DAKWAH ISLAM – Dakwah merupakan sebuah kegiatan mengajak orang lain untuk lebih taat kepada Allah. Sejatinya setiap muslim harus ikut mendakwahkan agama Islam kepada yang lainnya. Namun harus memiliki ilmu yang cukup sebelumnya, agar ajakannya tersebut tidak menjadi sebuah ajakan yang keliru atau sesat.
Orang yang menjalankan dakwah Islam biasa disebut da’i, sedangkan orang yang didakwahi disebut mad’u. Dalam berdakwah harus dengan metode-metode yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat, agar dakwah kita tersampaikan. Beberapa metode dakwah Islam yang biasa dilakukan yaitu sebagai berikut:
Dakwah Fardiyah
Dakwah fardiyah merupakan metode dakwah Islam yang dilakukan seseorang kepada seseorang atau sekelompok kecil orang. Atau dengan kata lain dakwah fardiyah yaitu dakwah dengan sebuah pendekatan personal. Keunggulan dari dakwah ini yaitu dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Bahkan kemajuan orang yang didakwahi dapat dipantau dan hasilnya lebih berkualitas.
Ada tujuh tahapan dalam dakwah fardiyah, yaitu:
- Membina hubungan dengan objek dakwah sebaik mungkin.
- Membangkitkan keimanan, tauhidullah atau keimanan yang sangat kokoh kepada Allah ta’ala.
- Membantu memperbaiki objek dakwah dengan ibadah yang diwajibkan dan amalan yang membuatnya selalu ingat kepada Allah.
- Menjelaskan bahwa ibadah tidak hanya sebatas sholat, zakat, puasa dan haji, tetapi juga setiap aktivitas dinilai ibadah jika diniatkan karena Allah.
- Menjelaskan tentang kewajiban dakwah kepada sesama umat Islam.
- Menjelaskan bahwa dakwah tidak dapat dilakukan seorang diri, tetapi harus dilakukan secara berjamaah.
- Mengenalkan dengan jamaah mana ia harus bergabung dan juga memberikan kontribusinya demi keberlangsungan dakwah Islam.
Dakwah Ammah
Dakwah ammah yaitu dakwah yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat umum, misal orang-orang di sekitar kampus, tanpa ada hubungan intensif antara da’i (pendakwah) dan mad’u (objek dakwah).
Tujuan daripada dakwah ammah yaitu untuk mengajak masyarakat lebih mengenal Allah, RasulNya dan Islam.
Dakwah Bil Lisan
Dakwah bil lisan merupakan metode dakwah yang dalam aktivitas dakwahnya menggunakan lisan. Dakwah bil lisan contohnya ceramah, tabligh akbar, khutbah dan lain sebagainya.
Awalnya dakwah ini dilakukan karena kebudayaan awal manusia yang sedikit sekali yang dapat membaca dan menulis. Namun dakwah ini tetap ada hingga saat ini walaupun zaman sudah modern, karena masih dirasa efektif.
Yang termasuk ke dalam dakwah bil lisan yaitu:
- Qaulan ma’rufan atau dengan cara berbicara dalam kegiatan sehari-hari dengan misi dakwah. Misal memberikan salam ‘Assalamualaikum’, membaca basmalah ketika memulai pekerjaan dan hamdalah saat selesai mengerjakan sesuatu.
- Mudzakarah yaitu mengingatkan ketika ada orang yang berbuat salah, baik dalam beribadah atau perbuatan sehari-hari.
- Nahehatuddin ialah memberikan nasehat kepada seseorang yang terkena masalah agar tetap mampu melaksanakan ibadah dengan baik.
- Majelis ta’lim yaitu sebuah perkumpulan dalam membahas suatu ilmu agama yang disampaikan oleh seorang ustadz.
- Pengajian umum merupakan dakwah di depan khalayak dengan materi yang sedikit namun menarik, misal tabligh akbar.
- Mujadalah yaitu diskusi masalah agama untuk diakhiri dengan kesepakatan bersama tentang sebuah kesimpulan.
