetulan atau disengaja, kata itu mirip dengan kata dalam Bahasa Yunani oikia yang artinya rumah dan kata Finlandia oikea yang artinya tepat. Perusahaan ini memberikan pengaruh besar terhadap cara kita hidup, tak peduli apa budaya, kelas, atau agama kita.
Tonggak Sejarah IKEA
1926: Kelahiran Ingvar Kamprad.
1943: Kamprad mendirikan IKEA, di usia baru 17 tahun.
1951: Katalog pertama IKEA.
1953: IKEA mulai fokus pada furnitur.
1963: Pembukaan toko pertama IKEA di luar Swedia (di Asker, Norwegia).
1969: Toko pertama IKEA yang dibuka di Denmark.
1973: Toko IKEA pertama dibuka di Swiss.
1974: Toko pertama IKEA dibuka di Jerman dan Jepang (perusahaan menarik diri dari Jepang pada 1986, namun kembali lagi pada 2006).
1985: Toko pertama IKEA dibuka di Amerika Serikat.
1987: Toko pertama IKEA dibuka di Inggris.
1992: IKEA membeli Habitat.
1994: Kamprad emminta maaf atas keterlibatannya saat perang dengan pro-Nazi di Swedia.
1998: Toko pertama IKEA dibuka di Tiongkok.
1999: Bersmaa Bertil Torekull, Kamprad menerbitkan Leading by Design: The IKEA Story.
2000: Toko pertama IKEA dibuka di Rusia.
2005: Toko pertama IKEA dibuka di Turki.
2006: IKEA masuk daftar majalah Fortune di antara 100 Best Company to Work For.
2014: Toko pertama IKEA dibuka di Indonesia.
Pengusaha Remaja
Saat Kamprad mendirikan IKEA, usianya baru 17 tahun. Ayahnya memberinya modal awal sebagia hadiah atas prestasinya yang bagus di sekolah.
Kakek Kamprad bunuh diri ketika tidak mampu membayar gadai atas tanah pertaniannya. Peristiwa iini tampaknya memberi pengaruh mendalam terhadap Kamprad, yang mulai menghasilkan uang dengan berbagai cara.
Pada usia 5 tahun, ia membeli bubuk korek api dari Stockholm dan menjualnya kepada para tetangga dengan bersepeda. Saat remaja, Kamprad menjual barang apa saja yang memang ada pasarnya dan ia bisa memberi potongan harga. Ia menjual ikan, pena, kartu Natal, benih, dompet, alas meja, bingkai gambar, jam, perhiasan, sampai kaos nilon.
Kampra menjalankan bisnisnya dari sebuah lumbungdi pertanian keluarga. Kemudian ia mengembangkannya berdasarkan pesanan lewat pos dengan menggunakan mobil van susu untuk pengiriman.
Ia juga terlibat dalam Gerakan Swedia Baru pro-Nazi (Nysvenska Rorelsen). Saat hal ini terungkap pada 1994, ia menolak untuk bersembunyi di balik mesin public relations. Ia meminta maaf secara terbuka pada karyawan IKEA yang keturunan Yahudi. Dalam bukunya Leading by Design: The IKEA Story, Kamprad menggambarkan keterlibatannya ini sebagai “kesalahan terbesar dalam hidup saya.”
Pada usia 21 tahun, Kamprad menjual perabot dari toko IKEA yang pertama. Lokasi toko ini di Almhult, sebuah kota di Swedia Selatan. Pada tahun 1951, ia menmproduksi katalog IKEA yang pertama. Kamprad secara pribadi menulis teks katalog ini sampai tahun 1953. Sejak tahun 1953, IKEA berkonsentrasi pada furnitur.
Tekanan dari pesaing membuatnya membuka showroom agar pelanggan dapat melihat, menyentuh, dan merasakan kualitas barang-barangnya. Pada 1955, ia bergerak ke desain furnitur, di mana Swedia menjadi pemimpin dunia. Ia menjual dengan harga lebih murah dibanding kartel setempat sampai-sampai mereka “membujuk” pemasoknya untuk memboikot IKEA.
Kamprad menanggapinya dengan berpaling ke Polandia. Di negara ini, ia menemukan perusahaan manufaktur yang dapat memasoknya dengan komponen-komponen yang tidak mahal. Komponenini dapat dirakit dari flatpacks. Inilah momen kelahiran IKEA seperti yang kita kenal hari ini.
