Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Doa merupakan bentuk penghambaan seorang manusia kepada Tuhannya. Doa juga berarti permintaan kepada Allah yang disertai dengan kerendahan hati karena menginginkan suatu kebaikan dan kemaslahatan dari sisiNya. Sedangkan sikap khusyuk dan tadharru’ dalam ‘berhadapan’ denganNya merupakan hakikat dari pernyataan seorang hamba yang sedang berharap, benar-benar berharap tercapainya suatu hajat yang dimunajatkan.

Itulah pengertian do’a yang syar’i dan benar.

Dalam al-Qur’an banyak dijelaskan bahwa berdoa dengan sepenuh hati hanya akan muncul bila saja kita berdoa disertai dengan rasa ikhlas. Hal tersebut adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh orang shalih. Sebab dengan tadharru’ kita akan mendapatkan kemantapan jiwa, sehingga doa yang dipanjatkan berbarengan dengan motivasi bahwa doa itu akan dikabulkan.

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaanNya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalikan daari mengingati Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi: 28)

Al-Qur’an juga menjelaskan tentang kriteria orang taat. Mereka adalah orang yang dalam beridabad selalu mengadakan pendekatan pada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan.

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Alah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf: 55 – 56)

Pentingnya Do’a

http://photo.sf.co.ua/
http://photo.sf.co.ua/

Doa menjadi penting karena mempunyai fungsi dalam kehidupan sehari-hari kita.

Doa disebut-sebut sebagai setengah ibadah wajib; nilainya. Tetapi bila dilihat dari substansi, sebenarnya doa merupakan inti dari semua ibadah yang kita lakukan. Shalat yang kita lakukan, isinya adalah doa; dari takbiratul ihram sampai ke salam. Haji. Zakat. Shaum. Dan ibadah-ibadah lainnya.

Tanpa doa, ibadah tidak akan menjadi apa-apa.

Secara dasar, doa juga menggambarkan sebuah penghancuran nilai-nilai egois dalam diri kita, keangkuhan, kesombongan, ujub; merasa segala sesuatu terjadi karena kehendak dirinya masing-masing tanpa berpikir campur tangan Allah di dalamnya.

Doa juga berpengaruh pada sikap mental manusia. Dan mental, sebetulnya, merupakan sebuah unsur penting dalam meraih kesuksesan. Seseorang yang bermental tidak mudah putus asa akan senantiasa bekerja keras dan berdoa ketika menghadapi sebuah rintangan.

Sebaliknya, orang yang bermental korup sudah barang tentu, setiap waktu, yang terlintas di pikirannya adalah bagaimana saat ini, hari ini, mendapatkanuang yang banyak dengan entah memakai metode apa yang penting dapat.

Hal tersebut merupakan sikap pengecut dan tidak percaya pada Allah yang merupakan pemberi rezeki. Dalam sebuah hikayat, diceritakan ketika salah seorang sahabat menemui Rasulullah saw.

“Ya Rasulullah aku terbelit utang piutang, tolong aku.”

Tidak lama dari itu, beberapa sahabat juga mengadukan hal yang sama.

“Ya Rasulullah aku tidak punya uang.”

Apa yang dilakukan Rasulullah saw. pada orang kedua? Beliau memberinya kapak dan menyuruh dia untuk mencari mata pencaharian sebagai tukang kayu bakar untuk kemudian dijual di pasar.

Sementara pada orang pertama, Rasulullah saw. mengajarkan sebuah doa:

“Ya Allah, aku berlindung dari perasaan sedih gundah gulana, lilitan utang piutang, dan intimidasi dari orang-orang kuat.”

Di akhir riwayat, dua orang tadi datang kembali pada Rasulullah dan mengatakan bahwa semua urusannya telah selesai. Hal ini membuktikan bahwa doa dapat memberikan motivasi dan semangat mental pada pemanjatnya.

Doa. Adalah senjata orang beriman, yang merupakan teman dalam menghadapi segala urusan, baik itu urusan yang sukar atau mudah.

