Biawak – Seperti yang kita ketahui bahwasanya biawak merupakan salah satu reptil yang cukup populer di masyaraat, biawak biasa muncul di peraian rawa-rawa di daerah tropis seperti sebagian besar negara di kawasan asia tenggara, indonesia sendiri termasuk negara yang memiliki jumlah populasi biawak yang cukup banyak.
Tahukah kamu bahwasanya hewan melata yang satu ini ternyata memiliki mnfaat yang konon katanya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, tapi jangan asal embat aja ya, soalnya daging biawak menyimpan bahaya juga jika dikonsumsi dengan berlebih atau cara yang salah, berikut ini ulasan manfaat daging biawak dan bahayanya.
Daging Biawak Untuk Obat
Menurut beberapa kelompok orang-orang, mengonsumsi daging biawak bisa jadi salah satu obat manjur untuk menangani sebagian penyakit seperti penyekit asma dan juga beragam jenis penyakit kulit. Di Pakistan, beberapa bagian dari badan biawak dipakai dalam beragam jenis pengobatan.
Umpamanya daging biawak dikonsumsi untuk mengobati rasa nyeri akibat masalah rematik, lemak perut biawak dipakai sebagai salep untuk menyembuhkan infeksi kulit, minyak dan lemak dari biawak dipakai untuk menyembuhkan wasir atau nyeri kronis.
Tetapi, mengonsumsi daging biawak dalam ajaran agama islam adalah haram hukumnya. Hal semacam ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW dalam satu hadist yang berbunyi
“Seluruh binatang pemangsa dengan gigi taringnya maka haram mengkonsumsinya. ” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
Bahaya Daging Biawak (Efek samping)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kalau “resiko mikrobiologi yang paling jelas yang datang dari mengonsumsi daging reptil seperti biawak, kemungkinan lantaran ada bakteri patogen, terlebih Salmonella, Shigella dan juga, Escherichia coli, Yersinia enterolitica, Campylobacter, Clostridium serta Staphylococcus aureus, yang bisa mengakibatkan penyakit dari beragam tingkat keparahan. ”
Menurut satu riset yang diterbitkan dalam International Journal of Food Microbiology, tunjukkan kalau beberapa orang yang konsumsi daging reptil seperti buaya, biawak, ular, ataupun type reptil lain bisa tingkatkan kemungkinan untuk terjangkit beragam penyakit tertentu, seperti :
Daging Biawak Menyebabkan Trichinosis
Ini adalah satu penyakit yang dikarenakan oleh parasit cacing gelang (nematoda), di mana langkah kerjanya adalan dengan menginfeksi dan mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.
Nematoda yaitu semacam cacing parasit (umpamanya, Trichinella spiralis). Saat seseorang mengonsumsi daging yang sudah terkontaminasi jenis cacing ini, maka ketika sudah tertelan, cacing parasit itu akan melalui saluran usus untuk menyerang jaringan lain, seperti otot, dimana mereka akan bertahan hidup.
Trichinosis juga disebut trichinellosis, trichiniasis, atau trichinelliasis. Mengenai tanda-tanda dari penyakit ini yaitu :
Tanda-tanda awal ditandai dengan ketidaknyamanan perut, diare, dan mual-mual yang diawali 1 sampai 2 hari sesudah mengonsumsi daging itu.
Pada tahap selanjutnya, tanda-tanda bakal makin berkembang dengan munculnya nyeri otot, gatal, demam, menggigil, dan rasa nyeri pada persendian yang bakal muncul sesudah 2 sampai 8 minggu sehabis mengkonsumsi.
Diluar itu, ada juga tanda-tanda yang lain seperti terjadi perdarahan dibawah kuku, dan radang pada mata (konjungtivitis).
Penyebab Pentastomiasis
Ini adalah satu penyakit yang
dikarenakan oleh parasit yang bernama Pentastomids yang umum menginveksi sebagian jenis reptil seperti ular, kadal, ataupun jenis reptil dan carnivora yang lain. Infeksi yang disebabkan oleh larva pentastomids pada manusia sebagian besar tak menyebabkan tanda-tanda apa pun seperti terjadinya obstruksi, kerusakan, atau respon imun yang penting. Tetapi, parasit ini malah bisa mengakibatkan beragam rusaknya pada organ tubuh bahkan juga bisa menyebabkan kondisi yang lebih darurat lagi untuk kesehatan.
Sesudah tertelan, larva yang tinggal dalam daging seperti biawak bakal menetas di usus manusia.lalu bakal bermigrasi ke beragam organ tubuh yang lain dan bisa menyebabkan kista. Perkembangan kista yang makin jadi membesar akan menghambat perkembangan organ tubuh lainnya tempat ia tumbuh. Akibat dari perkembangan larva itu dalam tubuh bisa menyebabkan sakit perut, muntah, sembelit, diare, ataupun masalah pada perut yang lain.
Adapaun tanda-tanda yang muncul dari penyakit ini diantaranya yaitu :
Timbulnya nyeri perut,Batuk Kronis dan Kerap berkeringat pada malam hari
Penyebab Gnathostomiasis
Gnathostomiasis adalah satu diantara jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia di mana pemicunya adalah sebagian spesies cacing parasit (nematoda) dalam genus Gnathostoma. Ini adalah jenis penyakit yang seringkali diketemukan di Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Tengah, serta di beberapa daerah di Afrika.
Parasit ini umumnya tinggal di tubuh sebagian jenis ikan air tawar, belut, katak, burung, dan beragam jenis reptil. Seseorang yang sudah terinfeksi oleh parasit ini bakal bermanifestasi dengan terjadinya pembengkakan dibawah kulit dan meningkatnya kadar eosinofil dalam darahnya. Walau parasit ini tidak sering dapat memasuki jaringan tubuh seperti hati, dan juga bagian mata, walau demikian hal semacam ini bisa mengakibatkan nyeri pada saraf, koma, kelumpuhan, sampai kematian.
Tanda-tanda yang umum diakibatkan dari penyakit ini diantaranya yaitu :
– Timbulnya rasa mual dan muntah
– Rasa tak nyaman pada perut
– Diare
– Nyeri dan lemah pada otot
– Rasa tak nyaman pada dada
– Batuk
– Munculnya ruam pada kulit yang dibarengi dengan rasa gatal dan pembengkakan – Timbulnya darah dalam urine
– Terjadinya kram dalam perut