Gaya Swedia untuk Semua
Desain Swedia pada 1950-an dan 1960-an bercorak sekuler dan modern, utilitarian, namun stylish—dan biasanya mahal. Kamprad mendemistifikasi aura di sekeliling tampiln Skandinavian kontemporer. Ia membawanya ke pasar masal dengan pengamatan yang luar biasa tajam dan menjualnya dengan harga yang mampu digapai orang-orang muda, yang sedang membangun rumah mereka.
Ia juga “mendemokratisasikan” proses belanja furnitur. Toko gudang IKEA yang pertama di Almhult memadukan konsep marjin rendah/volume tinggi dan swalayan pada supermarket dengan merek dan ragam produk IKEA>
Ini menjadi model bagi seluruh toko yang dibuka demikian. Toko pertama di luar Swedia dibuka di Asker, Norwegia, pada 1963. Toko-toko berikutnya menyusul didirikan di banyak negara lain, di antaranya Denmark pada 1969, Swiss pada 1973, Jerman dan Jepang pada 1974, Amerika Serikat pada 1985, Inggris pada 1987, Tiongkok pada 1998, Rusiapada 2000, Turki pada 2005, dan Indonesia pada 2014.
Kegilaan Pelanggan
Pembukaan toko baru IKEA merupakan peristiwa nasional, yang terkadang dapat mendatangkan masalah tak terduga. Di Emeryville, California, lalu lintas sangat padat sampai polisi harus mengarahkannya secara manual selama 3 bulan.
Di Edmonton London utara, sejumlah orang terluka saat massa merangsek begitu pintu toko dibuka dan ditutup 30 menit kemudian hingga hari berikutnya.
Di Arab Saudi orang-orang berdesakkan hingga 3 orang meninggal saat IKEA menawarkan kupon hadiah senilai $150 dalam jumlah terbatas.
“Tugas Kitalah untuk Mengembangkan”
Kemakmuran ekonomi Swedia dan misi evangelis Kamprad “untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang” menghela ekspansi IKEA di sepanjang tahun 1960-an dan 1970-an.
Pada tahun 1976, ia menulis dan menerbitkan A Furniture’s Dealer’s Testament, yang harus dibaca oleh karyawan baru. Dalam tulisan ini ia menyatakan, “Tugas kitalha untuk mengembangkan.” Ia mengajak pembacanya dalam makna motivasional, “Bagilah kehidupan Anda ke dalam unit-unit 10 menit dan korbankan sesedikit mungkin dalam aktivitas yang tidak bermakna… Membuang-buang sumber daya adalah dosa mortal… Kebahagiaan bukanlah mencapai sasaran seseorang, melainkan berada di jalan untuk mencapainya.”
Kamprad memimpin dengan contoh. Para manajer dan tenaga kerjanya adalah murid-murid yang penuh kemauan. Para manajer dan tenaga kerja ini juga yang menjadi model dalam katalog-katalog IKEA.
Sepanjang dekade 1980-an, toko yang dimiliki IKEA sendiri maupun waralabanya tumbuh di berbagai penjuru dunia, melampaui batas-batas nasional, internasional, dan budaya. Proses ini memang digerakkan dar dalam perusahaan, yang dimungkinkan leh”kebajikan positif” dari produk, dan mengantisipasinya dengna dua dekade pemahaman akan membangun “komunitas” pelanggan.
Gagasan IKEA
Toko-toko IKEA secara tipikal menyesuaikan diri dengan dua atau tiga desain. Yang terbesar adalah “kotak biru.” Desian yang ini membawa pelanggan melewati “jalan alamiah yang panjang” melalui ruang pamer furnitur dan peralatan rumah tangga. Di sinilah pilihan pembelian dibuat. Setelah itu menuju gudang tempat flatpacks dikumpulkan sampai akhirnya ke tempat kasir.
Banyak dari toko-toko ini menyediakan restoran yang menyeajikan masakan khas Swedia seperti bola daging, kue blueberry, dan selai lingonberry.
Sebanyak 12.00 produknya dirancang di Swedia tapi dimanufaktur oleh 1.300 pemasok di 53 negara berkembang untuk menekan biaya. Produk-produk tersebut diidentifikasi dengan nama-nama satu kata yang berasal dari Swedia, Denmark, Finlandia, dan Norwegia.