Di Indonesia mayoritas orangnya menganut agama islam sehingga di haruskan untuk mengajarkan pribadi diri sendiri dan generasi selanjutnya. Akhlaq yang baik sungguh diperlukan agar bisa menghindar dari kebiasaan buruk yang datang setiap saatnya. Pada era saat ini sudah jarang sekali para pemuda pemuda islam maupun orang dewasa yang mengucapkan doa sebelum dan sesudah makan.

Balasan untuk orang-orang yang berdoa

nationalgeographic.com
nationalgeographic.com

Balasan bagi orang-orang yang berdoa adalah hati yang selalu bersih dari prasangka buruk pada Rabbnya dan juga pribadi yang senantiasa merasakan bahwa tanpa Allah, dirinya bukanlah siapa-siapa.

Sungguh, Allah bukanlah Dzat yang Mahatega sehingga membiarkan hambaNya yang menegadahkan doa tetapi pulang tanpa membawa apa-apa.

Maka Allah akan pasti mengabulkan doa, tetapi dengan bentuk yang Dia kehendaki; bukan dengan bentuk yang kita inginkan. Di waktu yang tepat menurut ilmuNya, bukan di waktu yang kita inginkan.

Sebab Allah Mahatau apa yang kita butuhkan, bahkan lebih dari diri kita sendiri. Maka teruslah berdo’a karena kita tidak akan tahu lisan mana menjadi wasilah ijabah doa-doa kita.

Selain itu, orang yang berdoa akan digolongkan oleh Allah dengan golongan orang-orang yang selalu berserah diri padaNya. Bahkan, dalam suatu riwayat (bukan tentang doa makan, tetapi doa secara umum), ketika seseorang mendoakan saudaranya diam-diam, maka Malaikat pun akan mendoakannya dengan berkata, “Untukmu juga demikian.”

Wallahu a’lam.

Lafadz Doa Sebelum Makan

crazyleafdesign.com
crazyleafdesign.com

Islam merupakan agama yang Indah, segala hal memiliki aturan di dalamnya, termasuk pula ketika kita hendak menyantap makanan, semua ada adab-adabnya, diantara adab yang diajarkan Nabi Muhammad SAW ketika hendak makan adalah dengan membaca ‘Bismillah’.

Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

« يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ

“Wahai Ghulam, bacalah “bismilillah”, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022).

Hadits kedua

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

 

Arti dan Makna Doa sebelum Makan

http://abcnews.go.com/
http://abcnews.go.com/

Beberapa manfaat atau makna yang kita dapatkan dari membaca do’a sebelum kita makan diantaranya adalah sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT karena telah memberikan rezeki berupa makanan untuk kita, dalam kehidupan ini, disekitar kita mungkin masih banyak sekali orang-orang yang kelaparan atau kesusahan dalam mencari sesuap makanan, Nah, ketika kita makan jangan melupakan dari siapa rezeki itu datangnya.

Kemudian juga do’a ini sebagai permintaan kita agar dijauhkan dari marabahaya yang ditimbulkan oleh makanan tersebut, karena bisa saja makanan itu mengandung racun atau penyakit, seandainya makanan itu beracun pun kemudian kita meninggal karenanya, artinya kita mati dalam keadaan bersyukur kepada Allah SWT.

Berdo’a sebelum makan juga adalah permohonan agar kita hidup sejalan dengan segala perintah-Nya, siapa tahu dalam makanan kita ada makanan yang mengandung unsur maksiat, baik itu keluputan dari cara kita mendapatkannya ataupun dari segi fisiknya.

Selain itu berdo’a sebelum makan bermanfaat untuk mencegah setan ikut dan menikmati berkah makanan tersebut sebagaimana Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu.