Dakwah Bil Haal
Dakwah bil haal merupakan metode dakwah Islam dengan perbuatan atau amal nyata. Metode dakwah ini dimaksudkan agar mad’u (objek dakwah) dapat mengikuti jejak sang da’i. Metode dakwah ini juga membuktikan bahwa dakwah tidak hanya sebatas omdo (omong doang) tetapi benar-benar dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dakwah Bit Tadwin
Di zaman modern ini, metode dakwah bit tadwin (dakwah melalui tulisan) dirasa sangat efektif. Karena penyebarannya lebih cepat melalui internet, kitab-kitab, majalah, koran dan tulisan-tulisan lainnya media apapun.
Dakwah Bil Hikmah
Dakwah bil hikmah merupakan metode dakwah yang disampaikan dengan cara yang bijaksana. Metode ini mengedepankan cara persuasif sehingga orang-orang yang didakwahi tidak merasa dipaksa, merasa tertekan atau pun menimbulkan konflik.
Metode Dakwah Rasulullah Shallallahu`alaihiwasalam
Komunikasi adalah bagian inheren dalam kehidupan kita. Bahkan mempunyai urgensi yang besar dalam kehidupan tersebut, dimana dengan berkomunikasi kita bisa megutarakan maksud dan keinginan juga nilai-nilai tertentu yang ingin kita sampaikan.
Komunikasi memiliki seni tersendiri agar informasi dapat diterima dengan benar, baik dan tepat terhadap komunikan. Sehingga tidak ada kekeliruan dalam hal menafsirkan dan memahami informasi yang dimaksud, serta tidak keliru dalam memahami keinginan sang pemberi informasi.
Dalam sejarah islam, Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu`alaihiwasalam sangat memperhatikan metode dakwah agar pesan dakwah bisa diterima dengan baik oleh orang yang didakwahi. Hal tersebut dapat dilihat ketika beliau melaksanakan wahyu Allah SWT untuk mentauhidkan akidah umat yang melenceng dengan menuhankan Allah dan membersihkan peribadahan dari segala kesyirikan.
Rasulullah secara khusus memiliki tugas mulia dengan jalan mendakwahkan dien islam ini kepada umat melalui metode yang hak untuk seluruh alam. Dalam berdakwah dan mengembangkan agama islam Beliau Rasulullah menggunakan beberapa metode dakwah :
Dakwah di Dalam Tanah
Yang dimaksud di sini adalah secara sembunyi-sembunyi. Semenjak diturunkannya wahyu yang pertama, Surat Al – ‘Alaq ayat 1-5. Nabi Muhammad shallallahu`alaihiwasalam terangkat sebagai utusan Allah SWt, beliau membawakan misi agama islam. Dalam berdakwah beliau memulainya di bawah tanah (secara diam-diam) . Hal ini dikarenakan beliau belum mempunyai sahabat dalam membantu dakwahnya. Selain itu beliau juga menyesuaikan dengan kondisi mekah yang ketika itu masih sangat jahiliah. Oleh karena itu metode dakwah rasulullah sangatlah bijak.
Dakwah Secara Terang-terangan
Setelah turun wahyu yang pertama, Rasulullah shallallahu`alaihiwasalam sangat lama menunggu kedatangan wahyu yang kedua. Wahyu yang kedua yakni surat al mudatsir ayat 1 – 2, pada wahyu yang kedua ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu`alaihiwasalam supaya menyeru kaumnya kepada agama Allah. Dari wahyu ini juga ditunjukkan bahwa Rasulullah di wisuda sebagai seorang Rasul juga sekaligus metode dakwahnya yang awalnya diam diam diganti dengan terang terangan.
Materi dakwah yang diajarkan kepada manusia kala itu adalah menyeru untuk beriman kepada Allah yang ini dimulai orang orang terdekat Nabi Muhammad shallallahu`alaihiwasalam. Materi setelahnya adalah iman kepada utusan Allah, yang diambil dari sebagian manusia untuk manusia yakni Rasulullah shallallahu`alaihiwasalam, Kemudian iman kepada hari akhir
Pada tahap kedua, Nabi Muhammad shallallahu`alaihiwasalam menyeru manusia untuk beribadah kepada Allah secara berangsur-angsur. Dari mulai bertauhid, kemudian menyeru tentang aqidah, dan hukum hukum islam.
