SEJARAH ATLETIK – Hai sobat satu jam! tahukah anda mengenai sejarah atletik dan semua yang berkaitan tentangnya? Nah, untuk anda yang belum tahu, dan penasaran untuk mengenal bagaimana awal mula terjadinya sejarah atletik, anda perlu menyimak penjelasan berikut ini.
Sejarah atletik merupakan sebuah cabang olahraga yang sudah sangat populer di belahan dunia sekarang ini. Atletik memiliki beberapa cabang olahraga yang memiliki peraturan dan cara bermain tersendiri. Untuk lebih jelasnya, kita akan bahas pengertian lengkap dari atletik beserta sejarahnya.
Pengertian Olahraga Atletik
Olahraga tersebut dinamakan atletik karena nama itu gabungan dari beberapa jenis olahraga yang bisa dikelompokkan menjadi lari, lempar dan lompat. Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang mempunyai makna berlomba. Kita bisa menjumpai pada kata “penthalton” yang terbagi pada kata “pentha” yang bermakna lima atau panca dan kata “athlon” yang bermakna lomba.
Makna lebih detailnya yaitu “panca lomba” atau perlombaan yang terbagi dalam lima nomor. Nah, jika kita membahas mengenai perlombaan atletik, maka pengertiannya akan mencakup perlombaan lari, lompat, jalan cepat, dan juga lempar. Dan kalaupun jika disebut pada bahasa inggris dengan sebutan “track and field”.
Jika makna tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka mempunyai makna perlombaan yang dilaksanakan di lintasan (track) serta di lapangan (field). Kata atletik pada 2 negara yaitu negara Inggris dan Jerman akan mempunyai pengertian yang sangat luas. Yang mencakup berbagai macam olahraga, termasuk juga padanya sepakbola, senam, renang, bola basket, dan olahraga semacamnya.
Itulah pengertian mengenai pengertian dari atletik di kalangan Indonesia serta di kalangan negara-negara lain. Sekarang kita sudah mengetahui pengertian dari atletik, selanjutnya kita harus mengetahui sejarah dari olahraga atletik. Berikut penjelasannya.
Sejarah Atletik
Atletik adalah suatu event asli dari perlombaan Olimpiade pertama yang dilaksanakan pada tahun 776 sebelum Masehi yang mana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade.
Namun, ada beberapa kali perlombaan/game yang diselenggarakan pada era klasik Eropa, antara lain : PaPanhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 SM) yang diselenggarakan di daerah Argolid setiap dua tahunnya. The Isthmian Game (dimulai 523 SM) yang digelar di daerah Isthmus dari Corinth setiap dua tahunnya dan masih ada beberapa perlombaan lagi selama era klasik Eropa.
Olahraga atletik pertama kali dipopulerkan oleh orang-orang Yunani yaitu kira-kira pada masa abad 6 SM. Namun, atletik yang terdapat sekarang ini tak sama lagi dengan atletik pada zaman dahulu. Banyak sekali perubahan-perubahan atau ralat yang terjadi sebagaimana yang kita ketahui sekarang ini.
Adapun perlombaan ataupun olahraga yang dimainkan tetap sama, yaitu lari, lompat, lempar dan berjalan. Dari itu semua lah atletik disebut menjadi Ibu dari beberapa cabang olahraga yang terdapat unsur padanya gerakan sehari-hari manusia.
Di antara orang-orang yang berjasa mempopulerkan atletik adalah Iccus dan Herodicus. Mereka adalah orang-orang yang berjasa mempopulerkan olahraga atletik.
Sejarah Atletik di Indonesia
Di negeri kita tercinta (Indonesia) mengenal atletik lewat bangsa Belanda yang selama tiga setengah abad menjajah negeri kita. Namun demikian atletik tidak dikenal secara menyeluruh. Dan yang mendapat kesempatan melakukan latihan-latihan atletik hanyalah anak-anak sekolah ataupun kemiliteran saja, Itupun hanya sekedar untuk melengkapi kegiatan pendidikan jasmani saja.
Organisasi atletik yang pertama kali diadakan di Indonesia pada Zaman Belanda adalah Nederlands Indisehe Atletiek Unie yang disingkat menjadi NIAU. Dalam bahasa Indonesia bermakna: Perserikatan Atletik Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1917.
