EFEK TYNDALL – apakah kamu mengetahui mengapa langit terlihat biru pada siang hari dan akan terlihat jingga pada sore hari. Kita simak penjelasannya dibawah ini
Efek Tyndall
Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel larutan koloid. Efek tyndall bisa terjadi saat suatu larutan terpapar oleh sinar.
Ketika larutan sejati disinari dengan cahaya, larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sebaliknya pada sistem koloid, cahaya akan langsung dihamburkan.
Ini terjadi dikarenakan partikel koloid memiliki partikel yang dengan ukuran besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. S
ebaliknya, pada larutan sejati, partikelnya relatif kecil maka hamburan yang terjadi cukup sedikit dan sangat sulit diamati.
Efek Tyndall ini ditemukan oleh seorang ahli fisika Inggris yakni John Tyndall (1820-1893)
Efek Tyndall dalam Kehidupan
- Ketika berada di bioskop, akan ada asap yang mengepul maka cahaya infokus akan terlihat lebih terang.
- Di tempat berkabut, sorot lampu kendaraan bermotor terlihat sangat jelas
Sejarah Penemu Efek Tyndall
John Tyndall adalah orang yang menemukan efek Tyndall. John Tyndall merupakan ilmuwan fisika berkebangsaan Irlandia yang lahir pada 2 Agustus 1820.
Beliau lahir dari keluarga kurang mampu, namun memiliki kepedulian yang tinggi dan memandang penting ilmu pengetahuan serta dunia pendidikan. Setelah menyelesaikan sekolahnya John Tyndall melanjutkan bekerja menjadi surveyor. Lalu beberapa tahun kemudian menjadi seorang professor.
pada tahun 1859, Tyndall mulai melakukan penelitian radiasi panas uap air yang membentuk awan, ozon, hidrokarbon, dan gas CO2.
Belau menggunakan spectrofotometer rakitannya, John Tyndall mengukur daya serapan gas-gas di udara. Berdasarkan penelitiannya ini Tyndall menemukan fakta ternyata ozon, hidrokarbon, dan karbondioksida dapat menyerap panas lebih banyak dibandingkan gas lainnya.
Namun yang terbesar dari semuanya itu adalah uap air yang menyelimuti bumi. Melalui penelitian ini Tyndall menemukan gejala penghamburan sinar oleh partikel koloid yang kemudian di kenal dengan efek Tyndall.
Ketika terjadi efek rumah kaca serta pada fenomenanya langit berwarna juga dapat dilihat akibat yang disebabkan efek tyndall tadi.
Efek rumah kaca yang mengakibatkan bumi akan semakin panas. Itu adalah suatu hal yang sangat buruk bagi manusia.
Tapi di sisi lain juga menyebutkan bahwa efek rumah kaca inilah yang membuat manusia masih bisa bertahan hidup. berdasarkan hasil pengukuran spectrofotometer Tyndall, gas yang ada di atmosfer mempunyai kemampuan berbeda dalam penyerapan panas.
Gas yang mempunyai kemampunya menyerap panas yang tinggi yakni gas rumah kaca, gas ini menyelubungi bumi, menyimpan serta mengunci panas dan manusia tetap hangat ketika malam hari.
Efek Tyndall juga dapat menjelaskan langit pada siang hari berwarna biru, dan saat matahari terbenam berwarna jingga atau merah.
Itu terjadi akibat dari berhamburnya cahaya matahari oleh partikel koloid. Serta tidak seluruh frekunesi dari sinar matahari dapat dihamburkan dengan kesamaan intensitas.
Hal inilah yang menjelaskan apa yang terjadi pada warna-warna pelangi. John Tyndall meninggal pada 4 Desember 1893 pada usia 73 tahun karena kecelakaan overdosis obat.