4 Fakta Sapi Perah di Indonesia yang Jarang Diketahui Orang Umum

Susu merupakan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Meskipun terbilang tingkat konsumsi susu warga Indonesia masih cukup rendah namun negeri ini tetap masih melakukan impor untuk memenuhi kebutuhannya.

Susu sapi itu didapat dari mana sebenarnya? Apakah kamu tahu? Susu sapi didapat dari hasil pemerahan sapi perah betina. Pemerahan susu tidak sebatas di perah kemudian selesai.

Banyak sekali proses rumit sebelum maupun sesudah pemerahan supaya susu tersebut bisa sampai konsumen hingga siap konsumsi. Mulai dari pemberian pakan, kesehatan, pengolahan, sistem pemerahan dan manajemen lainnya.

Dalam dunia peternakan ada beberapa hal yang umum dilakukan namun akan menjadi hal aneh bagi orang yang tidak tahu. Ada beberapa fakta fakta tentang sapi perah yang tidak semua orang tahu.

Mau tahu apa saja fakta unik yang berkaitan dengan sapi perah di Indonesia? Simak penjelasan singkata berikut.

Jenis Sapi Perah di Indonesia

sentulfresh.com

Banyak sekali jenis sapi perah yang ada di dunia ada ayrshire, frieisian holstein, sahiwal, dan gir. Tapi yang kamu tahu pastinya hanya sapi dengan belang putih hitam yang sangat populer.

Sapi dengan ciri belang hitam putih itu adalah salah satu ciri sapi FH atau friesian holstein. Sapi yang asalnya dari belanda. Kemudian masuk di Indonesia dan disilangkan dengan sapi daerah tropis menjadi PFH, Peranakan Friesian Holstein.

Kenapa sapi yang beredar di Indonesia kebanyakan hanya PFH? Karena sapi PFH ini dianggap memiliki produksi yang banyak dan dapat bertahan di lingkungan tropis Indonesia ini. Itulah alasan kenapa di Indonesia hanya ada sapi perah belang hitam putih.

Anak Sapi Perah yang Malang

facebook.com

Ketika berbicara sebuah perusahaan besar peternakan sapi perah, maka yang diperhatikan adalah efisiensi manajemen dalam perusahaan tersebut. Anak sapi perah biasanya akan langsung dipisahkan dari induknya.

Hal ini lazim terjadi di perusahaan peternakan sapi perah besar. Karena ketika anak tidak dipisah tentu akan mengganggu proses manajemen sapi. Dengan dipisah dapat mengurangi faktor penghambat produksi susu.

Begitulah nasib malang seekor anak sapi perah di perusahaan besar, tidak pernah tahu siapa induk mereka. Namun meskipun dilepas dari Induk para anakan ini tetap mendapat perawatan yang sesuai dengan seharusnya.

Mereka tetap mendapat susu sesuai porsinya dan juga mendapat jatah kolostrum segera setelah dilahirkan.

Perbedaan Pemerahan Mesin dan Manual

kamicintapeternakan.blogspot.com

Sistem pemerahan di peternakan rakyat biasanya masih secara manual menggunakan tangan langsung. Ada yang bilang bahwa itu kurang higienis karena belum tentu tangan pemerah itu bersih.

Kalau sudah skala perusahaan besar maka akan menggunakan sebuah mesin perah. Karena akan sangat merepotkan harus memerah sapi satu persatu menggunakan tangan sedangkan jumlah sapi diatas 500 ekor.

Kedua sistem pemerahan tersebut memiliki kekurangan masing masing. Namun ada pendapat yang menyatakan bahwa pemerahan secara manual bisa lebih tuntas dibandingkan dengan mesin.

Tuntas tidaknya pemerahan ini akan mempengaruhi produksi pada periode pemerahan selanjutnya. Berpengaruh juga pada kualitas susu yang diperah setelahnya karena merupakan susu yang tertampung karena tidak tuntasnya pemerahan sebelumnya.

Pemutaran Musik dan Ayat Suci Al-Qur’an Ketika Pemerahan

id.aliexpress.com

Banyak kondisi yang mempengaruhi produksi susu dari sapi. Salah satunya yaitu kondisi psikologis sapi. Sapi yang tenang akan memproduksi lebih banyak susu daripada sapi yang dalam keadaan stress.

Dengan alasan tenang itu maka peneliti mencoba dengan memutarkan musik klasik yang menenangkan. Terbukti produksi susu sapi meningkat setiap periode pemerahan yang dilakukan.

Seorang mahasiswa fakultas peternakan IPB bernama Ghulam Halim Furqoni juga meneliti pengaruh pemutaran murrotal Al-Qur’an saat proses pemerahan. Didapat hasil mengejutkan, terjadi peningkatan produksi susu yang signifikan pada sapi perah.