Alat Musik Tradisional Papua – Selain terkenal dengan wisata alamnya yang eksotis, Papua juga memiliki segudang keunikan yang khas, misalnya rumah adat, senjata, seni tari dan seni musik yang di dalamnya termasuk alat musik tradisional.
Sama seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Papua juga memiliki alat musik tradisionalnya sendiri. Alat musik tradisional Papua ini memiliki bentuk-bentuk yang unik.
Kamu mulai penasaran kan?
Ayo, langsung saja kita bahasa satu persatu alat musik tradisional Papua!
Pikon
Alat musik tradisional Papua yang pertama adalah Pikon. Kata Pikon sendiri berasal dari kata Pikonane, yang memiliki arti “alat musik bunyi” dalam bahasa Baliem.
Sebagai alat musik khas yang digunakan oleh suku Dani, Pikon kebanyakan dimainkan oleh kaum laki-laki. Perlu skill yang mumpuni untuk memainkan Pikon, sehingga tidak sembarang orang mampu memainkannya.
Uniknya, hasil suara yang dihasilkan salah satu alat musik tradisional papua ini cenderung terdengar sumbang, daripada merdu.
Pikon sering dimainkan saat warga suku Dani beristirahat, sebagai pelepas penat dan lelah setelah seharian bekerja keras.
Triton
Dari bentuknya tentu kita bisa menebak dimana kita bisa mendapatkan alat musik ini. Ya, benar, Triton sangat mudah ditemukan di banyak pantai di Papua, misalnya di daerah Waropen, Wondama, Nabire, Yapen, Biak dan Kepulauan Raja Ampat.
Cara memainkan Triton adalah dengan ditiup menggunakan mulut. Konon kabarnya, salah satu alat musik tradisional papua ini berguna sebagai alat pemberi tanda atau alat pemanggil, selain tentu saja digunakan sebagai media hiburan bagi warga Papua.
Tifa
Salat satu alat musik tradisional Papua yang paling terkenal adalah Tifa. Bentuknya mirip dengan gendang dan cara memainkannya juga sama, yaitu dengan cara dipukul.
Pembuatan Tifa diawali dengang mengosongin sebatang kayu (menghilangkan isinya). Salah satu ujung kayu yang telah kosong ditutup oleh kulit rusa. Setelah itu Tifa dikeringkan agar suara yang dihasilkan nantinya akan merdu dan bagus.
Yi
Kayu dan Bambu merupakan dasar pembuatan Yi. Alat musik tradisional Papua yang hanya memiliki dua huruf ini memiliki 2 fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai alat untuk mengiringi acara kesenian tari yang sedang berlangsung.
2. Untuk memanggil penduduk.
Amyen
Alat musik asli Papua ini sering digunakan untuk mengiringi kegiatan seni tari yang sedang berlangsung di Papua. Mayorit pemainnya adalah masyarakat dari Suku Web, yang termasuka dalam Kabupaten Keerom, Papua.
Namun tak sekedar sebagai media hiburan, Amyen juga dimanfaatkan untuk memanggil serta memberi tanda bahaya saat terjadi perang. Keunikan lain dari Amyen adalah bahannya yang terbuat dari kayu putih, bukan jenis kayu yang lain.
Krombi
Salah satu alat musik yang mengiringi tari-tarian pada pesta adat masyarakat Papua adalah Krombi. Untuk memainkan alat musik tradisional Papua yang terbuat dari Bambu ini, kita harus mengetuk Krombi dengan kayu kecil yang telah kita siapkan sebelumnya.
Butshake
Bentuknya sangat unik bukan?
Alat musik tradisional yang unik ini terbuat dari buah kenari dan bambu. Awalnya, Butshake berasal dari Muyu, Kabupaten,
Sama seperti alat musik tradisonal lain, Butshake banyak diugnakan sebagai pengiring musik untuk kegiatan pentas seni tari oleh masyarakat.
Alat Musik Tradisional Papua Sangat Beragam
Wih, ternyata banyak sekali ya alat musik tradisional Papua. Mana yang jadi favoritmu? Tinggalkan jawabaanmu dikomen.
Demikian artikel mengenai Alat Musik Tradisional Papua. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk terus belajar kebudayaan-kebudayaan di Indonesia yang lain.