Jadi mereka menggunakan bahan yang tersedia di alam seperti darah, arang maupun sadapan tanaman yang mampu mengeluarkan warna. Namun yang mengherankan, cat tersebut justru mampu bertahan dalam waktu yang lama seperti yang bisa kita lihat lukisan di Gua Altamira Spanyol.
Seiring berjalannya waktu, orang Mesir kuno belajar mengembangkan cat agar memiliki beberapa warna, hingga suatu saat mereka berhasil menemukan merah, biru dan hitam dengan menggunakan akar tanaman tertentu. Akan tetapi untuk saat ini sudah ditemukan resin atau perekat yang memiliki kemampuan lebih baik berkat semakin berkembangnya teknologi kimia.
Oke, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan apa saja sih bahan dasar cat yang ada saat ini. Untuk lebih jelasnya bisa kalian simak informasinya berikut.
Binder
Binder atau yang juga disebut sebagai resin adalah salah satu komponen untuk pembuatan cat. Adapun bahan ini berguna untuk merekatkan bahan yang lain agar menyatu dan melekat secara menyeluruh. Sebenarnya resin ini merupakan bahan polymer yang mana berbentuk cair dalam temperatur ruangan. Tapi di luar sana ada banyak jenis resin seperti Alkyd, Natural oil, melamine, polyester, venyl dan lain-lain.
Bahkan penggunaan bahan resin satu dengan yang lainnya akan menciptakan turunan baru yang memiliki tingkat kerekatan, kekuatan dan karakter yang berbeda-beda.
Pewarna (pigmen)
Pigmen dan dyestuff ini merupakan salah satu bagian dari colorant. Adapun sifat dari bahan dyestuff ini biasanya mudah larut dalam solyent. Sementara pigmen sulit larut. Jadi bentuk dari pigmen ini biasanya seperti bubuk yang kemudian di tambahkan ke dalam cat yang mempunyai peranan penting dalam memberikan karakter khas dari cat. Contohnya seperti derajat kekilapan, warna, maupun kekuatan cat tersebut terhadap cuaca.
Pelarut (Solvent)
Meskipun setelah digunakan pelarut ini akan dibuang, akan tetapi solven atau pelarut ini mampu berperan penting selama pembuatan, pemakaian dan penyimpanan cat. Jadi kontribusi solvent ini bisa mempengaruhi kekentalan cat apakah sudah pas atau belum saat akan di proses seperti di aduk, dicampur maupun di giling dll.
Penambahan solvent yang tepat bisa menurunkan tingkat kekentalan cat sehingga cat tersebut bisa sesuai dengan kebutuhan. Keuntungan lainnya dengan penambahan solven maka kita bisa menjadikan cat tersebut bisa di semprot, di kuas ataupun dilumurkan langsung ke bidang dengan hasil yang lebih maksimal.
Adapun penggunaan solvent atau pelarut ini berdasarkan struktur kimia adalah seperti berikut :
Hidrokarbon
Unsur ini terdiri atas pelarut yang tersusun atas hidrogen dan carbon sebagai bahan dasarnya. Pelarut dalam golongan ini bisa dikatakan hampir semuanya berasal dari hasil penyulingan minyak bumi yang memiliki titik didih dari minimum hingga maksimum dan bukan merupakan titik didih tunggal.
Oksienated Solvent
Pelarut ini terdiri atas atom oksigen. Jadi apabila kita lihat dari struktur kimia maka ini tergolong dalam ether, ester, ketone dan juga alkohol.
Bahan Pengisi (Filler / Extender)
Jadi bahan pengisi ini jika ditambahkan ke dalam cat maka akan berfungsi untuk menurunkan harga, akan tetapi demikian ini dalam kondisi tertentu apabila ditambahkan ke dalam cat justru bisa memperbaiki sifat dari cat itu sendiri. Adapun contoh filler atau extender di sini seperti kaolin clay, calcium karbonat dan talc powder.
Bahan Tambahan (Additive)
Selain ke-4 bahan utama tadi ada pula bahan kelima dalam pembuatan cat yaitu additive. Jadi komponen ini meskipun di tambahkan ke dalam cat dalam jumlah yang sedikit maka tetap akan memberikan kontribusi yang besar terhadap karakter dari cat itu sendiri. Sehingga penggunaan cat bisa lebih maksimal.