Dalam rangka mempropagandakan penyebaran bidang atletik memang ada. Namun, usaha untuk mendirikan organisasi-organisasi atletik atau cabang dari NIAU hanya bisa terlaksana di beberapa kota besar yang terdapat sekolah-sekolah lanjutan ataupun yang terdapat tangsi-tangsi militernya, antara lain daerah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Semarang, dan Solo.
Pada masa-masa itu, di setiap tahunnya diadakan perlombaan/kejuaraan atletik di Jakarta yang biasanya disenggelarakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pasar Gambir (semacam Jakarta fair sekarang). Yaitu pada akhir bulan Agustus atau awal September.
Atlet/pemain yang menonjol/terlihat prestasinya pada masa penjajahan Belanda antara lain: Mohammad Noerbambang, pelari 100 m yang katanya pernah berlari dengan menghabiskan hanya 10,8 detik dan Harun Alrasyid atlet pelompat tinggi yang pernah melompati mistar/dinding yang tingginya mencapai 1,80m dan lompat jauhnya mendekati 7,00 m.
Kemudian, di masa pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun yang dimulai pada awal tahun 1942 sampai Agustus 1945 , keolahragaan pada umumnya mengalami perkembangan dan peningkatan. Semua pelajar mahasiswa melalui siaran radio yang dikenal dengan 22 nama Radio Taiso mengadakan dan membuka latihan-latihan dari berbagai cabang olahraga, termasuk juga padanya senam dan atletik.
Atletik mendapat perhatian yang cukup baik di masa itu. Bahkan, hampir di setiap menjelang selesainya tahun ajaran pendidikan diadakan pertandingan-pertandingan/perlombaan olahraga. Dan yang paling diutamakan adalah olahraga atletik. Entah itu perlombaan yang berbentuk pertandingan antar kelas, antar sekolah maupun antar kota.
Suatu kali pernah diselenggarkannya perlombaan atletik segitiga antar pelajar Sekolah Menengah Bandung, Yogya, dan Solo. Perlombaan tersebut diselenggarakan dan berlangsung di Kota Solo pada tahun 1943. Anak-anak pelajar yang datang dari Bandung di bawah panji GASEMBA (Gabungan Sekolah Menengah Bandung ) dari Yogya GASEMMA ( Gabungan Sekolah Menengah Mataram ) dan dari Solo sendiri adalah GASEMBO (Gabungan Sekolah Menengah Solo ).
Perlombaan-perlombaan atletik untuk umum juga sering diselenggarakan. Dan olahraga yang sering sekali diperlombakan adalah lari jarak jauh dan lari jarak pendek dengan membawa beban. Kemajuan dalam bidang organisasi semakin nampak saat kependudukan Jepang di Indonesia.
Dan himpunan-himpunan atletik pun juga bermunculan di beberapa kota-kota besar, antara lain IKADA ( Ikatan Atletik Djakarta ), GABA ( Gabungan Atletik Bandung ), IKASO ( Ikatan Atletik Solo) IPAS ( Ikatan Perhimpunan Atletik Surabaya ) dan lain-lain. Pada tahun 1949 oleh ISI ( Iakatan Sport Indonesia ) diselenggarakan pekan Olahraga di lapangan IKADA yang diturut sertai oleh sejumlah atlet-atlet seluruh Jawa.
Adapun nama-nama atlet perlombaan atletik yang menonjol di masa pendudukan Jepang antara lain : Soetantio, pelari 100m yang mencapai finish hanya dengan waktu 11,00 detik. Soetrisno , atlet Pancalomba dan Bram Matulessi, pelempar Lembing. Lebih umumnya, atletik memiliki cabang olahraga yang sangat banyak. Berikut macam-macam olahraga atletik ;
1. Lari Estafet
2. Lompat Gala
3. Maraton
4. Lompat Jauh
5. Lempar Lembing
6. Lari Gawang
7. Jalan Cepat
8. Sprint atau Lari Jarak Dekat
9. Tolak Peluru, dan masih banyak lagi cabang olahraga yang lain.
Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian dan sejarah atletik dunia maupun sejarah atletik di negara kita tercinta ini (Indonesia) serta cabang-cabang dari atletik. Sekiranya tulisan dan penjelasan yang terdapat di atas sudah bisa memahamkan anda. Semoga dengan ini semua bisa bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan kita tentang sejarah atletik.