Politik Pemerintahan dan Peperangan
Rasulullah shallallahu`alaihiwasalam dan para sahabatnya berdakwah di Makkah semakin lama semakin berat, karena orang orang quraisy semakin keras pertentangannya bahkan mereka mengancam akan membunuh beliau. Untuk menjaga keselamatan Rasulullah shallallahu`alaihiwasalam dan para sahabat hijrah keluar dari mekah menuju ke madinah.
Di Madinah islam disambut hangat oleh penduduk setempat Rasulullah mempersaudarakan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat. Muhajirin dan anshor. Di sanalah islam mulai berkembang pesat, yang kemudian Nabi Muhammad shallallahu`alaihiwasalam membangun Pemerintahan berbasis islam dengan damai.
Kemudian juga terjadi peperangan, peperangan adalah metode dakwah Nabi Muhammad shallallahu`alaihiwasalam yang paling akhir, jika tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh. Dalam masa kepemimpinan Rasulullah terjadi beberapa peperangan yang secara langsung di panglima oleh Rasulullah sendiri. Meski disetiap pertempuran selalu kalah dalam hal jumlah tapi dalam peperangan Rasulullah shallallahu`alaihiwasalam jarang sekali menemu kekalahan
Terdapat banyak metode dakwah yang kesemua metode tersebut sangat diperlukan untuk tercapainya sebuah tujuan dakwah. Tentunya dalam penggunaannya kita harus memilih metode yang tepat berdasarkan keadaan objek yang didakwahi. Dengan memperhatikan faktor usia, pengetahuan, status sosial dan sebagainya.
Metode dakwah Khulafaur Rasyidin
Metode Dakwah khulafaur rasyidin mampu untuk menyebarkan Islam dan menegakkan ajaran Tauhid ini, empat khulafaur rasyidin yaitu, Abu Bakar As – Siddiq, Umar Bin Khattab, Ustman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib.
1. Abu Bakar As – Siddiq
Abu Bakar As – Siddiq adalah sahabat yang di cintai Rasulullah, beliau menjadi pemimpin umat islam pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad, Abu Bakar dilantik menjadi seorang pemimpin di hari Nabi Muhammad wafat.
Abu Bakar menjadi pemimpin Khalifah sejak tahun 632 – 634 Masehi, pada saat itu Islam belum sepenuhnya di kenal di pelosok dunia, makan dari itu Abu Bakar melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad untuk menyebarkan Islam ke Seluruh dunia.
Beberapa langkah yang dilakukan Abu Bakar untuk mengembangkan ajaran agama Islam dan mengukuhkan Islam pada setiap orang.
- Menciptakan stabilitas melalui pembenahan, pembinaan, dan penyelesaian dalam persoalan internal di kalangan kaum muslimin.
- Memberantas nabi palsu
- Mengembangkan wilayah kekuasaan Islam
- Membuat majelis Syura
Umar Bin Khattab
Umar Bin Khattab dipilih langsung oleh Abu Bakar sebagai pemimpin untuk meneruskan dakwah Islam yang telah diajarkan Rasulullah kepada umat manusia. Umar Bin Khatab memegang amanah sebagai khalifah sejak 634 – 644 masehi.
Kurang lebih 11 tahun Umar Bin Khatab menjadi seorang khalifah, beliau adalah sosok yang mempunyai sifat yang keras dan tegas dalam mengambil sebuah keputusan, berikut adalah beberapa hal yang dilakukan saat Umar bin Khatab menjadi seorang khalifah.
