Pernikahan, inilah saat terpenting dalam hidupmu, status sosialmu akan berubah dan memulai lembaran baru dalam hidup dan sebentar lagi kamu akan menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam keluarga, baik dalam masalah agama, pendidikan, nafkah maupun mengayomi anggota rumah kamu.
Perasaanmu tengah bergejolak dan kalimat-kalimat penuh kerinduan bersemayam indah dalam dada. Ingin rasanya segera berbuah menjadi sesuatu yang halal. Namun perlu diingat bahwa mengawali kehidupan baru dengan kebaikan adalah sesuatu amalan yang sangat penting, mengikhlaskan niat karena ALLAH “aku mau nikah karena Allah karena menikah adalah ibadah” luruskan niatmu, selain itu nikah juga merupakan sunah Nabi, jadi dalam proses nikah hingga pasca pernikahan nanti kita wajib mencontoh Nabi.
Seiring berjalannya waktu, kadang ada bisikan dalam hati, “aku ingin berkata jujur bahwa tujuanku menikah tak lain hanya untuk memuaskan syahwatku.” Kalau pikiran-pikiran seperti itu mulai muncul ingatlah kepada niat awalmu untuk menikah dan berusahalah untuk mendapatkan pahalanya, ingatkan selalu dirimu, terus menerus setiap waktu. Sesungguhnya, syahwat itu hanya beberapa menit saja. Jangan sampai hanya gara-gara itu waktu dan umur kita terbuang percuma.
Ingatlah suatu saat nanti usia mulai senja, syahwat telah berkurang, anak-anak telah hidup berpisah, kesehatan telah menurun dan kecantikan pun telah memudar. Semua ini akan kamu rasakan setelah memberikan semua umur, harta, waktu, dan kesehatan untuk membangun rumah tangga. Tetapi begitu meninggalkan alam fana ini menuju alam akhirat, kamu hanya bertelanjang sambil berlari tergesa-gesa seraya berkata, “ aduh, coba dulu akau mengikuti petunjuk rosul”.
Jagalah niatmu karena sesungguhnya jika niat sudah kuat dan benar, ia akan membantumu menghindari kesalahan dalam memilih calon istri dan kamu pasti akan memilih wanita yang dapat bersama-sama berjalan dijalan Allah dan mengikuti sunah-sunah rosul bukan wanita yang nantiya tidak membantu untuk taat kepada Allah.
Ingat jangan pernah lupa niat yang jujur hanya untuk Allah semata, Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari Muslim).