Ekosistem laut merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut. Ekosistem laut atau biasa disebut ekosistem bahari terbagi menjadi 3 bagian, yaitu ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.
Ekosistem laut mempunyai peran penting bagi lingkungan di daratan. Misalnya, oksigen yang dihirup organisme di daratan sebagian besarĀ berasal dari fitoplankton di lautan.
Di sisi lain ekosistem terumbu karang menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis organisme yang ada di laut. Bila diteliti lebih jauh lagi, ternyata kawasan paling poduktif di bumi terjadi di habitat pantai.
Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamanannya, ekosistem laut dibedakan menjadi zona litoral (ekosistem perairan dalam), zona neritik (ekosistem pantai pasir dangkal) dan zona oseanik.
- Zona Litoral atau EkosistemĀ Perairan Dalam. Komunitas ekosistem perairan dalam khususnya di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun secara umum keanekaragaman komunitas kehidupan di zona litoral tidak setinggi ekosistem yang berada di zona lain. Seperti tidak terdapat produsen pada zona litoral, praktis komunitas ekosistem perairan dalam hanya terdapat konsumen dan pengurai. Hal ini dikarenakan cahaya matahari tidak dapat menembus sampai di kedalaman zona litoral.
- Zona Neritik atau Ekosistem Pantai Pasir Dangkal. Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal terdapat di sepanjang pantai saat air laut pasang, luasnya mencakup seluruh pesisir terbuka. Komunitas pada ekosistem ini lebih banyak didominasi oleh jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan.
- Zona Oseanik. Zona ini merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya matahari hingga ke dasar laut. Pada zona Oseanik bagian air di permukaan tidak bisa bercampur dengan air di bawahnya, karena terdapat perbedaan suhu.
Itulah 3 zona pembagian ekosistem laut. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu.