Diagram garis adalah diagram kebanyakan dipakai untuk menyajikan data yang didapat dari waktu ke waktu secara teratur dengan jarak waktu tertentu. Umumnya diagram garis sering dipakai untuk melihat perkembangan/pertumbuhan dari sesuatu secara berkelanjutan. Contohnya saja, pertumbuhan angka kecelakaan setiap tahunnya, perkembangan tinggi badan anak balita setiap bulan, dan lain sebagainya.
Serupa dengan diagram batang, pada diagram garis juga menggunakan sumbu mendatar dan sumbu tegak yang mana keduanya saling berpotongan secara tegak lurus. Biasanya sumbu mendatar menunjukkan sebagai hasil dari lama waktu pengamatan dan sumbu tegak menunjukkan hasil dari pengamatan yang dilakukan.
Pasangan nilai yang ada pada sumbu mendatar dan sumbu tegak dibuat dengan sebuah titik seperti titik yang dipakai pada diagram cartesius. Selanjutnya titik-titik tersebut dihubungkan satu persatu hingga membentuk sebuah garis/kurva.
Seperti yang dijelaskan barusan, Untuk menggambar sebuah diagram garis diperlukan dua sumbu, yaitu sumbu tegak dan sumbu datar. Sumbu datar berfungsi untyuk untuk menunjukan waktu, dan sumbu tegak untuk menunjukan kuantitasnya seperti nilai, jumlah, biaya, pendapatan, dan lain sebagainya. Selanjutnya, Gambarkan setiap titik koordinat yang menunjukkan data pengamatan pada waktu tertentu.
Terakhir, tarik garis dengan menghubungkan titik-titik ini secara lurus. Nantinya Dari diagram itu bisa didapatkan pola atau kecenderungan gerak nilai yang dibuat mengikuti waktu.
Contoh Diagram Garis
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut.
Sebuah showroom mobil sejak tahun 1995 – 2004 akhir, selalu mencatat jumlah mobil yang terjual, Berikut Laporannya:
Maka diagram garisnya ialah sebagai berikut
Dari diagram di atas, terlihat penjualan mobil terbanyak terjadi di tahun 2001. penjualan mobil cenderung mengalami kenaikan di tahun 1995-1997, sedangkan di tahun 2002-2004 cenderung mengalami penurunan.
Contoh Kedua
Sebuah perusahaan yang memproduksi gula mencatat akumulasi biaya produksi tahunan dan akumulasi nilai penjualan selama sepuluh tahun terakhir yaitu dari tahun 1995 -2004. Berikut Laporannya: (dalam jutaan rupiah)
Maka diagram garisnya ialah sebagai berikut
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa perusahaan mulai memperoleh keuntungan di antara tahun 1999 hinnga 2000, yaitu pada saat kedua garis berpotongan. Titik potong kedua garis ini disebut sebagai titik pulang pokok
Dari dua contoh diatas dapat dijelaskan bahwa Diagram pertama adalah diagram garis tunggal. Sedangkan diagram kedua disebut diagram garis majemuk, maksudnya dalam satu gambar itu ada lebih dari satu garis. Diagram garis majemuk kebanyakan digunakan untuk membandingkan dua keadaan atau lebih yang berhubungan satu sama lain, seperti diagram dua garis yang menggambarkan akumulasi biaya produksi dengan akumulasi nilai penjualan setiap tahun selama beberapa tahun.
Itulah tadi penjelasan tentang Penyajian Data dengan Diagram Garis. Semoga dapat memberikan manfaat. Terimakasih.