Bekicot bagi sebagian orang merupakan hewan yang menjijikan dan bisa membuat alergi. Namun jika dilihat dari kandungan yang tersimpan didalamnya, bekicot sangat banyak mengandung protein hewani. Bekicot biasanya diolah sebagai sate, rica-rica, osengan, maupun keripik. Biasanya makanan tersebut mempunyai penggemar tersendiri dan sudah barang tentu permintaan akan olahan bekicot selalu ada. Nah, inilah yang bisa dijadikan lahan usaha baik dibidang kuliner dan budidayanya. Anda tidak perlu khawatir tidak bisa membudidayakannya, bekicot termasuk hewan yang sangat mudah pemeliharaannya. Selain itu bekicot juga tidak memerlukan tempat luas untuk membudidayakannya. Jika Anda tertarik membudidayakannya, berikut adalah panduannya:
Persiapan
1. Perkandangan
Kandang untuk bekicot sebaiknya didirikan di tanah kering dengan peneduh yang menaunginya. Usahakan juga kandang selalu bersuhu lembab antara 25-30 derajat celcius. Buatlah kandang dari lembaran kayu tripleks dan diberi kaki-kaki. Kotak dibuat dengan panjang dan lebar 1 x 1 m dengan tinggi 1,25 meter. Beri kawat kasa supaya bekicot tidak keluar dari kandang. Berikan sebagian penutup pada kandang, sebab bekicot menyukai tempat gelap dan tidak terkena sinar matahari langsung. Kandang sebenarnya juga bisa dibuat dari bak semen dengan ukuran yang sama tetapi pada bagian dasarnya diberikan lapisan tanah sekitar 30 cm untuk menyerap kotoran. Namun jika ingin yang lebih mudah lagi bisa menggunakan kandang dari galian tanah berukuran 1 x 1 x 1 m. Teknis dan peralatannya sama seperti diatas.
Pembibitan
Pada umumnya ada dua spesies bekicot yang bisa dibudidayakan. Pertama adalah Achatina fulica dan kedua adalah Achatina variegata. Achanita fulica adalah bekicot yang mempunyai warna garis-garis pada cangkangnya dengta warna cokelat tua dan muda yang tidak begitu mencolok. Sedangkan Achatina variegata mempunyai warna garis-garis yang jelas cangkangnya dan berbuku-buku. Pilih bibit yang unggul dengan cara mengumpulkan bekicot dari kebun atau sawah. Carilah yang mulus dengan cangkang yang tidak rusak/cacat dengan besar dan berat sekitar 75-100 gr/ekor. Bekicot akan kawin saat masuk umur 6-7 bulan pemeliharaan. Hewan ini akan bertelur pada sembarang tempat dengan jumlah 50-100 butir telur dengan ukuran dibawah 2 mm. Telur akan menetas dengan sendirinya dan menjadi anak tergantung pada keadaan tempat dan waktu tetas selama pemeliharaan. Telur akan cepat menetas jika kelembaban tanah, iklim, dan cahaya yang masuk dalam kandang mencukupi.
Pemeliharaan
Bekicot bisa dipelihara dengan terpisah atau satu kandang. Hal positifnya pemisahan adalah pemantauan pada kandang pembesaran dan kandang penetasan akan bisa dipantau dengan baik. Sediakan jenis makanan untuk anak bekicot dengan ganggang/lumut, pupus daun, dan sedikit campuran zat kapur. Usahakan kandang selalu dalam keadaan teduh dan lembab. Setelah anak bekicot berumur 2-3 bulan, pindahkan kekandang pembesaran agar lebih fokus membesarkan anakan. Jauhkan bekicot dari gangguan hewan pemangsa dan hewan lain penggangu penyerapan makanan agar bekicot bisa tumbuh maksimal. Berikan kasa penghalang dan pantau setiap hari agar bekicot tidak keluar dan mati.
Pemanenan
Bekicot sudah bisa dipanen setelah masuk umur 5-8 bulan dengan ukuran cangkang 8-10 cm. Tangkap dan cuci sampai bersih lalu karantina selama 1-2 hari/malam tanpa diberi pakan agar kotoran dan lendir bisa keluar semua. Setelah itu bekicot bisa dimanfaatkan dagingnya sebagai bahan konsumsi atau cangkangnya sebagai tepung pakan hewan.