Cinta Saja Tidak Cukup Sebagai Bekal Mengarungi Bahtera Rumah Tangga

Pernikahan adalah akhir dari sebuah penantian panjang. Pernikahan juga jawaban atas pertanyaan yang selama ini menggelayuti kehidupan, “Siapakah Jodohku.”

Tak sedikit orang yang rela mengahamburkan uang hingga puluhan juta untuk menggelar perhelatan akbar pesta pernikahan. Contohnya adalah pernikahan Rafi Ahmad dan Gigi. Disusul pernikahan Chelsea Olivia dan Glen Alinskie.

Alhasil pesta pernikahan dianggap sebagai sebuah gerbang kebahagiaan. Seperti halnya dongeng-dongeng yang diakhiri dengan kalimat, “Dan akhirnya pangeran menikah dengan tuan putri. Mereka hidup bahagia selamanya.”

Padahal pada kenyataannya tak selalu demikian. Pernikahan memang bukan sesuatu yang sulit. Prosesi ijab dan qobul tidak sampai 10 menit. Namun pernikahan juga tak boleh di anggap sebagai sesuatu yang mudah.

Kasus perceraian merebak tak hanya di kalangan artis. Apakah mereka yang bercerai pada awalnya tidak mencintai?

Bahtera rumah tangga adalah sebuah madrasah kehidupan yang di dalamnya kamu akan menghadapi banyak masalah. Oleh karena itu sebelum berkecimpung disana kamu perlu menyiapkan beberapa hal.

Cinta saja tak cukup sebagai bekal mengarungi bahtera rumah tangga. Berikut ini beberapa persiapan yang perlu kamu cicil untuk menuju gerbang pernikahan.

Persiapan Ilmu

blog.maukawin.com

Ilmu mutlak dipersiapkan sebelum amal. Ilmu tentang rumah tangga adalah sesuatu yang kompleks. Bagaimana kamu memahami kebutuhan sebagai istri. Begitu juga dengan kebutuhan pasanganmu sebagai suami.

Belum lagi setelah hadirnya buah hati di tengah-tengah keluarga. Kamu harus memiliki ilmu merawat si kecil. Ditambah bagaimana menghadapi anak yang kritis tanpa mematahkan rasa ingin tahunya dan lain-lain.

Mencari ilmu tentang rumah tangga harus terus dilakukan termasuk saat kamu menjalani rumah tangga.

Persiapan Mental

www.diarypernikahan.com

Saat akad nikah telah di gelar, kamu bukan lagi berstatus single. Kamu adalah suami atau istri pasanganmu. Terlebih jika kamu perempuan. Apapun yang kamu lakukan harus mendapat persetujuan suami. Karena ridho Allah tergantung dengan ridho suami.

Persiapkan mentalmu juga untuk menghadapi perbedaan pendapat dengan pasangan. Belum lagi saat terjadi konflik dengan keluarga mertua. Kedewasaan sangat diperlukan agar dapat mengambil keputusan dengan jernih.

Tak sedikit rumah tangga harus kandas lantaran salah satu atau bahkan kedua belah pihak dalam rumah tangga belum dewasa. Kedewasaan tak selalu bergantung pada usia.

Persiapan Finansial

www.news.ifsouvenir.com

Materi memang bukanlah hal utama yang dikejar dalam hidup. Namun tidak dapat di pungkiri bahwa hidup tak bisa lepas dari materi. Bagi kamu laki-laki, materi adalah tentang harga dirimu sebagai kepala rumah tangga.

Materi bukan hanya masalah bagaimana menggelar pesta pernikahan tak terlupakan. Namun juga bagaimana memenuhi kebutuhan keluargamu hingga pendidikan anak-anakmu di masa depan.

Tak perlu menunggu memiliki rumah bertingkat, mobil mewah, dan tabungan berlimpah untuk menikah. Setidaknya kamu harus siap bekerja keras memenuhi kebutuhan istri dan anak-anakmu.

Namun bagi kamu yang akan berstatus sebagai calon istri, mulai saat kamu single berlatihlah untuk memanajemen keuangan. Ingatlah bahwa sesedikit apapun penghasilan suami akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sebaliknya, sebanyak apapun penghasilan suami, tidak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup yang tak akan pernah ada ujungnya.

Persiapan Fisik

www.ferhatt.com

Persiapan fisik menyangkut bagaimana kamu menjaga kebugaran tubuh. Kewajibanmu akan bertambah setelah menikah. Terlebih jika kamu ibu rumah tangga masih memiliki tanggung jawab bekerja di luar rumah.

Untuk bisa memenuhi kewajiban-kewajibanmu ini tentu membutuhkan fisik yang kuat. Persiapkan tubuh yang bugar dengan makanan-makanan yang bergizi. Jangan lupa juga dengan olahraga rutin.