Terletak di daerah tropis, Indonesia kaya akan hutan yang lebat. Di sanalah tempat tinggal beragam fauna yang khas. Beberapa hewan tersebut tidak dapat dijumpai di tempat lain. Kita sebagai orang Indonesia patut untuk bersyukur karena dapat menyaksikan lebih banyak keindahan ciptaan Tuhan daripada orang lain di negara lain.
Akan tetapi, kekayaan alam ini semakin hari semakin terjepit oleh kerakusan umat manusia. Penebangan hutan dan perburuan hewan secara liar telah mengancam kehidupan fauna tersebut. Hewan-hewan yang dulu begitu mudah ditemui di dalam hutan, kini sangat sulit diketahui keberadaannya.
Cukupkan diri dengan apa yang kita miliki. Mari tahan tangan kita dari menyakiti mereka. Inilah 10 hewan langka di Indonesia.
Badak Jawa
Badak Jawa atau juga yang dikenal dengan badak bercula satu ini kerap diburu untuk diambil culanya. Konon manjur untuk pengobatan, namun tidak sedikit pula yang sekedar untuk koleksi pribadi. Badak Jawa dapat kita temui di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Indonesia.
Anoa
Anoa sering diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya. Hewan ini dapat dijumpai di Pulau Sulawesi dan merupakan maskot provinsi Sulawesi Tenggara. Setiap tahun, populasinya mengalami penurunan. Bahkan di sebagian
Harimau Sumatera
Sesuai namanya, harimau Sumatera dapat ditemui di Pulau Sumatera. pulBerbeda dengan harimau di India, harimau Sumatera memiliki ukuran yang lebih kecil. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap di antara harimau di tempat lain. Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi.
Elang Jawa
Elang Jawa adalah hewan endemik Pulau Jawa. Burung ini memiliki jambul di kepalanya. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Burung ini sudah sangat sulit ditemui di alam bebas, jika ingin melihatnya kita bisa pergi ke penangkaran atau kebun binatang.
Bekantan
Bekantan adalah hewan sejenis monyet. Satwa ini tinggal di Pulau Kalimantan. Untuk mengenalinya cukup mudah, yaitu hidungnya panjang menonjol serta bulunya berwarna coklat kemerah-merahan. Sejak tahun 2000, bekantan dinyatakan sebagai hewan langka.
Komodo
Banyak yang mengatakan bahwa komodi adalah hewan purbakala yang masih hidup hingga kini. Tidak terlau heran, satwa yang ini memang merupakan jenis kadal raksasa. Kita dapat menjumpainya di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia.
Merak Hijau
Merak hijau memiliki bulu berwarna hijau keemasan. Merak jantan dewasa panjangnya dapat mencapai 300 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Ekor dan jambul ini berfungsi untuk menarik perhatian merak betina, Adapun mera betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan bulu-bulunya kurang mengkilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Populasinya semakin berkurang karena banyaknya habitat hutan yang hilang dan penangkapan liar yang terus berlanjut.
Beruang Madu
Beruang madu tinggal di hutan-hutan Pulau Sumatera. Beruang ini memakan buah-buahan dan madu. Hal yang membedakannya dari beruang lain yaitu ukurannya lebih kecil dan terdapat garis kuning berupa cincin di antara leher dan dadanya. Jumlahnya selalu mengalami penurunan setiap tahun. Beruang madu merupakan fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan.
Jalak Bali
Jalak Bali hanya bisa ditemui di Pulau bali. Bentuk dan warnanya yang cantik tak pelak menjadi incaran para pemburu untuk diperjualbelikan. Maka tidak heran jika populasinya menyutsut dari tahun ke tahun.
Orangutan
Orang Utan tinggal di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Hewan ini merupakan sejenis kera besar. Populasinya menyusut karena hutan yang menjadi habitatnya kini sebagian besar berubah menjadi ladang, pabrik, dan perumahan.