- Membenahi manajemen dan administrasi pada pemerintahan
- Membentuk bagian hukum dan sistem pengadilan dalam pemerintahan
- Menetapkan kalender hijriah
- Memperkuat majelis syura berdasarkan sistem two demokrasi
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan membangun sarana umum
- Membina dan mengirim utusan untuk menyebarkan Islam ke wilayah yang strategis
Utsman Bin Affan
Utsman Bin Affan meneruskan dakwah nabi Muhammad, Utsman menjadi khalifah ke tiga setelah Abu Bakar dan Umar. Beliau menjadi seorang khalifah semenjak tahun 644 masehi sampai dengan 654 massehi. Metode yang dilakukan Utsman dalam berdakwah adalah.
- Membenah dan menyelesaikan gerakan yang membangkan dan berupaya untuk memelihara stabilitas wilayah yang semakin luas.
- Menyebar luaskan pada cendekiawan ke wilayah-wilayah kekuasaan Islam
- Membukukan Kitab suci Al-Qur’an untuk menjaga keutuhan nya
- Mempertahankan dan memelihara sistem demokrasi dan majelis syura
- Melakukan pembinaan dan penyebaran Islam ke wilayah bagian Timur dan Barat
Ali Bin Abi Thalib
Ali Bin Abi Thalib adalah khalifah terakhir yang termasuk ke dalam khulafaur rasyidin. Ali Bin Abi thalib juga melakukan metode dakwah dan meneruskan dakwah Islam di seluruh penjuru dunia. Beliau menggantikan peran Utsman sejak 656 masehi hingga 661 masehi.
Tercatat metode yang dilakukan oleh Ali Bin Abi Thalib saat menjadi khalifah bisa kamu contoh dan tiru untuk melakukan dakwah Islam ini. Berikut adalah beberapa poin yang dilakukan oleh Ali Bin Abi Thalib saat menjadi khalifah.
- Mencoba menyelesaikan persoalan internal yang dialami oleh kaum muslim
- Mengajak bekerja sama dengan politis elit di berbagai belahan dunia
- Menjadikan masjid sebagai tempat menyelesaikan persoalan dan kegiatan agama lainnya
- Menjadi seorang pemimpin yang tidak menonjolkan sikap ambisius
- Dari beberapa macam langkah dan metode yang telah dipaparkan diatas, dapat kita ketahui bahwa metode yang telah dilakukan khulafa arrasyidin dalam berdakwah adalah melalui tiga cara berikut.
Nah itulah beberapa metode yang dilakukan oleh khilafah Ar rasyidin pada saat memimpin Islam dan menyebar luaskan ajaran agama Islam yang bisa kita rasakan saat ini, dengan indah dan nikmat nya sebuah agama Islam ini.
Metode Dakwah Walisongo
1. Sunan Maulana Malik Ibrahim
Nama lain beliau yaitu Maulana Maghribi dan Maulana Ibrahim. Ada beberapa pendapat mengenal darimana asal da’i ini, menurut tradisi Jawa atau babad Jawa, beliau merupakan ulama yang berasal dari Arab keturunan dari Zainal Abidin, cicit Rasulullah Muhammad saw.
Adapun menurut Hamka, beliau berasal dari Kasyan, Persia yang berkebangsaan Arab dan juga keturunan dari Rasulullah yang pergi ke tanah Jawa untuk mendakwahkan ajaran Islam.
Pola yang beliau pakai dalam berdakwah yakni sebagai berikut:
- Bergaul dengan para pemuda/remaja. Jika kita coba menganalisis dengan beliau berinteraksi dengan para pemuda, maka tentunya beliau akan tahu karakteristik mereka yang nantinya akan memudahkan beliau menyebarkan ajaran Islam karena sudah paham bagaimana metode penyampaian terbaik.
- Membuka pendidikan pesantren dimana para anak bisa mendalami pengetahuan agama di dalamnya yang kelak disiapkan menjadi kader da’i. Harapannya anak-anak tersebut bisa terjun ke masyarakat untuk berdakwah dengan bekal ilmu yang mumpuni dan bahkan meneruskan estafet dengan mendirikan pesantren lain.
- Membuka warung-warung kecil untuk berjualan keperluan sehari-sehari dengan harga yang terjangkau serta mengadakan pengobatan gratis.
