CARA MENGHITUNG USIA KEHAMILAN – Dengan mengetahui usia kehamilan, kamu dapat mengetahui tahap perkembangan janin. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi kamu untuk mengetahui kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan pada saat perkembangan janin.
Selain penting untuk mengetahui car menghitung usia kehamilan untuk para ibu hamil, kemampuan untuk bisa menghitung kehamilan juga penting untuk mereka yang bekerja di layanan kesehatan, dikarenakan dengan mengetahu usai kehamilan para dokter atau bidan bisa dengan tepat melakukan tes skrining dan pemeriksaan-pemeriksaan yang penting dalm masa kehamilan, seperti memeriksa serum darah, menilai kematangan janin, dan induksi persalinan yang kehamilannya lewat bulan.
Definisi Dari Usia Kehamilan
Sebelum kita membahas cara-cara menghitung usia kehamilan, sebelumnya mari kita bahas lebh lanjut lagi apa sih usia kehamilan itu. Usia kehamilan merupakan panjang waktu kehamilan seseorang yang dihitung sesudah hari periode waktu menstruasi akhir. Pada biasanya dalam minggu atau hari. Usai kehamila juga dikenal dengan usia gestasi (gestational age). Usia gestasi ialah usia janin yang sesungguhnya mengacu pada panjangnya usia kehamilan dihitung dari waktu pembuahan. Umur kehamilan yang normal biasanya selama 280 hari atau 40 minggu. Kehamilan biasa disebut matur atau normal sekitar 37 sampai 42 minggu, dan dinyatakan prematur, jika kurang dari 37 minggu, dan disebut post matur atau serotinus apabla kehamilan lebih dari 42 minggu.
Penggolongan Umur Kehamilan
Umur kehamilan digolongkan menjadi 3:
Pertama, persalinan preterm merupakan persalinan yang berlangsung ketika umur kehamilan diantara 20 sampai 37 minggu. Hal ini dihitung dari menstruasi pertama dan mensturasi terakhir.
Kedua, kehamilan aterm adalah usia kehamilan yang terjadi antara 38 sampai 42 minggu.
Ketiga, kehamilan postterm atau kehamilan serotinus merupakan hamila selama lebih dari 42 minggu atau 294 hari
Menurut WHO 1979, umur kehamilan terbagi sebagai berikut:
- Peterm ialah umur kehamilan kurang dari 37 minggu atau 259 hari.
- Aterm ialah umur kehamilan 37 sampai 42 minggu atau 259 hingga 293 hari.
- Postterm ialah umur kehamilan lebih dari 42 inggu atau selama 294 hari.
Klasifikasi Bayi Berdasarkan Umur Kehamilan
Ada tiga klasifikasi bayi berdasarkan umur kehamilan: Bayi prematur merupakan bai yang lahirnya ketika umur kehamilannya belumlah cukup sampai 37 minggu. Bayi cukup bulan merupakan bayi yang lahirnya normal yaitu sekitar 38 hingga 42 minggu. Terakhir, bayi lebih bulan ialah bayi yang lahirnya pada usia kehamilan leboh dari 42 minggu.
Lalu, adakah cara untuk mengetahui usia kehamilan? Tentu ada, inilah cara-cara untuk menentukan usai kehamialn.
Menghitung Usia Kehamilan Dengan Cara Leopold
Leopold I adalah cara untuk menentukan usia kehamilan dan bagian yang ada di dalam fundus. Leopold II berguna untuk menentukan letak dari punggung anak dan bagian-bagian kecil pada anak. Leopold III adalah menentukan bagaian yang ada di bawah anak apakah sudah bisa terpegang. Leopold IV adalah menentukan bagaian apa yang ada d bagian bawah ke dalam rongga panggul
Cara Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan Riwayat Menstruasi (HPHT)
Untuk menghitung usia kehamilan, kamu bisa menghitungnya dengan metode perhitugan tradisional, caranya dengan kamu harus tahu hari dimana kamu pertama kali mengalami haid terakhir (HPHT).
Perkiraannya biasanya terjadi ketika hari 14 dari siklus menstruasi. Ada kekurangan pada cara ini ketika waktu ovulasi sangat bervariasi, tidak semua wanita sama, baik itu siklus ke siklus atau dari individu ke individu. Apabila kamu menghitung usia kehamilan dengan memakai cara ini biasanya usia gestasinya cenderung tinggi atau lebih tua. Tingakat kekeliruanna bisa mencapai kurang lebih sekitar 2 mingguan.
