Terdapat ungkapan yang terkenal di negeri seberang berbunyi “EARTH without ART is just EH”. Tidak salah memang, bayangkan betapa datarnya hidup ini tanpa alunan musik, gerakan tari, keindahan barang seni yang merupakan buatan tangan, serta bentuk-bentuk seni yang lain. Kehadiran pasar seni di tengah-tengah masyarakat adalah sebuah bentuk apresiasi terhadap seni sekaligus para pekerja seni.
Pasar seni bukanlah sekedar pasar biasa. Pasar yang ini menjual beragam barang kesenian serta menawarkan berbagai acara kesenian. Hai para penikmat seni, kamu rela melewatkan kunjungan ke tempat seperti ini?
Inilah 5 pasar seni yang ada di Indonesia.
Pasar Seni Ancol
Pasar seni yang ini merupakan salah satu tempat wisata di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol Jakarta Bay City). Di sinilah tempat berkarya, pementasan, tempat pameran, dan tempat berjualan benda-benda dan kegiatan kesenian. Gagasan mendirikan Pasar Seni di kawasan Taman Impian Jaya Ancol lahir dari kebutuhan untuk mendorong semangat berkarya dan berkreasi bagi para seniman, selain itu juga untuk membangun jembatan apresiasi antara seniman dengan masyarakat.
Barang-barang seni yang dijual di unit kios Pasar Seni Ancol antara lain lukisan, patung, ukir-ukiran dan relief, barang kerajinan yang terbuat dari kuningan, kayu, rotan, bambu, tembikar, kulit, tanduk dan keramik. Selain itu juga terdapat koleksi kain tenun dan batik, serta aksesori yang terbuat dari batu-batuan, mutiara dan kerang. Di antara kios-kios ini juga ada yang difungsikan untuk kegiatan bengkel seni, taman pengetahuan popular, dan warung spesifik.
Adapun pameran seni yang pernah digelar di Pasar Seni Ancol antara lain Pameran Taman Hias, Pameran Buah, Pameran Boneka, Pameran Komponen Bangunan, dan Pameran Fotografi. Sementara itu, di tengah Pasar Seni Ancol terdapat arena terbuka yang dilengkapi dengan plaza dan panggung kesenian, yang memancarkan dinamika seni, dengan pementasan kesenian terasa menghidupkan suasana. Di panggung inilah dipentaskan aneka kesenian dari klasik hingga kontemporer, tradisional maupun modern. Kelompok pementas berasal dari dalam dan luar negeri.
Pasar Seni Gabusan
Pasar Seni Gabusan berlokasi di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Parangtritis km 9. Pasar Seni Gabusan telah menjadi pusat jual beli kerajinan dari seluruh Bantul yang dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti tempat jajan, akses teknologi informasi hingga toko kebutuhan sehari-hari.
Sejak awal dibangun, Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Oleh karena itu desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Perancangan bangunan pasar ini tak hanya melibatkan arsitek dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara, tentu dengan menonjolkan arsitektur lokal. Terbagi dalam 16 los, Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok.
Terdapat sebuah pusat informasi dalam sebuah ruko di kawasan ini. Tempat tersebut akan membantu kita mencari produk kerajinan yang diinginkan. Di pusat informasi itu, kita bisa melihat detail produk beserta harga dan di kios mana memesannya. Lebih canggih lagi, pusat informasi ini terhubung dengan jaringan internet. Artinya, semua barang yang tersedia di Pasar Seni Gabusan bisa dipesan secara online.
Pasar Seni Sukawati
Pasar Sukawati merupakan pasar seni yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali. Pasar ini menjual berbagai kerajinan seni khas Bali seperti sandal manik-manik, pakaian, tas, lukisan, patung kayu dan lain – lain. Pasar ini berdiri sekitar tahun 1980an dan dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WITA.
Barang yang dijual di Pasar Seni Sukawati antara lain pakaian dan kerajinan traditional khas Bali. Juga terdapat lukisan yang dapat anda beli, aliran lukisan yang dijual seperti naturalis dan abstrak. Semua harga yang ditawarkan di sini, dapat ditawar. Sebagai perkiraan, harga pas di pasar Pasar Seni Sukawati adalah sepertiga dari harga yang ditawarkan oleh penjual. Jika ingin sukses menawar harga, maka sebaiknya kita datang di pagi hari pada saat baru buka. Mengapa? Karena kepercayaan orang Bali, jika pada saat baru buka dagangan langsung terjual, maka akan memperlaris barang dagangan mereka.
Pasar Seni ITB
Pasar Seni ITB merupakan acara tradisi yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB sejak tahun 1972. Acara ini terinspirasi dari Art Fair di New York yang diikutsertai oleh A.D Pirous dan But Muchtar, mereka lalu membawa semangat yang sama ke Bandung dengan tujuan utama memasyarakatkan seni rupa lewat pertemuan antara insan kreatif dari segala macam latar belakang serta masyarakat. Atas dasar itulah, Pasar Seni ITB selalu mengangkat tema tertentu sesuai dengan permasalahan sosial. Seperti pada tahun 1980-an yang mengangkat tema persaingan industri kreatif di masa pembangunan serta era 2000-an yang mengangkat tema tentang kaburnya identitas nasional karena pengaruh arus informasi yang semakin kuat. Pasar Seni ITB diadakan 4 tahun sekali, yang terakhir kali diadakan yaitu tahun lalu, November 2014 dengan tema “Antara Aku”.
Tahun 2014 yang lalu, acara digelar di Kampus ITB Jalan Ganesha No. 10 dengan membebaskan setiap pengunjung masuk ke dalam arena Pasar Seni ITB. Panitia menyediakan 365 stand dari mulai kuliner hingga penjualan barang dan produk. Selain itu pula terdapat 7 wahana dan 3 panggung pentas musik.
Pasar Seni Lukis Indonesia
Pasar Seni Lukis Indonesia adalah even tahunan yang diadakan oleh Sanggar Merah Putih menyelenggarakan Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) sejak tahun 2008. Sanggar Merah Putih adalah sebuah lembaga yang bergerak untuk pengembangan seni di Indonesia, berdomisili di Surabaya.
Even tersebut menjadi ajang pertemuan para pelukis, kolektor, galeri dan masyarakat pecinta seni. Peristiwa yang terjadi di PSLI tidak hanya terbatas pada transaksi, namun juga silaturahmi, promosi, diskusi dan belajar untuk saling mengembangkan diri. PSLI berlangsung selama 10 hari. Meski demikian, PSLI memiliki portal khusus yang dapat kita kunjungi setiap hari.
PSLI tahun 2015 ini akan digelar pada tanggal 02-11 Oktober 2015 di gedung JX Internasional, Jl.A.Yani, Surabaya. Akan ada 200 lebih stand di sana. Pameran yang berlangsung selama 10 hari ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo serta sejumlah pejabat Pemprov Jatim dan ada juga dari pejabat pusat. Pameran Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2015 ini juga dalam rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.