Beternak Dan Budidaya Kambing

Kambing merupakan hewan ternak yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat. Peternakan kambing juga mampu meningkatkan pendapatan bagi para pemelihara melalui hasil daging dan susunya. Daging kambing biasa dikonsumsi sebagai olahan akanan seperti sate kambing, gulai kambing, semur, dll. Jika dibandingkan dengan sapi, kambing lebih mudah diperjual belikan. Hal ini karena kambing empunyai harga yang terjangkau dan distribusinya juga mudah. Nah, sudah tentu usaha peternakan kambing merupakan salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Umumnya pemeliharaan dan perawatan kambing tergolong mudah. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memelihara kambing. Berikut adalah panduannya:

Pemilihan Bibit

1. Betina

Pilihlah betina dengan tubuh besar kompak dan berdada dalam lebar dengan garis punggung dan pinggang lurus. Kondisi hewan jinak dengan sorot matanya ramah. Berkaki lurus dengan tumit tinggi. Mempunyai gigi lengkap baik rahang atas maupun bawah rata. Lahir dari keturunan kembar atau tunggal dari induk yang masih muda.

2. Pejantan

Pilihlah pejantan dengan tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi. Dada lebar dan kondisi tubuh tidak terlalu gemuk dan gagah. Kondisi hewan aktif dan memiliki birahi tinggi. Berkaki lurus dan kuat serta kabing berasal dari keturunan kembar dengan umur antara 1,5-3 tahun.

Perkembangbiakan

Perkebang biakan pada kambing dilakukan ketika umur betina sudah 10 – 12 bulan dan jantan diatas umur 12 bulan. Kawinkan saat sudah muncul tanda-tanda birahi seperti:

1. Gelisah, tidak nafsu makan, ekor dikibas-kibaskan dan terus-menerus mengembik.
2. Alat kelamin bengkak, berwarna merah dan mengeluarkan sedikit lendir bening.
3. Masa birahi berlangsung selama 24-45 jam dan berulang dalam 18-20 hari.

Segera kawinkan kabing pada saat birahi agar tidak timbul stress. Ada dua jalan perkawinan pada kambing, pertama kawin alami dengan kambing pejantan dan kedua dengan kawin suntik/IB dengan bantuan matri/dokter hewan.

Pakan

Pemberian pakan pada ternak sebaiknya disesuaikan dengan umur dan kondisi kabing. Berikan pakan hijau sebanyak 10 % yang dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Pakan hijau bisa berupa rumput, daun lamtoro, daun turi,daun singkong, daun nangka, daun pepaya, dll. Untuk peberian daun singkong bisa dilayukan terlebih dahulu dibawah terik matahari agar racunnya hilang. Selain itu bisa juga ditambah pakan konsentrat dari bekatul 40%, ampas tahu 40%, ketela pohon 40%, dengan pemberian pakan per ekor sebanyak 3 kg/hari.

Perkandangan

Dalam pembuatan kandang idealnya berbentuk panggung dengan bahan bambu atau kayu berjajar dari depan ke belakang. Beri sela-sela pada lantai kandang 1,2 cm untuk jalan kotoran keluar dan kaki kambing tidak terperosok diantara sela-sela. Ruang kandang bisa dibuat dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m/ekor untuk jantan dan 1,5 m x 1 m/ekor untuk betina. Sediakan penampung kotoran dibawah kandang. Wadah penampung digali sedalam 20 cm.