Cara menghitungnya yaitu:
Awal mula HPHT dihitung sesbagai hari pertama permulaan hamil, contohnya apabila saat ini tanggal 25 November 2016 dan HPHT tanggal 25 Oktober 2016, maka bisa di hitung usia kehamilan kamu satu bulan atau 4 minggu.
Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan Gerakan Janin
Gerakan yang dihitung yang digunakan untuk mengetahui usia kehamilan adalah gerakan janin perdana yang di rasakan oleh ibu hamil. Pada usia 19-21 minggu biasanya sudah mulai terasa bagi ara istri yang baru pertama kali mengalami proses kehamilan (nulipara) dan di usia kehamilan 17-19 minggu bagi istri yang ernah hamil (multipara).
Kalkulator Kehamilan
Kamu bisa menghitung usia kehamilan dengan cara menggunakan kalkulator khusus yang didesain untuk menghitung usia kehamilan. Gimana cara mendapatkan kalkulator kehamilan? Kamu tidak perlu membeli kalkulator kehamilan ini. Karena kalkulator kehamilan sudah banyak tersedia di internet. Kamu cukup mencari di internet dan mempelajari bagaimana cara menggunakan kalkulator kehamilan tersebut. Banyak situs-situs kesehatan yang sudah membahas dan menerangkan bagaimana cara untuk menghitung usia kehamilan dengan kalkulator kehamilan.
Kalender Hamil Putar
Jika kamu memeriksakan kandungan kamu untuk mengetahui berapa usai kandungan. biasanya bidan atau dokter yang memeriksa kamu akan menggunakan kalender hamil putar seperti pada gambar di atas.
Biasanya, alat seperti ini digunakan untuk menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan akan lahir (HPL). Namun, jika kamu ingin menghitung usia kehamilan dengan menggunakan cara seperti ini tanpa pergi ke bidan atau dokter, kamu bisa mencari alat seperti ini di internet. Karena sudah banyak website yang menyediakan alat seperti ini. Sama seperti dengan kalkulator kehamilan atau dengan cara manual memakai rumus dalam menghiug usia kehamilan. Semuanya patokannya sama yaitu dengan berpatokan pada HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) dan lamanya siklus menstruasi. Cara untuk menggunakannya pun sangatlah mudah kamu hany tinggal memutar lingkaran dengan mouse. Apabila kamu merasa bingung menghitung usia kehamilanmu dengan metode ini. Masih banyak metode-metode lain yang bisa kamu coba.
Menghitung Usia Kehamilan Metode Kalender
Selain memanfaatkan alat khusus untuk menghitung usia kehamilan, kamu juga bisa menggunakan cara yang manual dan cukup mudah, yaitu dengan cara kalender masa haid.
Meskipun menghitung usia kehamilan dengan cara seperti ini cukup mudah, kamu tetap perlu ketelitian. Karena dasar perhitungannya adalah hari terakhir kamu mengalami menstruasi.
Cara menghitung usia kehamilan metode kalender ini dengan menggunakan rumus Naegele. Cara menghitung dengan rumus Naegele ini adalah dengan menambahkan 7 pada HPHT untuk mendapatkan tanggal, dikurangi 3 untuk mendapatkan bulan dan ditambah satu untuk mendapatkan tahun.
Untuk bulan januari, februari dan maret ini tidak bisa dikurangi 3, maka untuk bulan-bulan tersebut cara menghitung untuk mendapatkan bulan adalah dengan menambahkan 9 dan untuk mendapatkan tahun tidak perlu dikurangi 1. Namun, perhitungan seperti ini hanya berlaku untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi rata-rata 28-30 hari.
Sistem Fundus Uteri dengan Jari
Cara menghitung usia kehamilan bisa menggunakan sistem fundus atau puncak rahim. Kamu bisa melakukan cara ini dengan meraba bagian rahim, khususnya bagian rahim yang terasa menonjol pada bagian perut. Cara menghitungnya bisa dimulai dari tulang kemaluan dan alat yang digunakan untuk mengukur adalah tali ukur. Tali pengukur ini digunakan karena bisa melengkung dan menyesuaikan perut ibu hamil.
Jika jarak tulang kemaluan sampai fundus uterinya sekitar 29 cm, maka usia kehamilan kamu diperkirakan sudah masuk minggu ke-29. Sedangkan pada minggu ke-35, jarak antara tulang kemaluan dengan fundus uterinya akan bertambah menjadi 35 cm.
