Semua Pria Itu Brengsek, Semua Wanita Itu Menyebalkan, Benarkah?

“Cowo itu kalo ngga brengsek, ya homo!” “Cewe itu awalnya aja manis, lama-lama cerewetnya nyebelin!”

Dua kalimat ini cukup sering terdengar di tengah-tengah sesi curhat. Sampai akhirnya banyak orang, baik pria dan wanita, berujar (setidaknya dalam hatinya) saat bertemu orang baru:

“Kuharap dia tidak brengsek/nyebelin seperti yang lain.”

Begitu pula dengan orang yang sedang kamu taksir. Saat dia baru pertama kali bertemu denganmu, bisa jadi kalimat itulah yang terlintas dalam kepalanya.

Awal mula cinta itu seperti bunga kecil yang lembut. Kelopak bunganya mudah dihancurkan oleh kesalahan kecil yang mungkin tidak disadari pasangan.

Dulu, ada masanya ketika seorang pria bisa saja mendekati wanita sambil mengisap asap rokok. Sementara itu, wanita diharapkan tersenyum lebar saat asap rokok menghampiri hidungnya.

Dulu, ada masanya ketika wanita tidak diharapkan aktif di luar rumah dan hanya tertarik pada “gosip ibu-ibu,” atau bahasa kekiniannya “ngobrol-ngobrol cantik.” Sementara itu pria berhak meninggalkan wanita dan melakukan hal-hal yang benar-benar penting, misalnya menonton bola bersama teman-temannya.

Namun waktu sudah berubah. Kalimat seperti “Boys will be boys!” atau “Cewe ya kayak gitu,” kini bisa membuat orang yang kamu taksir pergi mencari “rumput yang lebih hijau.”

Sekarang ini, para wanita mencari pria sensitif yang akan berbagi perasaannya. Sementara itu, banyak pria memimpikan wanita super yang bisa menjadi pasangan yang hebat, plus bisa membesarkan anak dengan baik, plus mampu menyayangi, plus mudah dibahagiakan.

Apakah manusia bibit unggul semacam pria sensitif dan wanita super itu ada?

pria mendengarkan wanita cerewetPertanyaan ini cukup rumit. Masalahnya spesies baru ini bukan ada di realita. Masalahnya ada pada persepsi orang yang sedang kamu incar.

Artikel ini akan membahas pola pikir yang perlu kamu miliki untuk meyakinkan “si dia.” Pola pikir ini akan meyakinkan “si dia” kalau kamu adalah orang yang benar-benar luar biasa. Kamu adalah pria yang sensitif. Kamu adalah wanita super.

Bagi para pria, saat kamu menggunakan pola pikir ini, “si dia” akan merasa, “Akhirnya ada cowo yang sensitif. Cowo yang benar-benar mengerti perasaanku dan bisa kuajak bicara.”

Bagi para wanita, saat “si dia” mendengar kata-kata ini dari mulut feminimmu, dia akan berpikir, “Ini dia cewe yang kucari-cari. Cewe yang mengerti diriku yang sebenarnya. Cewe yang nyambung buat ngobrol. Cewe ini benar-benar istimewa. Kayaknya aku jatuh cinta.”

Artikel ini akan bermanfaat untuk menangkap hati “si dia” yang kini sedang malu-malu karena merasa takut untuk menjalin hubungan. Artikel ini bermanfaat untuk meyakinkan “si dia” yang biasanya lari saat melihat tanda-tanda perilaku stereotip yang ada pada lawan jenis.

“Aku mau pria yang bisa kuajak bicara.” “Aku mau wanita yang berpikir seperti pria”

wanita yang berpikir seperti priaGap antara pria dan wanita sudah ada sejak dini. Ini bisa kita amati di TK atau playgroup di sekitar kita. di tengah-tengah kelas, anak laki-laki saling pukul dengan teman laki-lakinya. Sementara itu, anak-anak  perempuan berbagi mainan dan mengobrol secara mendalam dengan teman perempuannya.

Sayangnya, gap ini membuat orang-orang kelas menengah terjepit di tengah-tengahnya. Pria berdiri di tengah berdebat tentang olah raga atau politik. Sementara itu para wanita duduk sekitarnya sambil mengobrol dengan satu sama lain.

Mengapa terpisah seperti ini?

Sederhananya, pria menikmati berbicara tentang beberapa topik tertentu. Sementara itu wanita senang membicarakan topik yang berbeda. Ditambah lagi,  gaya ngobrol pria berbeda dengan wanita.

Bagaimana cara mengatasi hal ini?  Pelajarilah cara memesona lawan jenis dengan obrolanmu. Cari tahu hal-hal yang membuatnya tertarik.

Inilah pola pikir yang perlu pria terapkan:

Bagi pria, bantulah wanita untuk jatuh cinta padamu. Jadilah seorang gentleman. Tampillah selayaknya pria, bekerja layaknya pria, berjalan layaknya pria, berbicara dengan suara berat layaknya pria. Tapi jadilah sensitif  layaknya wanita. Cerdas-cerdaslah membicarakan hal-hal yang menarik baginya.

Lalu bagi wanita, pola pikir apa yang perlu kamu miliki:

Bagi wanita, bantulah pria untuk jatuh cinta padamu. Berdandanlah layaknya wanita, wangi layaknya wanita, tersenyum layaknya wanita, berbicara lembut layaknya wanita. Tapi kamu perlu berpikir layaknya pria. Cerdas-cerdaslah membicarakan hal-hal yang menarik baginya.

Para lelaki, jangan takut terdengar banci kalau kamu mengobrolkan hal-hal yang wanita kuasai, seperti insight akan orang lain atau perasaan. Menjadi orang yang pandai mengobrol dengan wanita tidaklah membuatmu terlepas dari kejantanan atau kemaskulinanmu. Justru hal ini membuatmu lebih terlihat berwawasan luas dan menyenangkan untuk diajak bicara.

Kaum Hawa, jangan khawatir kalau membicarakan hal-hal yang pria banget akan membuatmu terdengar tomboy. Mendengarkan hal-hal yang menarik bagi pria datang dari mulut feminimmu yang lembut justru membuatmu jadi wanita yang memesona. Si dia akan berpikir kalau kamu berbeda dengan semua wanita yang pernah ia kenal. Tentu ini pujian yang sangat istimewa kalau kita lihat dari sisi pria.

Ada banyak buku yang membahas hal ini. Di situs ini juga ada beberapa artikel yang sudah menjelaskan perbedaan antara pria dan wanita.

Fitrahnya pria dan wanita itu berbeda. Jika kita tidak bisa mengakhiri perbedaan antara pria dan wanita, setidaknya kita bisa membuat “si dia” merasa nyaman untuk mencintai, dan juga dicintai.

Jadi, benarkah semua pria itu brengsek dan semua wanita itu menyebalkan?

http://www.pickthebrain.com/
http://www.pickthebrain.com/

Kamu sendirilah yang akan jadi jawaban dari pertanyaan itu. Kamulah yang akan membuat “si dia” merasa, “Akhirnya, sosok yang sudah lama kunanti-nanti datang juga!”