Saya datang kepada seorang teman untuk meminta bantuannya mengakses Facebook, untuk berkomunikasi dengan sebuah merek karena saya tidak memiliki Facebook. Alangkah terkejutnya saya, dia ternyata telah menghapus akun Facebooknya. Ketika saya tanya alasannya, dia hanya tersenyum. Saya percaya dia tidak bermain api, tapi ada hal lain yang disembunyikannya.
Waktu berlalu, akhirnya dia mengatakan alasan penutupan akun Facebooknya. Menurutnya, produktivitas kerjanya menurun, pekerjaan tidak cepat selesai malah beberapa kali menumpuk.
Sewaktu teman saya masih memiliki akun Facebook, saya sering melihat waktu kerjanya banyak terbuang karena mengamati linimasa. Bila melihat gambar, dia berhenti untuk mengamati. Bila teman Facebook mengirimkan catatan, dia membacanya. Bila ada yang mengirimkan suatu link, dia klik dan membacanya. Begitulah kesehariannya dulu, dia jadi kurang fokus mengerjaan yang sudah menjadi kewajibannya.
Menurutnya, yang paling parah adalah chatting. Teman kerja dan atasannya lebih suka berkomunikasi melalui chat Facebook. File yang seharusnya menjadi rahasia perusahaan pun dikirimkan lewat Facebook. Padahal keamanan Facebook tidak begitu bagus, akun pengguna Facebook rentan dijebol oleh orang lain lewat pihak ketiga. Pengaturan keamanan Facebook memang agak rumit bagi segelintir orang, apalagi Facebook sering tidak memberi tahukan perubahan keamanan dan fitur kepada penggunanya.
Setelah menghapus akun Facebook, teman saya merasa melihat dunia lebih indah. Tidak ada keinginan mengintip linimasa Facebook, tidak ada yang bertanya tentang pekerjaan. Komunikasi masalah pekerjaan, dialihkan ke email atau langsung telepon. Produktivitas kerja meningkat semenjak akun Facebook dihapus.
Bila anda ingin fokus, jangan membuka akun media sosial saat bekerja karena konsentrasi terpecah. Bukalah bila anda memerlukan refreshing atau saat istirahat. Menurut penelitian, orang butuh waktu sekitar 25 menit supaya dapat menemukan konsentrasi kembali pada pekerjaan. Coba hitung waktu yang terbuang percuma ketika membuka Facebook.
Atau jika dirasa sudah kecanduan Facebook dan ingin terlepas dari kecanduan, non -aktifkan saja akun Facebook, atau bila berani hapus akun seperti yang dilakukan teman di atas.