Saat ini daun pegagan manfaatnya banyak belum diketahui, tapi daun ini telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional di berbagai negara. Tumbuhan pegagan adalah anggota dari keluarga peterseli yang tumbuh di India, Asia Tenggara, dan Afrika. Tanaman pegagan biasanya tumbuh subur di tepian badan air yang sangat tenang dan menyebar.
Daun dan batangnya biasa digunakan sebagai makanan maupun obat. Seperti halnya peterseli, pagagan biasa digunakan sebagai hiasan piring dan hampir tidak memiliki rasa. Tumbuhan pegagan telah digunakan sebagai obat dalam di tradisi Ayurvedic India, dan dalam pengobatan Afrika serta Tiongkok.
Oh iya, tumbuhan pegagan juga dapat mengobati penyakit seperti varises, sifilis, asma, dan masalah kulit seperti psoriasis. Nah, kira-kira apa saja ya manfaat dari daun pegagan ini. Mari di simak ya ulasan berikut ini.
Pengobatan Tradisional
Selama beradab-abad, teruma di Cina, India, dan Indonesia masyarakatnya telah menggunakan tanaman pegagan untuk mengobati berbagai macam penyakit dan kondisi media. Penggunaan obatan tradisional termasuk penyembuhan luka, pengobatan kulit, psoriasis, dan peningkatan fungsi kognitif lainnya.
Banyak orang telah menggunakan obat herbal ini yang tentau saja dapat mengobati penyakit di antaranya sifilis, ulkus lambung, kelelahan mental, epilepsi, asma, diare, demam, dan hepatitis. The University of Maryland Medical Cental sempat memberitahukan bahwa tanaman pegagan saring digunakan untuk mengobati varises, insufisiensi vena kronis dan psoriasis.
Namun, dalam penelitian menunjukkan ramuan obat ini juga membutuhkan aplikasi obat tambahan lainnya.
Mengurangi Kecemasan
Di India ada sebuah penelitian uji coba klinis dalam skalia kecil untuk menentukan adanya efek pegagan yang kemungkinan pada gejala kecemasan yang terkait, seperti depresi. Para peneliti itu mengumpulkan sekitar 33 subjek tes yang diberi dua kapsul 500 miligram ekstrak pegagan setiap hari selama 60 hari.
Para peneiliti pun mengamati peserta tes selama periode penelitian dan memberikan kuesioner untuk diisi pada awal pengujian, 30 hari kemudian, dan pada akhir pengujian. Berdasarkan pengamatan dan tanggapan para peserta, para peneliti mengunakan bahwa tanaman pegagan dapat melengkapi gejala secara signifikan untuk mengurangi kecemasan.
Mempercepat Penyembuhan Luka
Dalam sebuah revie studi praklinis dan klinis tentang sifat farmakologi tanaman pegagan. Para peneliti dari India mencatat bahwa beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa jika tanaman ini dijadikan obat sangat efektif untuk penyembuhan pada luka.
Para peneliti itu juga mengutip sebuah studi dimana banyak formulasi krim, gel, dan salep dari ekstrak tanaman pegagan dan air yang diterapkan untuk menyembuhkan luka pada tikus laboratorium.
Setelah 24 hari masa pengobatan, para peniliti tersebut menemukan bahwa pegagan yang diaplikasikan tiga kali sehari dapat merangsanga proliferasi sel dan sintesis kolagen pada luka hewan tersebut. Tinjuaun mengenai obat herbal ini, diterbitkan dalan “Indian Journal of Pharmaceutical Sciences” September 2010.
Sebagai Antioksidan
Di Brasil, para peneliti mengevaluasi ekstrak air pegagan dalam tingkat aktivitas antioksidan dan sitotoksik. Peneliti juga melihat lebih dalam ekstrak dari kedua fenolat dan flavoidnya serta senyawa nabati dengan sifat obat yang signifikan. Hasil temuan ini dapat ditemukan di “International Journal of Molecular Sciences” 2009.
Para peneliti juga melaporkan bahwa ekstrak yang ada di dalam pegagan menunjukkan sifat antioksidan yang kuat selama pengujian. Tidak hanya itu, pegagan juga memamerkan kemampuan membunuh sel pada saat diuji pada baris sel glioma kanker payudara.