Untuk kamu yang memiliki berat badan normal, kamu bisa menghitung jarak tersebut dengan menggunakan kedua jari tangan. Caranya adalah dengan meletakkan dua jari mulai dari tulang kemaluan sampai fundus uteri. Setiap dua jari kamu menunjukkan bahwa usia kehamilan kamu memasuki minggu ke-2 ..
Gestational Sac (GS)
Gestational Sac (GS) merupakan cara pertama dalam menghitung usia kehamilan menggunakan metode USG. Gestational Sac ini digunakan dengan cara mengukur diameter kantong kehamilan. Cara seperti ini digunakan pada awal kehamilan setelah sang ibu merasakan ciri-ciri orang hamil. Biasanya cara seperti ini digunakan pada usia kehamilan sekitar 6-12 minggu.
Menghtiung Usia Kehamilan Dengan USG
USG (Ultrasonografi obstetri) pada khemilan perdana dipakai di awal tahun 1970-an, mengakibatkan meningkatna evaluasi anatomi janin, pertumbuhan pada janin, dan plasenta secara nyata. Saat ini, USG merupakan metode penghitungan usia kehamilan yang paling akurat untuk memperkirakan kelahiran.
Ultrasonografi obsterik juga memiliki manfaat lain seperti untuk mengecek kehamilan yang kembar dan memeriksa kelainan yang ada ada janin, dan mengidentifikasi plasenta previa.
Grown Rump Length (GRL)
Grown Rump Length (GRL) merupakan cara kedua dalam menghitung usia kehamilan menggunakan metode USG. Grown Rump Length ini digunakan dengan cara mengukur jarak antara kepala dan bokong pada janin. Biasanya cara seperti ini digunakan pada usia kehamilan sekitar 7-14 minggu.
Biparietal Diameter (BPD)
Cara yang terakhir dalam metode USG adalah Biparietal Diameter (BPD). Cara ini sering digunakan untuk mengontrol kondisi janin dalam kandungan dan apakah perkembangannya sesuai dengan perhitungan metode kalender atau belum.
Kamu juga penting untuk mengetahui perkembangan janin setiap trisemester pada masa kehamilan. Berikt penjelasannya.
Pekembangan Janin Trisemester Pertama
Perkembangan janin pada tigal bulan pertama saat hamil:
Bulan Pertama
Tahapan awal ketika terjadi pembuahan di perkembangan pada emrio adalah zigot. Zigot ini menuju bagian rahim lalu terbentuklah morula. Morula merupakan sekelompok sel yang berbentuk seperti buah rasberi.
Tahapan selanjutnya morula ini akan melalui beberapa proses tahapan perkembangan embrio. Di bulan pertama, kantong ketuban telah terbentuk diamana fungsinya untuk menjaga embrio dengan membungkus embrio dengan rapat. Fisik janis sudah memiliki bentuk, ditandai dengan munculnya titik hitam di bagian wajah yang merupakan pembentukan dari mata.
Perkembangan juga terjadi di bagian rahang bawah dan mulut bayi. Di bagian dalam tubuh bayi oragan yang berkembang adalah tenggorokan. Nutrisi disalurkan dari ibu melalui plasenta ke embrio.
Plasenta sudah terbentuk di bulan pertama. Plasenta ini gunanya sebagai saluran untuk buangan dari bayi. Siklus dara sudah mulai terjadi dengan ditandai adanyasel darah, meskipun pada waktu itu embrionya masih berukuran 6 samapi 7 mm.
Bulan Kedua
Pada bulan kedua tulang rawan telah berubah menjadi tulang. Jaringan-jaringan saraf telah terbentuk, seperti sumsum tulang belakang, otak, dan jaringan lainnya. Jantung mulai terbentuk pada bulan ke lima bersama dengan sistem peredaran pada tubuh janin. Pada kedua sisi kepala janin terbentuk lipatan kecil yang nantinya menjadi telinga. Di area wajah terus mengalami perkembangan. Di bagian lainnya, sudah terlihat seperti tunas yang tumbuh yang nantinya akan menjadi tangan dan kaki bayi. Embrio di akhri bulan ke dua sebesar 2,54 cm, dan beratnya 9,45 gr. Dimana bagia kepala ukurannya sepertiga ukuran seluruh tubuh janin.
Bulan Ketiga
Oragn di dalam tubuh terus mengalami perkekmbangan di bulan ketiga kehamilan. Hati sudah memulai untuk memproduksi empedu, sistem urin sudah mulai bekerja, peredaran darah juga sudah mulai berjalan. Organ reproduksi sudah mengalami perkembangan tapi masih belum bisa dipastikan apakah itu laki-laki atau perempuan meskipun menggunakan USG.
Bagian tubuh janin sudah mulai lengkap seperti sudah mempunyai tangan, lengan, telinga, kaki, dan mulai terbentuk gigi. Jari-jari tangan dan kukunya sudah terlihat. Bahkan, janin sudah bisa membuka mulutnya dn juga mengepalkan tangannya. Meski ukuran dan panjang tubuhnya hanya 7,7 sampai 10 cm dengan berat 28 gram.
Perkembangan Janin di Trisemester Kedua
Di trisemester kedua kamu sudah bisa mendengar detak jantung janin ketiak memeriksa kehamilan. Kamu pun akan merasakan gerak gerik si janin dan terus mengalami perkembangan. Selengkapnya akan dibahas di bagian ini.
Bulan Keempat
Di masa ini, alat reproduksi pada janin sudah mulai kelihatan, janin laki-laki akan terlihat prostat sedangkan janin perempuan akan mulai nampak folikel di ovariumnya.Tulang pada janin terus mengalami perkembangan. Pada bagian kepala telah tampak pola pola rambut. Pada bagian mata, dan wajah posisinya sudah menghadap kebagian depan dan sudah mulai bisa bergerak. Posisi telinga berada di tempatnya. Mulut un sudah mulai bisa mneghisap. Di usia 14 minggu panjang janin mencapai 85 mm dan beratnya sekitar 40 gram.
Bulan Kelima
Di seluruh kulit janin dilapisi degan lapisan putih yang berguna untuk melindugi janin dari air ketuban. Lapisan ini akan lepas dengan sendirinya pada waktu bayi terlahir. Di bulan kelima otot otot janin telah mengalami banyak perkembangan. Janin sudahmulai bergerak aktif untuk elatih otot ototnya dan bagian keala sudah tumbuh rambut. Pada bagian tubuh janin, seerti bahu dan punggung juga ditumbuhi dengan rambut rambut halus yang nantinya hilang setelah bayi lahir selama 2 mingguan. Panjang janin mecapai 160 mm pada bulan kelima ini.
Bulan Keenam
Pada bulan keenam, keloak janin telah jelas dan mata sudah mulai terbuka. Pembuluh vena sudah mulai nampak di kulit janin, di tahapan ini kulit sudah terbentuk dengan tekstur yang tipis juga keriput dengan warnanya yang kemerahan. Denyut nadi pada janin terus mengalami peningkatan, ini pertanda bahwa janin telah merespon rangsangan utamanya ketika janin mendengar suara dari luar. Kaki dan jari tangan janin mulai nampak. Panjang janin sekitar 190 mm dan beratnya 460 gram di bulan keenam ini.
Perkembangan Janin Pada Trimester Ketiga
Biasanya para ibu hamil sudah tidak sabar menanti kelahiran sang buah hatina di masa perkembangan janin di semester ketiga ini. Beginilah perkembangan janin di trisemester ketiga.
Bulan ketujuh
Janin sudah bisa merasakan sakit, mendengar suara, menanggapi cahaya, dan mengubah posisi tubuhnya. Bagian sistem pendengarannya sudah mulai mengalami perkembangan dan di tubuh janin sudah mulai menyimpan lemak. Panjang janin mencapai 36 cm dan beratnya 900 sampai 1.800 gram di bulan ke tujuh ini.
Bula Kedelapan
Bagian organ dalam janin mengalami perkembangan yang lebih baik lagi di bulan ke delapan. Bagian yang sudah mulai terbentuk akan tetapi belum sempurna yaitu paru paru. Pada bagian otak telah mengalami perkembangan yang lumayan pesat dari perkembangan di bulan sebelumnya. Cadangan lemak yang ada pada janin pun terus meningkat diikuti dengan semakin tuanya usia si janin. Di tahap perkembangan di bulan ini bayi bergerak lebih aktif, biasanya tandanya bayi menendang dengan sedikit lebih kuat. Ukuran janin 46 cm dan beratnya 2,27 kg di bulan kedelapan.
