Biografi Jendral Ahmad Yani

Jendral TNI Anumerta Achmad Yani adalah sosok seorang pahlawan nasional Indonesia. Pendidikan formal yang diawalinya di HIS (setingkat sekolah dasar) Bogor, yang ia selesaikan pada tahun 1935. Kemudian beliau melanjutkan sekolahnya ke MULO (setingkat Sekolah Menengah Pertama) kelas B afd Bogor. Dari sana beliau menamatkaan pada tahun 1938, selanjutnya ia masuk ke AMS (setingkat Sekolah Menengah Umum) bagian B afd. Jakarta. Sekolah ini dijalaninya hanya sampai kelas dua, berhubungan dengan adanya milisi yang diumumkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu.

 

Mengikuti Pendidikan Militer

http://www.dbiografi.com/
http://www.dbiografi.com/

Achmad Yani kemudian mengikuti pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang dan lebih intensif di Bogor. Dari sanalah beliau mengawali karir militernya dengan pangkat Sersan. Kemudian setelah tahun 1942 yakni setelah pendudukan Jepang di Indonesia. Beliau juga mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan selanjutnya masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor.

Sekolah Ke Luar Negeri

ahlulbaitindonesia.org
ahlulbaitindonesia.org

Pada tahun 1955, Achmad Yani disekolahkan pada Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA, selama sembilan bulan. Pada tahun 1956 beliau juga mengikuti pendidikan selama dua bulan pada Spesial Warfare Course di Inggris.

Pemimpin yang Tangguh

http://upload.wikimedia.org/
http://upload.wikimedia.org/

Berbagai prestasi pernah diraih beliau pada masa perang kemerdekaan. Achmad Yani berhasil menyita senjata Jepang di Magelang. Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, beliau diangkat menjadi Komandan TKR Purwokerto. Ketika Agresi Militer Pertama Belanda di daerah tersebut. Maka saat Agresi Militer Kedua Belanda terjadi, beliau dipercayakan memegang jabatan sebagai Komandan Wehrkreise II yang mencakup daerah pertahanan Kedu.

Tahun 1958 saat pemberontakan PRRI terjadi di Sumatera Barat Achmad Yani yang masih berpangkat Kolonel diangkat menjadi Komandan Komando operasi 17 Agustus untuk memimpin pasukan penumpasan pemberontakan PRRI dan beliau berhasil menumpasnya. Hingga pada tahun 1962 beliau diangkat menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Menjadi Target PKI

PKI
Achmad Yani selalu berbeda paham dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Beliau menolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai. Oleh karena itu, beliau menjadi salah satu target PKI yang diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI Angkatan Darat melalui Pemberontakan G30S/PKI ( Gerakan Tiga Puluh September/PKI).

Meninggal Dengan Membawa Penghargaan Sebagai Pahlawan Revolusi

upload.wikimedia.org
upload.wikimedia.org

Pada tanggal 1 Oktober 1965 dinihari Achmad Yani diculik dan dibunuh oleh anggota G30S/PKI. Jenazah beliau kemudian ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur dan dimakamkan dengan 6 Pahlawan Revolusi lainya secara layak di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Pangkat beliau sebelumnya sebagai Letnan Jendral dinaikkan satu tingkat (sebagai penghargaan) menjadi Jendral.