Siapa yang tidak tahu dengan ilmuwan super jenius Albert Einstein. Seorang fisikawan yang dipandang terbesar di abad 20 ini. Sejumlah teori dan penemuannya telah banyak membantu dalam kemajuan ilmu dunia.
Masa kanak-kanak Einstein walaupun tidak menonjol, namun diketahui bahwa ia mempunyai kecerdasan atau IQ yang tinggi.
Berapa puluh tahun berlalu, Einstein seolah bereinkarnasi menjadi banyak anak di masa kini. Sejumlah anak-anak dari berbagai etnis dan negara itu diketahui memiliki kecerdasan yang sebanding atau bahkan lebih dari Einstein.
Siapa saja anak-anak jenius yang sebanding dengan Einstein itu, ini dia daftarnya.
Alice Amos
Mensa adalah sebuah komunitas yang mengumpulkan orang-orang jenius dari berbagai negara. Anggotanya tentu terseleksi dengan ketat dan teruji kejeniusannya.
Salah satu anggota yang paling menonjol dalam komunitas tersebut adalah Alice Amos. Balita berusia 3 tahun ini adalah anggota termuda dalam Mensa.
Hebatnya lagi, dalam pengujian Alice mendapatkan skor IQ yang tinggi, yakni 163. Lebih tinggi dari milik Stephen Hawking dan Albert Einstein.
Di umurnya yang masih belia ini, Alice juga telah menguasai dua bahasa penting dunia, yakni bahasa Inggris dan Rusia.
Sherwyn Sarabi
Julukan sebagai Einstein kecil nampaknya tidak berlebihan disematkan pada anak jenius yang satu ini. Saat usianya baru mengijak 4 tahun, IQ Sarabi sudah mencapai angka 160.
Seperti halnya Einstein, dia amat menyukai matematika, bahkan boleh dibilang kecanduan untuk mencoba memecahkan berbagai tantangan soal matematika.
Selain itu Sarabi juga sangat cerdas dalam menjelaskan ilmu vulkanologi dan ilmu astronomi. Anak jenius ini juga bisa menjelaskan secara terperinci tentang organ tubuh manusia.
Moshe Kai Cavalin
Ini adalah anak jenius yang paling cepat dalam akselerasi pendidikan formalnya. Moshe sudah masuk perguruan tinggi pada usia 8 tahun, dan lulus dari East Los Angeles Community College pada usia 11 tahun.
Tidak hanya lulus cepat saja, Moshe juga sempurna memperoleh nilai Indeks Prestasi (IP) sebanyak 4,0.
Tanishq Abraham
Satu lagi anak jenius yang sangat cepat dalam menempuh jenjang pendidikannya. Tanishq Abraham pada usia 11 tahun telah menyelesaikan pendidikan sarjananya di sebuah perguruan tinggi di California, American River College, Sacramento.
Tanishq juga mengundang decak kagum ketika dia pada tahun 2012 menjadi salah satu narasumber dalam konferensi yang diselenggarakan badan antariksa NASA.
Gus Dorman
Menjadi salah satu anggota komunitas anak jenius Mensa, tentu saja Gus Dorman bukanlah anak sembarangan. IQ nya diatas rata-rata mencapai angka 147.
Pada usia dua tahun dia telah mampu menghitung perkalian di luar kepala, mengingat tabel unsur periodik kimia, hingga mempelajari lubang hitam (black hole) serta astrofisika.
Vitaly Nechaev
Jika yang kamu takjub dengan anak-anak yang sudah menjadi sarjana di usia dini, kamu mungkin akan lebih takjub lagi dengan Vitaly Nechaev. Anak jenius asal Ukraina ini telah menjadi dosen di usia 9 tahun!
Kecerdasannya dalam pengetahuan sejarah menjadikannya sebagai seorand dosen sejarah di Universitas Nasional Cherkasy. Vitaly pun biasa mengajari anak-anak yang usianya jauh di atas umurnya.
Heidi Hankins
Gadis kecil asal kota Winchester, Inggris ini juga tidak kalah jenius dengan yang lain. Waktu usianya yang menginjak 2 tahun, dia sudah menguasai pengetahuan anak umur 7 tahun.
Kini ketika dia sudah beranjak di usia 7 tahun, Heidi menjadi salah satu anak jenius Mensa karena angka kecerdasannya yang hampir sama dengan Einstein, yakni 159.
Pranav Kalyan
Ini bukti kalau kejeniusan sebagai anugrah Tuhan tidak hanya selalu datang dari pendidikan barat. Seorang anak India Pranav Kalyan telah menjadi ahli IT dengan sertifikasi dari Microsoft di usia 9 tahun.
Ketika teman-temannya lebih banyak bermain, Pranav lebih sibuk berada di depan komputer atau sibuk menyelesaikan masalah diferensial kalkulus dan integral kalkulus.