Produk-produk tersbeut juga dikelompokkan berdasarkan kategori: rak buku, unit penyimpanan. Sementara itu meja kopi diberi nama-nama tempat Swedia. Barang-barang untuk kamar mandi diberi nama danau, pantai, dan sungai di Skandinavia. Mainan dan barang anak-anak diberi nama-nama burung, mamalia, atau ajektif (seperti Duktig, yang berarti baik atau berperilaku baik).
Seperti Henry Ford dan Walt Disney, Kamprad juga mengidap disleksia dan mengingat nama-nama lebih mudah daripda angka-angka. Ini telahmembawa kesalahpahaman, seperti dalam kasus sengketa tempat tidur Gutvik di Jerman. Nama tempat di Norwegia ini diucapakan sebagai gut fick atau good fuck.
Bagi para pelanggan, kelemahan “interaktivitas” penghematan biaya dalam mengumpulkan pembelian, instruksi perakitan yang terkenal ringkas, dan kadang-kadang waktu perakitan yang lama diimbangi oleh produknya itu sendiri.
Katalog tahunan IKEA adalah sesuatu yang fenomenal. Katalog ini diproduksi di studio foto IKEA, yang terbesar di Eropa utara, di kota Almhult dan diterbitkan dalam 55 edisi yang berbeda, 27 bahasa, dan 35 negara. Katalog ini menjangkau lebih dari 200 juta orang di Eropa saja.
Bagi komunitas pelanggan IKEA, dari Beijing sampai Bolingbrook, Illinois, toko IKEA adalah one-stop sanctuary dan treasure halldari desain kontemporer yang mampu dijangkau. Pemujaan dan budaya perusahaan ini tak habis-habis diapresiasi di situs dan blog di seluruh dunia.
“Separuh rumah saya dari IKEA—dan toko terdekat berjarak enam jam perjalanan,” (AS), “IKEA membuatku bebas untuk menjadi apa yang aku inginkan,” (Rumania), “Setiap waktu, kekurangan uang itu trendi,” (Jerman).
Perusahaan pada Hari Ini
IKEA pada hari ini adalah bisnis senilai $15 milyar dengan 104.000 karyawan. Perusahaan berbasis di Belanda ini dikendalikan oleh struktur perusahaan privat yang dimiliki oleh keluarga Kamprad.
Yayasan senilai $36 milyar yang melindungi IKEA dari pengambilalihan diperkirakan oleh majalah Economist sebagai yayasan amal yang paling sejahtera di dunia.
Struktur perusahaan ini sama datarnya dengan pak furnitur. Gelar dan privilese dilarang, jas dan dasi absen, manajer puncak terbang dengan kelas ekonomi. Pada “pekan-pekan antibirokrasi,” para eksekutif membongkar muatan dari truk dan merawat mesin kasir.
IKEA sudah dua kali masuk dalam salah satu dari 100 Best Companies for Working Mothers. Pada 2006, IKEA menempati peringkat ke-96 dalam 100 Best Companies to Work For versi majalah Fortune.
Kamprad dan keluarganya telah tinggal di Swiss sejak 1976 dan aman dari undang-undang pajak Swedia. Orang terkaya di Eropa dan salah satu yang paling sejahtera di dunia (pernah menggeser Bill Gates dari posisi nomor 1) ini memiliki rumah di Swedia dan kebun anggur di Perancis. Namun ia mengendarai Volvo bekas, menempuh perjalanan di kereta ekonomi, tawar-menawar di pasar lokal, mendorong karyawan untuk menulis di kedua sisi kertas, dan dikenal mengunjungi toko IKEA untuk membeli makanan murah.
“Bagaimana bisa saya meminta orang yang bekerja untuk saya melakukan perjalanan murah jika saya menikmati perjalanan mewah? Ini masalah kepemimpinan yang baik,” katanya. Pada saat yang sama, IKEA memiliki tradisi donasi dan filantropi yang kuat pada tingkat lokal dan internasional.
Kamprad secara resmi sudah pensiun, tetapi masih aktif dalam perusahaan. Pada tahun 2000, ia dengan senang hati memberitahu 3 anak lelakinya bahwa yang paling berhasil menjalankan perusahaan Habitat, pengecer kelas atas yang dibeli IKEA pada 1992, akan mewarisi IKEA dan bisnis senilai $15 milyar ketika ia meninggal dunia.