Pada kesempatan kali ini Satujam akan membagikan artikel tentang pengertian puisi lengkap dengan ciri-ciri, jenis, unsur dan struktur pada puisi. Karena sebagian dari kita masih belum megetahui secara dalam apa itu puisi.
Puisi adalah suatu bentuk dalam karya sastra yang berasal dari hasil suatu perasaan yang di ungkapankan oleh penyair dengan bahasa yang menggunakan irama, rima, matra, bait dan penyusunan lirik yang berisi makna.
Di dalam puisi juga berisi suatu ungkapan perasaan dan pikiran dari penyair yang menggunakan imajinasinya. Kemudian ia berkonsentrasi untuk menyusun puisi dengan kekuatan bahasa, bai secara fisik maupun batin.
Sebuah puisi biasanya mengutamakan akan bunyi, bentuk serta makna yang terkandung untuk disampaikan. Keindahan pada puisi menjadi kualitas estetika yang begitu indah. Ada beberapa pengertian puisi menurut para ahli.
Berikut pengertian puisi menurut para ahli:
Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Dari beberapa ahli tentang puisi, mereka mempunyai banyak sekali pendapat mengenai pengertian puisi. Namun beberapa pengertian yang mereka simpulkan tersebut sebenarnya hampir sama saja. Ini dia pengertiannya:
Unsur-unsur Puisi
Dalam sebuah puisi, pasti mempunyai 2 struktur, baik unsur-unsur puisi secara fisik maupun dalam secara batin. Unsur-unsur puisi itu antara lain seperti berikut ini:
1. Diksi
Diksi adalah kata-kata yang telah dipilih oleh seorang penyair untuk dimasukkan kedalam puisinya. Kal itu disebabkan karena puisi itu suau karya sastra yang mengungkapkan banyak hal namun menggunakan sedikit kata.
Maka dari itu pemilihan kata dalam sebuah puisi sangatlah penting danjuga harus cermat. Sebab kata-kata yang dimasukkan kedalam sebuah puisi haruslah mengandung makna yang kemudian diserasikan dengan nada, irama dan urutan kata.
2. Imaji
Imaji adalah susunan suatu kata yang mengungkapakan suatu pengalaman dari penyair yang sesuai pengalaman indrawinya. Pengalaman indrawinya tersebut bisa berupa pendengara, penglihatan maupun perasaan.
Dalam sebuah imaji sendiri juga terbagi menjadi 3 bagian, 3 bagian tersebut yaitu suara, penglihatan, dan sentuhan. Dengan menggunakan imaji bisa membuat si pembaca seolah-olah mendengar, melihat serta merasakan apa yang telah dialami si penyair.
3.Perwajahan Puisi
Perwajahan puisi adalah suatu bentuk kata dan pengaturan baris kata yang ada pada puisi.
4. Kata Konkret
Kata konkret adalah sebuah kata yang bisa memungkinkan untuk mendatangkan sebuah imajinasi pada ikirn atau perasaan penyair. bai itu pada indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan maupun sentuhan. Yang bisa menunjukkan suatu keadaan, benda maupun rupa dn lainnya.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan suatu bahasa yang kemudian bisa menimbulkan banyak makna. Di dalam puisi gaya bahasa biasa disebut dengan majas.
6. Rima atau Irama
Rima atau Irama adalah suatu persamaan yang ada pada bunyi sebuah puisi yang berada pada awa, tengah maupun akhir puisi. Sehingga bisa menimbulkan efek irama yang menonjol pada puisi. Sehingga pendengar puisi bisa terbawa akan apayang disampaikan pada puisi tersebut.
Struktur Puisi
1. Tema
Tema pada struktur puisi ini adalah kandungan makna yang akan disampaikan dari dalam puisi yang disampaikan tersebut kepada pendengar. Baik itu pada kata, nada baris maupun pada keseluruhan puisi.
2. Rasa
Rasa pada struktur puisi adalah suau perasaan yang disampaikan oleh penyair. Yang memang menyangkut pada apa yang dialami si penyair tersebut yang kemudian disampaikan melalui puisi.
3. Nada
Nada pada struktur puisi adalah nada yang digunakan pada saat menyampaikan puisi tersebut haruslah saling berkaitan.
4. Tujuan
Tujuan pada struktur puisi adalah puisi tersebut haruslah mempunyai amanat atau pesan kepada si pendengar.
Jenis-jenis Puisi
1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang memang masih dalam ikatan aturan yang ada pada aturan puisi berikut ini:
1. Mengguanakan kata pada 1 baris puisi.
2. Menggunakan baris pada 1 bait.
3. Menggunakan Rima
4.Suku kata pada tiap baris banyak.
5. Menggunakan irama.
2. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang memang tidak memiliki ikatan akan aturan. Sehingga bentuk pada puisi baru ini lebih bebas dari jumlah baris, rima, maupun suku kata.