“Apabila kami makan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka kami tidak memulainya sehingga baginda memulai makan. Suatu hari kami makan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang gadis kecil seakan-akan anak tersebut terdorong untuk meletakkan tangannya dalam makanan yang sudah disediakan. Dengan segera Nabi memegang tangan anak tersebut. Tidak lama sesudah itu datanglah seorang Arab Badui. Dia datang seakan-akan didorong oleh sesuatu. Nabi lantas memegang tangannya. Sesudah itu baginda shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya syaitan turut menikmati makanan yang tidak disebut nama Allah padanya. Syaitan datang bersama anak gadis tersebut dengan maksud supaya turut menikmati makanan yang ada kerana gadis tersebut belum menyebut nama Allah sebelum makan. Oleh kerana itu aku memegang tangan anak tersebut. Syaitan pun lantas datang bersama anak Badui tersebut agar dapat menikmati makanan. Oleh karena itu, aku pegang tangan Arab Badui itu.

Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan syaitan itu

berada di tanganku bersama tangan anak gadis tersebut.” (HR. Muslim no. 2017).

Terakhir, Janganlah makan secara berlebihan dan jangan lupa perhatikan adab-adab yang baik ketika makan seperti makan atau minum dengan tangan kanan, makan dengan tiga jari, tidak makan sambil berdiri dan lain sebagainya.

Lafadz Doa Sesudah Makan

Doa Sebelum dan Sesudah Makan

karena itu mari kita sebagai umat muslim harus membudayakan untuk mengucakpan doa sebelum melakukan sebuah pekerjaan dan setelahnya. Dimulai dari membaca doa sesudah makan berikut ini :

Ucapan pertama sebelum melakukan sebuah pekerjaan adalah membaca basmallah. Selanjutnya ucapkan doa yang juga sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika hendak makan.

“Alhamdulilahilladzi athamana wasaqana wajaalana muslimiin,”

[Artinya: Selaga puji bagi Allah yang memberi kami rezeki berupa makanan dan minuman serta mengijinkan kami beragama Islam]

Ada sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Al-Suni menerangkan bahwa doa tersebut merupakan salah satu doa yang bisa dilakukan. Tetapi ada doa yang tidak begitu dikenal oleh banyak orang padahal keutamaannya melebihi doa yang telah dijelaskan di atas.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ طَعَامِهِ وَقَالَ مَرَّةً إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَفَانَا وَأَرْوَانَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مَكْفُورٍ وَقَالَ مَرَّةً الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّنَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى رَبَّنَا

“Alhamdulillahiladzi kafaana wa arwanaa ghaira makfiyin wa laa makhrufiin” [Artinya: Segala puji milik Allah yang memberikan kecukupan kepada kami dengan menghilangkan rasa haus dan bukanlah nikmat yang tak dianggap dan tak dibutuhkan]. Dilain waktu juga doa yang diucapkan adalah “Alhamdulillahi rabbina ghaira mahfiyan wa la muwaddin wa laa mustaghna rabbana,” [Artinya: Segala pujia milik Allah sebagai Rabb kami dan bukan pujian yang tak dianggap atau tak dibutuhkan tuhan] (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 5038)

Hadist tersebut menyebutkan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW selesai makan maka ia akan mengucapkan doa seperti yang diatas. Terkadang satu dao yang pertama dan dilain waktu mengucapkan doa yang berada di bawahnya.

Adab Setelah Makan:

  1. Menghentikan makan dan minum sebelum rasa kenyang datang, hal ini hanya semata-mata untuk meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan menghindarkan diri dari kekenyangan yang bisa menyebabkan sakit perut yang akut dan kerakusan dalam hal makan yang dapat menghilangkan kecerdasan.
  2. Hendaknya membersihkan jari jari dengan cara menjilatinya lalu mengusapnya dengan lap atau mencuci tangannya supaya itu lebih utama dan lebih baik.
  3. membiasakan Memungut makanan yang jatuh ketika makan, sebagai bagian dari sebuah rasa syukur, kesungguhannya dalam menerapkan adab makan dan hal itu termasuk cerminan rasa syukurnya atas limpahan nikmat yang ada.
  4.  Membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di sela-sela giginya, dan berkumur untuk membersihkan mulutnya, karena dengan mulutnya itulah ia berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla dan berbicara dengan teman-

Jika ada Orang yang tidak pernah Melakukan do’a Menandakan bahwa dia adalah makhluk yang Sombong

Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Bertaqwalah kepada Allah Swt, taqwa dalam arti memelihara diri dari segala bentuk kemusyrikan dan kemunafikan, yakni dengan menta’ati dan mengerjakan semua perintah dan meninggalkan larangan-larangan nya.

