Seni Beladiri Boxer, Ilmu Beladiri Lokal yang Mematikan

Tarung Derajat atau yang juga dikenal dengan beladiri Boxer adalah salah satu beladiri asli Indonesia, tepatnya berasal dari Bandung. Beladiri ini berasal dari pengalaman tak menyenangkan dan perjuangan hidup yang keras dari Aa Boxer, sang pendiri Tarung Drajat yang memiliki nama asli Achmad Drajat. Beliau selalu mencoba untuk mempertahankan diri dari banyak perkelahian yang kerap dialaminya pada masa mudanya dulu. Memang menurutnya, pada tahun 1960-an lingkungannya sering mendapat tekanan-tekanan yang akhirnya mengantarkan pada bentrokan fisik.

Tempat tinggalnya cukup terbilang rawan pada waktu itu untuk menjadi arena perkelahian antar kelompok. Achmad Drajat pun akhirnya menjadi ikut terlibat karena dipaksa keadaan. Pengalaman hidup yang tidak menyenangkan itulah yang menginspirasi beliau. Dari bosan kalah itulah timbul niat untuk menciptakan beladiri. Akhirnya ia mencoba menciptakan teknik-teknik beladiri yang praktis untuk dapat mengangkat kembali kehormatan dirinya agar tidak selalu menjadi bulan-bulanan lawannya yang lebih besar.

Setelah dipelajari ia menemukan bahwa perkelahian yang dialaminya selalu menemukan 4 unsur gerakan, yaitu memukul, menendang, menangkis /mengelak, dan membanting. Achmad Drajat berpikir, “Kalau ingin menang dalam berkelahi harus mempunyai cara untuk memukul, menendang, menangkis/mengelak, dan membanting sendiri yang tidak dimiliki orang lain.” Dari sini mulailah beliau mengembangkan seni beladiri boxer itu.

Kematangannya dalam beladiri semakin meningkat manakala ada orang yang sengaja ingin mencoba dan mengajak beradu. Bahkan juga memberanikan diri untuk melindungi orang yang merasa tertindas atau disakiti oleh orang yang tak bertanggung jawab, Sejak itu, beberapa pemuda berdatangan untuk belajar dari beliau. Pada saat itulah julukan Aa Boxer menempel padanya hingga saat ini.

Awalnya, Aa Boxer tidak ingin mengajari orang lain untuk beladiri. Ia menciptakan beladiri hanya untuk dia sendiri dan tidak mempunyai jurus/gerakan yang baku. Tetapi, karena beberapa di antara orang itu tetap memaksa minta diajarkan beladiri, maka mulailah mereka diberikan pelajaran ilmu beladiri hasil usahanya. Ini terjadi pada tahun 1968 yang pada saat itu, Aa Boxer baru berusian 18 tahun. Dari murid-muridnya yang belum banyak itulah kemudian menyebar dan tumbuh cukup pesat.

Beberapa tahun kemudian, timbul pikiran untuk membuat suatu wadah perkumpulan yang memiliki nama sendiri. Tepatnya 18 Juli tahun 1972, beladiri yang diciptakannya sudah memiliki nama. Perjalanan mengajar dan melatih, tumbuh berkembang sampai timbul permintaan untuk mengajar di daerah lain.

Secara filosofis, Boxer atau Tarung Derajat ini adalah logika dan tindakan moral yang pragmatis. Tarung Drajat adalah sebuah ilmu olahraga beladiri yang memanfaatkan sumber daya gerak otot, otak, serta nurani yang rasional dan realistis. Khususnya ketika proses pendidikan dan pelatihan. Seluruh pergerakan anggota tubuh beserta bagian-bagian penting seperti kaki, tangan, kepala dan sebagainya. Semua itu dilakukan dengan tujuan meningkatkan dan menerapkan lima unsur daya gerak yaitu: kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian, dan keuletan.

Lima unsur ini melekat dengan agresif dan dinamis dalam gerakan-gerakan tendangan, bantingan, kuncian, serta teknik dan strategi bertahan-menyerang lainnya yang praktis.

Beladiri Boxer
Beladiri Boxer – www.brimobjambi.org

Beladiri ini diakui secara nasional dan bahkan digunakan sebagai latihan beladiri dasar oleh TNI Angkatan Darat dan Brigade Mobil Polri. Selain itu, beladiri Boxer ini juga memiliki tempat di Pekan Olahraga Nasional dan memiliki suborganisasi di 22 provinsi Indonesia.

Itulah informasi tentang beladiri Boxer, salah satu seni beladiri yang menjadi kekayaan Indonesia. Kita harus melestarikannya baik dengan mempelajarinya atau sekedar mengenalnya.


Sumber Rujukan:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Tarung_Derajat
  • http://vanthebox.blogspot.co.id/2011/08/asal-usul-tarung-derajat-aa-boxer.html