Hasil karya beliau yang bisa kita dapati hingga sekarang yakni, tembang suluk, lagu Gundul-gundul Pacul, serta Pondok Pesantren di Leran, Gresik.
2. Sunan Ampel
Beliau memiliki gelar Raden Rahmat, dan nama muda beliau ialah Ahmad Rahmatullah. Sunan Ampel merupakan putra dari Ibrahim Asmoro Kandi seorang ulama asal Kamboja yang menikah dengan Putri Majapahit.
Beliau lah yang pertama kali mempelopori pendirian Masjid Agung Demak yang dirancang sebagai pusat seluruh kegiatan pemerintahan dan sosial masyarakat. Masjid ini kemudian dikenal sebagai Masjidnya Para Wali.
Sekilas apa yang dipraktekkan oleh Sunan Ampel sangat sesuai dengan apa dilakukan Rasulullah ketika berada di kota Madinah, yaitu menjadikan masjid sebagai pusat segala kegiatan pemerintahan dan tempat menyelesaikan berbagai masalah dan sengketa.
3. Sunan Giri
Beliau salah satu Wali Songo yang bertugas mendakwahkan ajaran Islam di kawasan Jawa Timur, tepatnya Gresik. Ayahnya bernama Maulana Ishaq yang berasal dari Pasai sementara ibunya bernama Sekardadu, putri Raja Blamblangan, Prabu Minaksembuyu.
Masa kecil sunan yang memiliki nama kecil Jaka Samudra ini diasuh oleh janda kaya raya, yaitu Nyai Gedhe Pinatih. Saat dewasa ia kemudian berguru kepada Sunan Ampel dan mendapat gelar Raden Paku.
Pola dakwah yang dilakukan beliau yakni:
- Membina kader-kader da’i inti, yakni mereka yang dibimbing di perguruan Giri
- Menyebarkan Islam keluar pulau Jawa, yang mana tempat tersebut dulunya tak sempat dijangkau oleh anak murid dari wali-wali sebelumnya seperti daerah Madura, Bawean, Kangean bahkan hingga ke Ternate dan Huraku yang berada di kepulauan Maluku.
- Menyelenggarakan pendidikan untuk masyarakat umum, yakni dengan membuat kesenian wayang kulit yang bernilai Islam, gamelan saketan, membuat permainan anak-anak bernafaskan ajaran Islam serta menggubah lagu Jawa yang disisipi ajaran Islam.
Hasil karya beliau, yaitu: permainan jelungan, cublak-cublak suweng, lir ilir, gending asmarandan danpucung.
4. Sunan Kudus
Beliau memiliki nama lain yaitu Ja’far Shadiq, Raden Undung atau Raden Untung, dan juga Raden Amir. Sunan Kudus dikenal sebagai seorang ulama besar yang fakih dalam ilmu Hadits, mantiq, fikih, serta tafsir Al-Qur’an. Berkat ketinggian ilmu tersebut, beliau kemudian mendapat julukan Waliyul ‘Ilmi.
Selain paham dalam ilmu agama, beliau juga merupakan seorang pujangga besar yang mempunyai kreativitas yang tinggi sehingga mampu mengarang banyak dongeng pondok yang berjiwa dan bersifat Islami.
Oleh sebab keahlian tersebutlah, beliau dapat dengan mudah membaur dengan masyarakat dan kemudian menyatu dengan kebudayaannya hingga mampu mendakwahkan Islam dengan cara yang damai.
5. Sunan Bonang
Nama julukan beliau yaitu Prabu Nyakrokusumo yang pada masa mudanya memiliki nama Maulana Makhdum Ibrahim. Beliau merupakan anak laki-laki dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.
Pola dakwah yang beliau lakukan adalah:
- Melakukan pemberdayaan serta peningkatan kuantitas dan kualitas kader da’i
- Memasukkan unsur-unsur Islam ke dalam kalangan bangsawan di keraton Majapahit
- Terjun langsung ke masyarakat dengan membawakan gending atau tembang Jawa yang sarat nilai pendidikan dan dakwah
- Melakukan kodifikasi atau pembukuan dakwah yang kemudian diajarkan kepada murid-muridnya. Kitab tersebut ada yang berbentuk prosa dan puisi dan dikenal dengan nama Suluk Sunan Bonang.
