Kutipan Sejarah Lengkap Tentang Perang Khandaq

Menurut pendapat kebanyakan Ulama, perang Khandaq berlangsung pada bulan Syawwal tahun ke-5 hijriyah. Namun Sebagian Ulama yang lain berpendapat, peperangan ini berlangsung pada bulan Syawwal tahun ke-4 hijriyah. Adapun Al-Baihaqi berpendapat pada dasarnya pendapat keduanya tidak beda. Karena pendapat perang ini terjadi pada tahun ke-4 artinya 4 tahun sesudah Rasûlullâh berhijrah ke Madinah dan sebelum tahun ke-5 berakhir.

Pemicu Terjadinya Perang Khandaq

kammiibnuhayyan.wordpress.com

Pemicu perang Khandaq adalah orang-orang Yahudi yang ingin balas dendam karena sudah di usir oleh Rasûlullâh dari Madinah ketika perang Bani Nadhir terjadi. Sebab yang mendasar kenapa mereka diusir karena ketika itu mereka berkhianat atas perjanjian yang mereka buat dengan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ada sejumlah tokoh Yahudi dari Bani Wa’il dan  Bani Nadhir bernama Sallam bin abil Huqaiq, Kinanah bin abil Huqaiq, Hayyi bin Akhtab,  Abu Ammar al-Wa’iliy dan Hauzah bin Qais al-Wa’iliy yang berangkat ke Mekah dengan maksud mengajak kaum musyrikin dari kalangan Quraisy untuk memerangi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Mereka berjanji, “Kami Bani Wa’il dan  Bani Nadhir akan bersama kalian berperang sampai kita berhasil menghancurkan kaum Muslimin.”

Mereka juga mengajak kaum Quraisy, cara-nya menghasut dengan mengatakan, “Agama kalian kaum Quraisy itu jauh lebih baik dari pada agama yang Muhammad sebarkan.” Orang-orang inilah Allâh Azza wa Jalla ceritakan dalam firman-nya :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَٰؤُلَاءِ أَهْدَىٰ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلًا

Apakah kamu tidak memperthatikan orang orang yang diberi bagian dari kitab, mereka mengimani sesembahan selain Allâh dan thagut, serta mengatakan kepada orang kafir(musyrik Mekah) bahwa jalan mereka lebih benar dari pada orang orang beriman. [An-Nisâ’/4:51]

Setelah kaum Quraisy dan tokoh dari kalangan Yahudi sepakat. Tokoh dari kalangan yahudi kemudian mendatangi suku Gathafan. Setelah pertemuan tokoh yahudi dengan tokoh Gathafan menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya :

  • Suku Gathafan bersedia mengirim pasukan sebanyak-banyak untuk bergabung dengan pasukan sekutu menyerang kaum Muslimin.
  • Sebagai imbalannya, kaum Yahudi akan menyerahkan hasil panen kurma Khaibar kepada suku Gathafan selama setahun penuh.

Kekuatan Pasukan Dalam Perang Khandaq

Karena kegigihan tokoh-tokoh Yahudi dari Bani Wa’il dan Nadhir  mencari dukungan. Terbentuklah pasukan sekutu dengan kekuatan sangat besar. Ibnu Ishâq dalam kitab As-Sîratun Nabawiyah fi Dhau’il Mashâdiril Ashliyyah menyebutkan bahwa jumlah pasukan sekutu sangatlah banyak dan tidak seimbang.

maribelajarilmu.bogspot.com

Jumlah pasukan sekutu ada sepuluh ribu pasukan yang terdiri dari qabilah Gathafan, kaum musyrik Quraisy dan qabilah-qabilah kecil lainnya yang ikut bergabung bersama mereka. Karena pasukan orang-orang kafir saat itu sangat banyak dan terdiri dari berbagai kelompok qabilah, maka peperangan ini disebut dengan perang Ahzâb yang artinya beberapa kelompok. Komandan tertinggi pasukan kafir dipimpin oleh Abu sufyan.

Sementara itu  pasukan yang dimiliki kaum Muslimin saat itu jumlahnya sangat sedikit sekitar tiga ribu personil. Jika digambarkan, mungkin jumlah musuh yang sangat banyak bisa saja memenuhi seluruh kota Madinah saat itu.

Persiapan Kaum Muslim Madinah Saat Itu

Saat berita kelompok dari berbagai macam qabilah dengan rencana busuknya ini sampai kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung merespon dengan melakukan beberapa persiapan. Diantara persiapan yang dilakukan Rasulullah adalah :

1. Melakukan Musyawarah

Kebiasaan Rasûlullâh dalam setiap peperangan adalah mengajak para sahaba-tnya Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bermusyawarah tentang hal-hal yang tidak di wahyukan Allâh kepada-nya, baik berkaitan dengan peperangan atau yang hal lainnya.

Ketika Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta pendapat dari para sahabatnya tentang strategi dalam peperangan ini. Ada seorang shahabat bernama Salmân al-Farisy mengusulkan supaya kaum Muslimin membuat khandaq (parit) di bagian utara kota Madinah yang saat itu merupakan satu satunya jalan yang berpotensi besar kaum kafir bisa di masuk secara leluasa memasuki kota Madinah.

Ide brilian dari Salman Radhiyallahu anhu ini disetujui Rasûlullâh dan semua sahabat yang ikut dalam musyawarah tersebut. Setelah mencapai kata sepakat, penggalian parit pun dimulai. Ini adalah penggalian parit pertama dalam sejarah Arab.

2. Proses Penggalian Parit Perang Khandaq

Setelah sepakat untuk menggali parit, kaum Muslimin saat itu bergegas untuk membuatnya. Kaum Muslimin berharap Parit ini bisa memisahkan kaum Muslimin dengan musuh yang begitu banyak. Mereka terus dikebut pengerjaannya supaya parit ini bisa selesai sebelum semua musuh datang ke Madinah. Kebanyakan Ulama ahli sejarah berbeda pendapat tentang kurun waktu yang dibutuhkan dalam prosess penggalian parit, ada yang berpendapat antara enam sampai dua puluh empat hari.

Saat itu para shahabat sangat bersemangat dan antusias dalam menggali parit, karena saat itu Rasûlullâh juga ikut bersama mereka dalam membuat parit. Tidak jarang para sahabat meminta bantuan Rasûlullâh untuk memecahkan batu batu besar yang mereka tidak sanggup untuk memecahkanya.

duniatimteng.com

Setelah selesai menggali parit Rasûlullâh memerintahkan supaya para wanita, para orang tua dan anak kecil ditempatkan di sebuah benteng paling kuat di Madinah milik Bani Haritsah. Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Abdullah bin Ummi maktum untuk menggantikannya di Madinah selama peperangan berlangsung.

Kemudian Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai menyusun setrategi untuk menghadapi musuh. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh para shahabat untuk membelakangi gunung Sila’, menghadap khandaq yang sekaligus sebagai penghalang mereka dari pasukan sekutu.