Kita mungkin sering terpaku menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja. Bahkan tidak jarang kita dengan mudah menghakimi seseorang dari caranya berbicara atau berpakaian. Padahal kita semua belum mengetahui banyak tentang dirinya. Penilaian kita masih dari sudut pandang yang sempit.
Mahatma Gandhi, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia ini terlihat seperti orang biasa saja. Tidak ada yang spesial darinya. Bahkan dia dikenal sebagai pria pendiam dan pemalu. Walaupun begitu, dia ternyata adalah seorang pemimpin spiritual dan juga sebagai seorang politikus India.
Di balik sikapnya yang sangat bersahaja, dia memiliki peranan penting dalam gerakan kemerdekaan di India. Meskipun waktu kecil dia sangat pemalu, ternyata ada banyak sekali kehebatan yang dimilikinya. Mau tau apa saja kehebatannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Sudah Bersahabat dengan Buku Sejak Kecil
Ketika masih anak-anak, Gandhi kecil adalah anak penakut. Banyak sekali hal yang ditakutinya, mulai dari ular, pencuri, kegelapan, hantu, dan masih banyak yang lainnya. Selain itu dia juga sangat takut ketika berhadapan dengan orang lain.
Saking takutnya berbicara dengan orang lain, sepulang sekolah dia langsung pulang ke rumah dan menghabiskan waktunya dengan membaca buku.
Ketika menjadi seorang pemuda, Gandhi dewasa terpilih sebagai anggota dari komite eksekutif masyarakat vegetarian. Hanya saja, walaupun dia selalu menghadiri rapat, Gandhi seringkali terlihat sangat malu untuk ikut memberi masukan atau sekadar mengeluarkan pendapatnya.
Gandhi seringkali mengalami ketakutan setiap kali ingin mengeluarkan pendapatnya. Sehingga akhirnya pemikirannya lebih sering dia keluarkan dalam tulisan, namun saat akan membacakannya dalam sebuah rapat, ketakutan itu muncul kembali menyerang dirinya.
Ada Kekuatan Unik yang Dimiliki Gandhi Si Pemalu
Perlahan tapi pasti, Gandhi mulai bisa mengendalikan rasa takut dan malunya. Namun “kelemahan” itu tidak dapat sepenuhnya hilang. Untuk bisa mengatasinya, dia selalu berusaha untuk membuat persiapan matang sebelum mengeluarkan pendapatnya.
Akan tetapi, ada satu kelemahan yang masih belum bisa dia taklukkan, yakni dia masih sering menghindar untuk diminta berpidato. Hingga beberapa tahun kemudian, dia mencurahkan perasaannya, “Saya pikir saya tidak bisa atau bahkan mau untuk menghadiri pertemuan yang melibatkan pembicaraan di antara teman-teman.”
Walaupun rasa takut dan malunya tidak bisa benar-benar hilang, namun ada kekuatan unik yang dia miliki. Kekuatannya terdapat pada ide-ide serta hatinya. Walau dia sangat malu menyampaikan pendapat di rapat, tetapi dia memiliki pendapat-pendapat yang kuat dan tidak tergoyahkan. Jika sudah punya keinginan, maka dia akan berusaha keras untuk mewujudkannya.
Kemudian Gandhi pergi ke Inggris untuk belajar hukum. Meskipun keputusan ini sebenarnya ditentang oleh pemimpin subkasta yakni Modhi Bania, tetapi dia tetap berangkat.
Pada waktu itu para pemimpin kasta memiliki kepercayaan bahwa tidak mungkin seorang Vegetarian bisa bertahan hidup di Inggris. Namun Gandhi tetap bersikeras, dia sampai bersumpah kepada ibunya jika dia tidak akan makan daging serta meyakinkan ibunya jika perjalanannya ke Inggris bukanlah sesuatu yang keliru.
Tetap Tenang di Tengah Pertikaian
Nekad pergi ke Inggris meskipun dilarang, Gandhi dianggap sudah mengabaikan perintah kasta. Akibatnya dia dikucilkan dari kelompoknya. Bahkan saat dia kembali dari Inggris sebagai seorang pengacara muda, masyarakat jadi terpecah dua.
Ada yang menerimanya namun ada yang mengucilkannya. Menyikapi perpecahan serta pertikaian ini, Gandhi berusaha untuk tetap tenang. Dia sadar membalas atau melawan kejahatan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Kesabaran dan ketenangan Gandhi akhirnya membuahkan hasil. Hati orang-orang yang tadinya mengucilkannya kini semakin melunak. Mereka mulai bisa memperlakukan Gandhi dengan baik. Dalam kejadian ini Gandhi benar-benar menahan diri untuk tidak tersulut emosinya dan menghindari pertikaian. Dia sadar betul bahwa dengan melawan tidak akan menyelesaikan masalah.
Bernegosiasi dengan Sabar Saat Mengalami Diskriminasi
Ketika masih menjadi seorang pengacara muda di Afrika Selatan, Gandhi mencoba untuk mendaftar masuk sebagai anggota kelompok pengacara setempat. Namun sayangnya dia ditolak karena berdarah India. Jelas hal ini adalah sebuah bentuk diskriminasi. Tetapi Gandhi tetap berusaha sabar dan mengendalikan dirinya. Sampai akhirnya ia pun diterima.
Saat hari pengucapan sumpah, kepala pengadilan hukum setempat meminta Gandhi untuk melepaskan serbannya. Memahami keterbatasannya ketika itu, akhirnya Gandhi melepaskan serbannya meskipun selanjutnya teman-temannya menyebut dia lemah karena tidak mempertahankan keyakinannya. Ketika itu Gandhi merasa hanya mencoba untuk belajar berkompromi serta tidak memperuncing masalah.
Menahan diri, hal ini adalah salah satu aset dan kelebihan yang dimiliki Gandhi. Walaupun dia dulu dikenal sebagai seorang penakut dan pemalu, namun sesungguhnya dia memiliki kekuatan lain. Dalam buku “Quite” karya Susan Cain, ada kutipan dari Gandhi yang sangat menggugah. Isinya yaitu:
“Saya secara alami membentuk kebiasaan menahan pikiran-pikiran saya. Perkataan yang tidak dipikirkan hampir tidak pernah terlontar dari mulut atau pena saya. Pengalaman telah mengajarkan saya bahwa keheningan adalah bagian dari disiplin spiritual pecandu kebenaran.
Kita menemukan banyak orang yang tidak sabar untuk berbicara. Semua pembicaraan tersebut hampir tidak dapat dikatakan menguntungkan dunia. Berbicara hanya membuang waktu. Rasa malu saya dalam kenyataannya menjadi tameng dan perisai lengan saya. Rasa malu mengizinkan saya bertumbuh. Rasa malu membantu saya dalam ketajaman kebenaran saya.”
Barulah kita semua paham bahwa Mahatma Gandhi adalah seorang introvert. Orang introvert memang bekerja lebih pelan dan sangat hati-hati. Setiap tugas dan pekerjaan diselesaikan satu persatu dengan konsentrasi tinggi. Selain itu, dia juga tidak mudah tergoda dengan kekayaan dan iming-iming kepopuleran.