Ada banyak metode untuk membantu seseorang dapat membaca Alquran dengan mudah. Waktu yang dibutuhkan juga tidak lama, asalkan memiliki komitmen yang kuat.
Terdapat tiga kunci untuk bisa membaca Alquran dengan cepat dari yang sebelumnya tidak bisa sama sekali. Ketiga kunci tersebut yaitu penguasaan huruf hijaiyah, tanda baca, dan tajwid.
1. Penguasaan Huruf Hijaiyah
Huruf hijaiyyah berjumlah 28 huruf. Hal ini merupakan modal pertama agar dapat membaca Al Quran dengan baik. Pada dasarnya membaca Al Quran tidak beda jauh dengan membaca huruf alphabet dan belajar membaca bahasa indonesia. Pembelajaran yang pertama ini sebaiknya diawali dengan membaca kitab Iqro. Terdapat 6 jilid kitab Iqro. Isinya berupa cara membaca dan mengeja huruf hijaiyyah. Kitab Iqro dapat dengan mudah dijumpai di toko-toko buku Islam.
2. Tanda Baca
Penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami tanda baca dalam Al-Quran. Tanda baca tersebut meliputi fathah, kasrah, dhommah, sukun, syiddah, dan lain-lain. Tanda baca tersebut sama halnya dengan tanda huruf vokal dan konsonan dalam bahasa Indonesia. Tanda fathah menimbulkan bunyi vokal ‘a’. Tanda kasrah menimbulkan bunyi vokal ‘i’. Tanda dhommah menimbulkan bunyi vokal ‘u’. Dan seterusnya.
3. Tajwid
Tajwid Al-Quran secara bahasa berarti tahsin/memperbaiki. Secara istilah, tajwid berarti membaca Al-Quran dengan benar sebagaimana bacaan Rasulullah SAW dan para sahabatnya RA dengan cara mengeluarkan huruf dari makhrajnya, memenuhi sifatnya dan memperhatikan hukum bacaan.
Hukum bacaan Al-Quran di antaranya mad, idgham, ikhfa, iqlab, dan idzhar. Penjelasannya secara singkat yaitu mad adalah bacaan panjang, idgham adalah bacaan dengung, ikhfa adalah bacaan samar, iqlab adalah bacaan ‘ba’ yang diubah menjadi ‘mim’, dan idzhar adalah bacaan jelas.
Buku-buku tentang tajwid juga banyak beredar di pasaran. Meskipun demikian akan lebih baiknya jika kita berguru langsung pada seorang yang pandai baca Quran. Sebab, guru kita dapat mengoreksi kesalahan bacaan kita.
Allah Maha Memberi Petunjuk kepada rahmat-Nya. Tiada Ilmu pengetahuan kecuali dari-Nya.