Juga taqwa yang dapat menumbuhkan amal-amal shaleh yang nyata sebagai pembuktian kebenaran iman, sebab segala perbuatan dan amal manusia, baik atau jahatnya pencerminan imannya terhadap Allah SWT.

Ada enam hal yang apabila dikaruniai oleh Allah SWT kepada kita, maka tidak akan terhalang bagi kita enam hal pula.

  1. Barang siapa yang dikaruniai syukur maka tidak akan di halangi dari penambahan nikmat.

“ Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya kami akan menambah (Nikmat) kepadamu “ (QS.Ibrahim:07)

  1. Barang siapa yang dikaruniai kesabaran, maka ia tidak akan terhalang dari pahala.

“ Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang di cukupkan pahala mereka tanpa batas “ (QS.Azzumar:10)

  1. Barang siapa yang di karuniai taubat, maka ia tidak akan terhalang dari pengampunan.

“ Dan dialah yang menerima taubat dari hamba-hambanya, dan memaafkanmu dari kesalahan dan mengetahui apa-apa yang kamu lakukan (QS. Asy-Syura:25)

  1. Barang siapa yang dikaruniai istighfar, maka ia tidak akan terhalang dari pengampunan.

“ Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia adalah maha pengampun “

(QS. Nuh:10)

  1. Barang siapa yang di karuniai berinfak, maka ia tidak akan terhalang dari balasan ganti.

“ Dan apapun yang kamu infakkan, maka ia tidak akan terhalang dari di kabulkan.”

  1. Barang siapa yang dikarunia doa, maka ia tidak akan terhalang dari dikabulkan.

“Berdoalah kepadaku niscaya akan aku perkenankan bagimu. (QS. Ghofir:60)

Adab-adab Makan Beserta Haditsnya

 

  1. Adab Sebelum Makan
  • Hendak nya berusaha ( memilih untuk) mendapatkan makanan dan minuman yang halal dan baik serta tidak mengandung unsur-unsur yang haram.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ

  • Meletakan hidangan makanan pada sufrah (alas yang biasa dipakai untuk meletakkan makanan ) yang digetar di atas lantai, tidak diletakan di atas meja makan, karena hal tersebut lebih mendekatkan pada sikap tawadhu’.

مَا أَكَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خِوَانٍ وَلاَ فِيْ سُكُرُّجَةٍ.

  • Hendaknya duduk dengan tawadhu’, yaitu duduk di atas kedua lututnya atau duduk di atas punggung kedua kaki atau berposisi dengan kaki kanan ditegakkan dan duduk di atas kaki kiri. Hal ini sebagaimana posisi duduk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang didasari dengan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لاَ آكُلُ مُتَّكِئًا إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ آكُلُ كَمَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ وَأَجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ الْعَبْدُ.

  • Hendaknya merasa ridha dengan makanan apa saja yang telah terhidangkan dan tidak mencela-nya. Apabila berselera menyantapnya, jika tidak suka meninggalkannya. Hal ini sebagaimana hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu :

مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعاَماً قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَ إِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ.

  1. Adab Ketika Sedang Makan
  • Memulai makan dengan mengucapkan “Bismillah”

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى، فَإِذَا نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ فِيْ أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

  • Hendaknya mengakhiri makan dengan pujian kepada Allah, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam.

