Menjadi Smart memang keinginan semua orang. Tapi kalau pengen pintar harus jadi kutu buku, pasti semua pada pikir-pikir terlebih dahulu.
Baca buku banyak sih boleh, tapi kalau dicap kutu buku, pasti pada nggak mau. Emang apa bedanya banyak baca buku dengan julukan kutu buku? Entahlah, yang pasti stigma kutu buku kurang disukai dikebanyakan kita. Walaupun pada dasarnya semua orang pengen lebih pintar.
Kemungkinan lain memang kebiasaan membaca nggak dibiasakan dari kecil, hingga takut jadi kutu buku hanya alasan aja buat menghindari membaca buku.
Ada beberapa alasan mengapa orang tidak ingin disebut sebagai kutu buku. Berikut beberapa sebabnya.
Dianggap Orang yang Anti Sosial
Betul nggak sih, seorang kutu buku itu anti sosial? Seorang anti sosial belum tentu ia kutu buku. Dan kutu buku juga tidak otomatis dia anti sosial. Nggak ada hubungan langsung antara keduannya. Kalau kutu buku banyak membaca buku sosial, nggak mungkin kan dia anti sosial?
Sebetulnya stigma di atas, anti sosial, mbosenin, lebih banyak di bentuk di alam maya daripada alam nyata. Sinetron, film, ftv yang seringnya menciptakan stigma tersebut.
Stigma Orang yang Membosankan
Kalau ini sih tergantung dia kutu buku apa. Kalau kutu bukunya banyak membaca novel, kan nggak bosenin, malah lebih romantis lah!
Pada dasarnya sih kalau si kutu buku juga banyak pengalaman untuk bergaul, pasti dia orang yang menyenangkan dan nggak mbosenin.
Dianggap Orang Culun dan Nggak Gaul
Kata pepatah, biar saja anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Nggak akan pernah habisnya jika hanya mengikuti komentar orang, apalagi komentar yang nggak ada manfaatnya.
Dengan membaca buku kamu malah bisa terlihat keren karena pintar dan berprestasi. Kutu buku dianggap orang culun hanya komentar orang iri saja.
Masak tokoh yang kutu buku seperti Soekarno dan Hatta dianggap culun? Nggak banget kan?
Takut Ketinggalan Zaman
Antara membaca buku dan mengikuti tren perkembangan zaman bisa seiring sejalan walau kita menjadi seorang kutu buku. Nggak berarti kamu cuma terpaku baca buku doang, pastilah kita punya kegemaran lain dan nggak masalah kita lakuin bareng.
Buku bahkan adalah jendela dunia yang bisa membuat kamu berkenalan dengan banyak hal lain selain yang kamu tahu selama ini. Itulah indahnya membaca buku, malah jadi nggak kuper kan?
Ngabisin Banyak Waktu
Apa betul banyak baca buku banyak ngabisin waktu? Yang ada kita mah lebih sering bosen dan ngantuk kalau mbaca buku. Tapi kalau nge-game, semangatnya bukan main, begadang pun dilakuin.
Padahal nggak papa kan kita ngehabisin waktu baca buku, jatuhnya juga bakal manfaat buat kita. Walaupun nggak sekarang manfaatnya pasti dirasain di masa depan.
Jadi masalahnya yang utama adalah karena kita malas saja!
Cepat Bosan, Cepat Ngantuk Membaca Buku
Kebiasaan membaca buku memang lebih baik ditumbuhkan sejak kecil, tapi tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya.
Kesulitan dalam membaca buku seperti cepat bosan, cepat lelah dan ngantuk membaca buku karena belum terbiasa saja. Dengan kemauan yang kuat pasti bakal teratasi.
Jadi mulai sekarang sempet-sempetin pergi ke toko buku, beli satu atau dua buku yang kamu suka atau yang bermanfaat. Jangan hanya cari diskon terus mborong buku yang akhirnya nggak bakal dibaca.
Mari mulailah kebiasaan membaca buku. Lalu lihatlah hidupmu akan berubah dan membawamu pada petualangan dan buku-buku yang lain.
Nggak Punya Uang Buat Beli Buku
Mungkin ini alasan paling realistis yang membuatmu tidak mau jadi kutu buku: tidak punya cukup uang buat beli buku!
Harga satu buku mungkin terasa berat buat beberapa orang, tapi jangan keburu nyerah dulu. Jangan menyalahkan harga buku karena harganya nggak kejangkau, soalnya ilmu memang barang yang paling berharga.
Mulailah berpikir bagaimana punya uang saku atau atau pendapatan tambahan untuk membiayai hobimu membaca buku! Kalaupun belum bisa, perpustakaan umum selalu terbuka untuk siapa saja tentunya.
Kata pepatah siapa yang bersungguh-sungguh berusaha pasti terlaksana.