5 Alasan Mengapa Rivalitas MU dan Liverpool Selalu Abadi

Manchester United (MU) boleh saja tak bertaji lagi semenjak ditinggal Alex Fergusson. Liverpool juga masih saja melanjutkan puasa gelar Premier League dalam dua dekade ini.

Namun bagi MU dan Liverpool, walau keduanya dirundung masalah, tak ada masalah yang lebih menyakitkan selain kekalahan dari rival abadi mereka dan melihat rivalnya sukses menyabet gelar juara.

Kira-kira begitulah rivalitas yang mendarah daging antara MU dan Liverpool, mulai dari fans, pelatih, pemain sampai keseluruh official team. Rivalitas paling panas ini sudah terjadi semenjak tahun 1950-an.

Di Italia ada derby panas tim sekota seperti Milan dengan Inter dan Lazio melawan Roma. Tapi di Inggris, laga derby tim sekota seperti MU dengan Manchester City serta Liverpool dengan Everton bukanlah apa-apa dibanding laga akbar MU vs Liverpool.

Bagi kedua tim, tidak lengkap rasanya jika juara liga tapi keok dari musuh bebuyutan. Bahkan mengalahkan MU dan Liverpool adalah prioritas kedua setelah gelar. Obat paling menyenangkan seandainya mereka gagal mengangkat tropi.

MU yang mendominasi kompetisi Inggris dalam dua dekade, memang begitu menyesakkan bagi fans Liverpool. Namun tahukah kamu? Hal serupa juga terjadi pada fans MU saat melihat Liverpool mendominasi gelar Inggris dan Eropa di tahun 60-an sampai 80-an.

Sampai-sampai pada era awal kepelatihan Alex Fergusson (aktor utama yang mengembalikan kejayaan MU), sang pelatih waktu ditanyakan misi utamanya melatih MU adalah : “Menendang Liverpool dari puncak hirarki sepakbola Inggris.”

Hal yang sama juga menjadi motivasi utama Bill Shankly saat mengawali kejayaan Liverpool. Pelatih legendaris Liverpool itu juga menargetkan MU sebagai misi utama untuk dijungkalkan dari kompetisi Inggris. Bahkan sampai MU terdegragasi dari liga utama pada tahun 1974.

Salah satu bukti rivalitas dan kebencian dalam antar dua tim ini, kamu tidak akan pernah menemui adanya perpindahan pemain secara langsung antara Liverpool dengan MU. Tidak ada jual-beli dan pinjam-meminjam pemain antara kedua tim dalam setengah abad ini.

Begitu dalamnya rivalitas mereka, bahkan melebihi derby tim sekota, lalu sebenarnya apa sih yang melatarbelakangi dan menjadi alasan dibalik permusuhan sengit itu? Ingin tahu alasannya? Simak ulasan berikut ini.

Persaingan Ekonomi Kota Liverpool dan Manchester

edition.cnn.com

Rivalitas klub sepakbola tidak melulu berkaitan juga berkaitan dengan sepak bola. Contohnya kebencian pendukung Barcelona dan Real Madrid yang lebih karena faktor politik. Rakyat Barcelona yang berasal dari bangsa Catalunya tidak pernah merasa sebagai bangsa Spanyol.

Sama halnya dengan rivalitas MU dan Liverpool. Persaingan keduanya sudah diawali dari persaingan ekonomi antara kota Liverpool dan Manchester.

Sebelumnya kedua kota saling melengkapi. Liverpool sebagai kota pelabuhan yang menjadi jalur masuk keluarnya barang, sedangkan Manchester adalah kota industri yang membuat barang-barang tersebut.

Namun, semenjak didirikannya kanal untuk kapal berlabuh di Manchester, kota Liverpool jadi dirugikan, dan warganya banyak kehilangan pekerjaan. Semenjak itulah publik Liverpool sangat benci dengan apa-apa yang berkaitan dengan Manchester.

Latarbelakang persaingan ekonomi ini juga diamini oleh Alex Fergusson,“…Liverpool selalu menjadi rival dan tidak akan berubah. Ini bukan karena posisi di liga, tapi juga secara geografis sejak Daniel Adamson membangun kanal untuk kapal berlabuh yang menjauh dari Liverpool ke Manchester.”

Rivalitas kedua kota bukan hanya merambah sepak bola, tapi juga merambah bidang lain. Dalam dunia musik, band legendaris Liverpool The Beatles, bersaing popularitasnya dengan grup band Oasis dari kota Manchester.

Dua Tim Utama Inggris

bola.net

Sebelumnya munculnya klub-klub besar seperti Arsenal, Chelsea dan Manchester City, hanya ada dua tim utama Inggris yang mendominasi kompetisi di negeri Ratu Elizabeth, yakni MU dan Liverpool.

Perlombaan Koleksi Gelar

bola.net

Alasan yang paling masuk akal dan menjadi gengsi utama kedua klub tentu adalah jumlah koleksi gelar. Soal gelar liga, MU lebih unggul sedikit dengan koleksi 20 tropi, disusul Liverpool dengan 18 gelar liga.

Namun untuk kompetisi Eropa, Liverpool lebih jago dengan koleksi 5 gelar liga champions dan 3 piala UEFA. Sedangkan MU hanya berhasil menyabet 3 kali liga champions dan 1 piala UEFA.

Faktor Bill Shankly dan Alex Fergusson

theguardian.com

Mungkin persaingan kedua tim tidak akan sesengit sekarang jika keduanya tidak pernah dilatih kedua pelatih legendaris ini. Bill Shankly dan Alex Fergusson secara terang-terangan menjadikan MU dan Liverpool sebagai target utama untuk dilengserkan.

Dilestarikan Pemain dan Fans

youtube.com

Pemain dan terutama fans adalah kayu bakar yang selalu menjadi bahan utama membakar api permusuhan kedua tim. Soal cacian dan hujatan antar fans mungkin sudah sesuatu yang lumrah.

Sedangkan pada pemain, sudah menjadi kode etik untuk tidak berurusan apalagi pindah ke klub rival. Bahkan mantan kapten Steven Gerrard yang mengoleksi banyak jersey klub lain, tidak pernah menyentuh jersey MU dan alergi dengan semua tentang MU.

Sebaliknya pemain MU juga sangat benci dengan segala sesuatu tentang Liverpool. Gary Neville dan Oshea pernah mengejek fans Liverpool saat mencetak gol. Rooney juga membenci saat Liverpool nyaris juara pada tahun 2004 silam.