6. Sunan Drajad
Nama asli beliau ialah Syarifuddin Hasyim yang adalah juga adalah putra dari Sunan Ampel. Beliau terkenal sebagai Waliyullah yang bersifat sosial yakni ketika menjalan dakwahnya beliau tidak pernah segan untuk membantu masyarakat golongan bawah untuk kemudian memperbaiki kehidupan sosialnya.
Adapun dakwah yang beliau lakukan dilakukan dengan cara, yakni:
- Membuat kampung-kampung percontohan
- Mendirikan pos-pos pusat bantuan
- Menanamkan ajaran gotong royong
- Menciptakan tembang Jawa, yaitu pangkur
Dari sini kita bisa melihat bahwa dakwah beliau lebih mengutamakan prinsip sosial masyarakat dimana dengannya beliau bisa membangun rasa saling tenggang rasa, tolong menolong dan saling membutuhkan antar satu sama lain sehingga tak ada masyarakat yang merasa kesusahan.
Dari situlah kemudian, beliau juga dapat dengan mudah menanamkan nilai-nilai keimanan yang kuat untuk selalu menjalankan perintah agama.
7. Sunan Gunung Jati
Putra dari Syarif Abdullah dan Nyai Larasantang ini memiliki nama lengkap Syarif Hidayatullah dan nama lain yakni Fathillah. Beliau dikenal sebagai da’i sekaligus pahlawan yang gigih melawan penjajahan.
Tercatat pada tanggal 22 Juni 1527, beliau berhasil mematahkan kekuasaan Portugis yang kemudian menggantikan Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.
Dakwah yang beliau jalankan lebih berfokus pada pembagian tugas yang diantaranya:
- Melakukan pembinaan inter pada kesultanan dan juga rakyat yang masuk dalam wilayah Demak di tangan Wali senior. Misi utamanya yakni mengislamkan masyarakat di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah karena keduanya merupakan kekuatan pokok. Sunan Gunung Jati kemudian berfokus pada pertahanan di Jawa Barat dari ekspansi asing.
- Melakukan pembinaan di luar daerah dengan menyerahkan tugas dakwah kepada para pemuda.
8. Sunan Kalijaga
Beliau merupakan salah satu wali yang paling terkenal bagi orang Jawa. Ketenaran tersebut disebabkan beliau merupakan alim ulama yang memiliki kesaktian dan kecerdasan.
Selain itu, beliau juga merupakan seorang politikus yang kemudian “mengasuh” para raja di beberapa kerajaan Islam di masanya. Beliau juga terkenal sebagai budayawan yang sopan lagi santun serta seorang seniman pewayangan yang hebat.
Pola dakwah yang beliau lakukan yaitu:
- Membangun pusat pendidikan di Kadilengu
- Berdakwah lewat bidang kesenian
- Meleburkan hikayat-hikayat Islam ke dalam pertunjukan pewayangan. Faktanya, Sunan Kalijaga lah yang menciptakan wayang kulit berikut buku-buku wayang yang mengandung di dalamnya cerita epik dramatis bernuansa Islam.
9. Sunan Muria
Nama lain dari sufi atau ahli tasawuf ini adalah Raden Prawoto dan Raden Umar Syahid yang merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh.
Layaknya wali-wali sebelumnya, Sunan Muria lebih memilih jalur kesenian dalam mendakwahkan ajaran Islam. Pola dakwah beliau yakni:
- Membuat daerah pelosok pegunungan sebagai pusat kegiatan dakwah
- Menciptakan kesenian berjiwa Islami, yakni sinom, kinanti dan lain sebagainya.
Dakwah Islam di Jepang
Perkembangan Islam di Jepang saat ini mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Banyak orang Jepang yang mayoritas tak meiliki agama mulai tertarik dan mempelajari Agama Islam. Selain itu, Masjid di Jepang pun kini semakin banyak ddirikan oleh para pendatang dari negara-negara Islam seperti Turki, Pakistan, Malaysia maupun dari Indonesia.