Bulan Kesembilan
Di bula ke sembilan tubuh janin baik dalam dan luarna telah lebih sempurna. Telinga dan mata sudah bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Janin pun sedikit lebih peka erhadap rangsangan cahaya dan sentuhan. Pada bagian paru-paru telah mengalami perkembangan ke arah yang lebih sempurna lagi. Di bulan ke sembilan panjang janin bisa mencapai 46 samai 51 cm dengan beratnya sekitar 3,2 kg. Janin pun sudah siap untuk lahir dengan posisinya berindah diman kepala menghadap jaan lahir dan tubuhnya berada di bagian bawah panggul ibunya.
Faktor faktor yang mepengaruhi ukuran bayi ketika lahir:
- Genetik
Faktor genetik adalah modal awal untuk mencapai hasil proses pertumbuhan. Sel telur yang sudah di buahi melalui genetik yang ada di dalamnya, bisa menentukan kuantitas dan kualitas pertumbuhanya. Tanda-tandanya dengan derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, kecepatan pembelahan, umur pubertas dan berhentinya masa pertumbuhan tulang. Faktor genetik ini termasuk faktor bawaan patalogis dan normal, suku bangsa, ras, dan jenis kelamin. Jika potensi genetik bisa berinteraksi dengan lingkungan yang bagus dan maksimal akan bisa menghasilkan pertumbuhan yang maksimal pula.
- Faktor Usia Ibu
Apabila ibu melahirkan anak pada usia antara 20 -34 tahu, proses kehamilan, persalnan dan juga kelahirannya biasanya berjalan aman. Sedangkan ibu ang masih muda yakni usia antara 13 sampai 19 tahun, berpeluang tinggi memiliki bayi yang prematur atau sering disebut retardasi pertumbuhan. Untuk wanita hamil yang berusia lebih dari 35 tahun atau lebih terjadi biasanya disebabkan karena kelainan pada kromosom atau pernah terjadi komplikasi medis yang disebabkan oleh penyakit kronis yang biasa menyerang wanita yang mulai menua.
- Gizi Ibu Ketika Hamil
Status gizi pada ibu ang sedang hamil sangat menentukan pertumbuhan pada janin di kandungnnya. Jika gizinya buruk, baik itu keitka hamil ata sebelum hamil akan menjadikan berat badan bayi rendah. Selain itu perkembangan otak janin pun akan terhambat, akan kena anemia saat lahir, mudah terinfeksi, dan lainnya.
- Toksin atau Zat Kimia
Obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu ketika masa kehamilan bisa menyebabkan kelainan pada bayi yang sedang dikandung. Apalagi jika sang ibu suka minum alkohol atau perokok berat, bisa melahirkan bayi yang kurang berat, cacat, lahir mat, dan retardasi mental.
- Faktor Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi seperti pedidikan, teknologi, pekerjaan, endapatan keluarga dan budaya. Faktor-faktor ni bisa berinteraksi satu sama lain yang bisa mempengaruhi masuknya gizi dan infeksi terhadap anak. Akhirnya alokasi zat gizi di tingkat seluler menjadi rendah yang bisa mengakibatkan pertumbuha janin terganggu.
- Faktor Penyakit Organik
Apabila sang ibu mengalami penyakit hipertensi kronis akan berisiko mengalami persalinan yang prematur dan melahirkan bayi yang megalami retardasi pada pertumbuhanya. Sedangkan apabila ibu memiliki penyakit diabetes, sang ibu bisa mengalami hipertensi tinggi, ketoasidosis, gagal ginjal, dan bahkan bisa mengalami kebutaan. Janin pun berisiko tinggi terjadi kelainan kongenital dan bisa juga memilii ukuran yang tidak normal.
- Stres
Disarankan agar para ibu hamil selalu menjaga pikirannya agar tidak stres. Susana tenang dan nyaman di sekitar lingkuangan akan menjadikan perkembangan janin menjadi baik. Jika ibu hamil malah mengalami stres, bisa mempengaaruhi perkembangan janin seperti akn mengalami cacat bawaan dan kelanan jiwa.
- Anoreksi Embrio
Aoreksi embrio adalah salah satu gangguan yang menurunkan oksigen janin yang terjadi karena adanya gangguan di bagia plasenta atau tali pusat. yang mengakibatkan berat badan bayi menjadi rendah.
- Infeksi
Cacat bawaan pada bayi bisa disebabkan oleh infeksi intrauterin, dan jenis infeksi lainnya mengakibatkan penyakit terhadap janin yaitu malaria, varisela, HIV, virus influenza, dan virus hepatitis.