KAPAK PERUNGGU – Di era perundagian keahliah manusia untuk membuat atau memproduksi alat-alat perkakas lama-lama semakin berkembang. Hal ini terjadi mungkin karena adanya pembagian-pembagian kelas atau pengelompokan penduduk yang dilandasi pada kemahiran (undagi), sehingga para pengrajin-pengrajin itu mempunyai titik fokus yang baik di bidang pekerjaanya.
Perundagian ialah tahapan-tahapan akhir masa sejarah di Negara Indonesia berlandaskan golongan soejono. Priode ini juga ada cangkupannya dengan jaman logam. Menurut bahasa, arti dari undagi ini adalah tukang/pekerja ahli.
Seiring adanya perkembangan zaman teknologi untuk membentuk atau membuat benda-benda semangkit meningkat dan berkembang, bahkan kapak perunggu mulai menonjolkan kejeniusannya yang begitu lengkap.
Bentuk dari tubuhnya yang sangat luar biasa dan satu lagi yang perlu kita ingat ialah bahwa perunggu bukanlah logam yang sangat mudah untuk dijumpai atau ditemukan di alam, namun perunggu ini adalah salah satu campuran dari tembaga dan timah.
Dengan kata lain, mereka-mereka semua ini ialah para maestro, yang mana maestro ini bukan hanya membuat tapi juga menciptakan.
Keterangan Kapak Perunggu
Untuk kegunaannya, kapak perunggu ini bisa di gabungkan ke dalam dua kelompok utama, yakni kapak upacara dan kapak corong (kapak sepatu). Kapak tersebut ada yang diberi hiasan-hiasan dan ada juga yang tidak diberi hiasan apapun.
Daerah penemuan atau penelitian kapak perunggu di Nusantara ini diantaranya ialah di wilayah Sumatra Selatan, di daerah Jawa Barat, kemudian beberapa tempat di daerah Jawa Tengah, di wilayah Jawa Timur, di daerah ke Pulauan Madura, di Sulawesi Selatan, di Sulawesi Tengah, ke Pulauan Bali, Flores, Maluku, Pulau Roti, dan juga di daerah Papua.
Di era bercocok tanam pada zaman prasejarah, manusia-manusia pendukung budaya ini telah menetap dan tinggal di sebuah perkampungan atau desa yang memiliki pola ekonomi dan sosial yang bisa dibilang cukup baik. Di era ini manusia sudah hidup didalam aturan-aturan guna untuk keberlangsungan dan kebetuhan seksama.
Mereka semua memang sudah tidak lagi bergantung pada belas kasih alam dalam artian belas kasih pada alam ini yaitu berburu dan mengumpulkan sumber-sumber makanan. Manusia di era seperti ini selain sudah membuat sumber makanan sendiri, mereka semua ini sudah mengatur bagaimana cara mengelola lingkungan yang digunakan untuk tempat tinggal mereka.
Terus menerus untuk meningkatkan keunggulan dalam kehidupan melalui alat-alat yang lebih canggih mungkin sudah hadir dari awal. ketika berada di era perundagian, mereka bukan hanya memproduksi alat-alat untuk kebutuhan hidup saja, namun lebih jauh dari itu. Alat-alat yang mereka buat ini bahkan mempunyai fungsi dan tujuan yang jauh lebih kompleks lagi, salah satunya ialah kapak perunggu.
Jenis Kapak Perunggu
Kenapa dikatakan sebagai kapak corong? karena pada umumnya kapak perunggu ini mempunyai jenis lubang seperti corong yang diduga untuk memasukan tangkainya. Ada juga yang mengatakan sebagai “kapak sepatu” karena ketika dilihat secara pintas memang kapak tersebut hampir mirip dengan sepatu.
__________________________________________
Demikianlah pembahasan tentang kapak perunggu, yang mana didalam artikel ini membahas tentang keterangan kapak perunggu dan dilengkapi dengan jenisnya. Terimakasih sudah mau membaca artikel ini, semoga bermanfaat!