مَنَ أَكَلَ طَعَاماً وَقَالَ: اَلْحَمْدُ ِِللهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

  • Hendaknya makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan

يَا غُلاَمُ سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ

  • Hendaknya menjilati jari-jemarinya sebelum di cuci tangannya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَاماً فَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ حَتَّى يَلْعَقَهَا أَوْ يُلْعِقَهَا.

Penting nya Makanan Halal Lagi Thayyib

Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Islam merupakan agama dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menjadi rahmat bagi semesta alam, sangat mendukung adanya inovasi dan perkembangan ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad صَلَّى اللهْ عَلَيْهِ وَ سَلَّمْ yang ditugaskan kepada umat yang terbaik dibanding umat nabi dan rasul sebelumnya, sangat mengedepankan perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa perubahan dan kebaikan umat. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan juga dapat membawa pengaruh bagi makanan. Dimana makanan merupakan salah satu tren yang syarat akan perubahannya yang dibawa oleh waktu.

Sayangnya, makanan pada era modern ini, harus diakui bahwa tidak seluruhnya yang mempunyai dampak positif bagi kesehatan. Banyaknya penyakit yang diderita oleh manusia saat ini tidak dapat dipisahkan dari makanan yang masuk ke perut. Bandingkan dengan para orang tua kita (dulu) yang dapat hidup hingga usia 80 tahunan.

Bahkan tidak jarang dari kita masih memiliki seorang nenek atau tengga yang usianya hampir 90 tahun dan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Kita tidak perlu membaca literatur untuk dapat menjawab pertanyaan, kenapa para orang tua terdahulu dapat mencapai usia tersebut dengan tubuh yang prima, hal ini dikarenakan adanya perbedaan pola makan serta makanan yang dikonsumsi mmerupakan jawaban yang paling tepat.

Mungkin ada diantara kita yang dulunya memiliki tubuh yang mudah sakit seperti pilek, flu, demam, sakit tenggorokan dan batuk. Berbagai macam suplemen dari yang tradisional sampai modern mungkin juga telah dicoba, namun tidak banyak membuahkan hasil.

Dari sini kita dapat berfikir kembali dan mengingat apa-apa yang telah kita makan. Sehingga kita harus berusaha merubah pola makan kita, memperbanyak makanan dari sayuran (yang dimasak tanpa bahan kimia), dan mengurangi porsi makanan cepat saji.

Sehingga tubuh kita menjadi lebih prima dan jarang terserang penyakit serta badan menjadi lebih fit dan segar dalam menjalankan aktivitas. Selain itu kita juga wajib menjaga kesehatan tubuh karena Allah akan meminta pertanggung jawaban atas  makanan yang kita makan, sedangkan tubuh kita hanyah pinjaman dari Allah.

Berkaitan dengan makan halal lagi baik, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman dalam QS An-Nahl ayat 114, yang artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

Sederhananya, makanan yang diperintahkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  untuk kita makan ialah makanan yang halal dan baik (Halalan thayyiban). Jenis makanan yang disyariatkan tidak sebatas makanan yang halal dari segit zat, cara memeroleh dan cara memasaknya saja.Tetapi juga kualitas makanan dari makanan tersebut.

Sebagai contoh makanan halal namun tidak thayyib yaitu ketika orang yang mempunyai penyakit darah tinggi tidak akan baik untuk makan daging kambing sehingga walaupun daging kambing tersebut halal menurut syariat tetapi tidak boleh juga dikonsumi. Karena dapat mengakibatkan efek yang tidak baik bagi kesehatan badan.

Kita tidak menjelek-jelekkan jenis makanan tertentu, ataupun melarang untuk makan makanan yang tren, hanya sekedar mengingatkan akan pentingnya kualitas makanan untuk kesehatan kita. Kesehatan kita juga merupakan harta berharga bagi diri kita sendiri dan orang-orang yang mencintai kita. Sekedarnya menganjurkan untuk kita semua sebaiknya mengurangi makan makanan yang bersifat junk bagi tubuh.

Tubuh kita ini hanya pinjaman dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  dan Allah akan menanyai kita bagaimana kita merawat tubuh yang telah dipinjamkan.