Ini menjadi kabar menggembirakan bagi para turis asing beragama muslim yang ingin berkunjung untuk liburan ke Negeri Matahari Terbit tersebut. Kita tidak perlu lagi repot untuk mencari tempat beribadah seperti masjid dan mushola karena kini di setiap kota di Jepang sudah banyak ditemukan masjid dengan standar yang bagus.
Agama Islam atau Isuramu Kyou (イスラム教) dalam Bahasa Jepang untuk pertama kalinya dikenal oleh penduduk Jepang pada sekitar tahun 1877 sebagai salah satu bagian dari pemikiran agama barat. Sekitar tahun tersebut pula, kisah perjalanan Nabi Muhammad menyebarkan islam telah dibukukan dalam sebuah buku berbahasa Jepang. Hal ini telah membantu agama islam di Jepang menempatkan diri dalam pemikiran para intelek Orang Jepang. Orang Jepang yang pertama kali memeluk agama islam adalah bernama Mitsutaro Takaoka pada sekitar tahun 1909. Ketika menunaikan ibadah haji di Mekah, beliau mengubah namanya menjadi nama muslim yaitu Omar Takaoka.
Masjid Kobe adalah masjid tertua di Jepang yang yang berada di Kota Kobe, Prefektur Hyogo, Jepang. Masjid ini didirikan pertama kalinya pada tahun 1935 yang pembangunannya disponsori dan didanai oleh komite islam kota Kobe. Ketika terjadi perang dunia kedua tahun 1945 silam, hampir seluruh kawasan Jepang termasuk kota Kobe hancur lebur tak bersisa akibat ledakan Bom yang terjadi di daerah Hiroshima dan Nagasaki. Namun berkat kekuasaan Allah, Masjid ini tetap berdiri dengan kokoh dan menjadi bangunan satu-satunya yang tersisa kala itu.
Pada saat ini negara Jepang menjadi salah satu negara tujuan pendidikan, bisnis, dan pariwisata. Jumlah pekerja dan pemagang, pelajar atau wisatawan muslim yang terus mengalami peningkatkan dari tahun ke tahun amat mempengaruhi perkembangan agama islam di negeri yang 80 % penduduknya tak memiliki agama tersebut. Kini di Jepang terdapat kurang lebih sekitar 100 masjid yang tersebar di seluruh kota Jepang. Ada juga beberapa masjid yang dibangun oleh Orang Indonesia.
Stasiun kereta, pusat perbelanjaan seperti mall, bandara, dan tempat-tempat umum di Jepang kini berusaha lebih ramah terhadap umat Islam dengan menyediakan berbagai fasilitas penunjang ibadah dan ruang ibadah serta makanan halal di tengah kenaikan wisatawan muslim yang cukup signifikan menyusul kebijakan pemerintah Jepang mengenai peraturan mengeluarkan visa pada Juli 2013 lalu.
Hampir semua makanan yang diedarkan di Jepang tak mempunyai label halal seperti layaknya produk makanan di Indonesia. Produk-produk seperti snack, kue, es krim, rata-rata mengandung zat yang dilarang dalam Islam. Jika ingin membeli produk halal, kita harus membelinya di Asian Food Shop yang terletak lumayan jauh dari tempat tinggal.
Agama islam memang sudah mulai tersebar dan diminati oleh warga Jepang sendiri. Persaingan hidup yang tinggi membuat Orang Jepang mengalami tingkat stress yang tinggi, maka mereka mencari berbagai solusi untuk mengatasi stress tersebut salah satunya dengan mempelajari agama Islam. Meskipun begitu, tetap saja Islam masih menjadi kaum minoritas di negara shinto tersebut, kita akan menemui berbagai kesulitan baik berupa makanan, ibadah atau yang lainnya. Untuk itu mari kita sama-sama doakan semoga dakwah islam semakin berjaya di Jepang.