Beternak Dan Budidaya Ikan Patin

Ikan patin merupakan jenis ikan yang masih satu famili dengan lele. Patin umumnya hidup di daerah rawa atau sungai besar, namun bisa juga dibudidayakan dalam kolam air tawar. Karena mirip sekali dengan lele, patin juga memiliki masa pertumbuhan yang relatif cepat. Apabila diberikan makan teratur dan bergizi maka berat badan ikan bisa mencapai 600-700 gr/ekor dengan panjang mencapai 35-40 cm setelah 6 bulan. Ikan patin sangat banyak peminatnya, terutama dari usaha kuliner seperti warung, rumah makan, restoran, dan bahkan hotel. Ini membuktikan bahwa pasar ikan patin sangat terbuka lebar dengan peluang yang cukup besar. Lalu mengapa Anda tidak mencobanya sebagai usaha rumahan. Jika Anda ingin memulainya, maka berikut adalah panduannya:

Pemilihan Kolam

Kolam yang akan digunakan sebagai tempat pembesaran sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut ini:

1.Jika kolam dari tanah maka pilih tanah liat/lempung yang tidak berporos.
2. Pilih tanah dengan kemiringan 3-5 % agar aliran air ke kolam bisa mudah.
3. Jika kolam dari jala apung maka pilihlah sungai yang mempunyai arus lambat.
4. Jaga suhu air sekitar 26-28 derajat celcius pada saat masa penetasan telur mejadi larva.
5. Jaga pH kolam pada 6,5-7.

Pada proses pembenihan digunakan 3 kolam, yaitu:

1. Kolam Induk

Kolam ini digunakan untuk tempat pemisahan induk. Sebaiknya setiap 100 kilogram induk dipelihara dalam kolam seluas 500 meter persegi. Dinding kolam disemen dengan bentuk kolam persegi panjang.

2. Kolam Pemijahan

Kolam ini digunakan untuk memijahkan indukan. Kolam ini bisa berupa tanah atau bak tembok dengan jumlah untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kilogram sebaiknya ditempatkan di kolam dengan luas 18 meter persegi dan diberi 18 buah ijuk sebagai tempat menempel telur.

3. Kolam Pendederan

Kolam ini digunakan untuk pendederan setelah proses pemiahan. Kolam sebaiknya berbentuk persegi dengan saluran pada dasar kolam dan juga kubangan setelah saluran pengeluaran, hal ini difungsikan untuk mengumpulkan benih setelah pemijahan berhasil.

Cara Pemijahan dan Memilih Bibit

Pemilihan bibit bisa berasal dari pemeliharan sejak kecil atau tangkapan dari alam. Pilih induk yang sudah dewasa. Beri makanan kaya protein kepada induk ikan agar menghasilkan bibit yang sehat dan unggul.

1. Betina

Umur diatas 3 tahun dan sudah mempunyai berat 1,5-2 kg. Perut membesar di daerah anus dan terasa empuk (lembek dan tipis). Kloaka mengalami pembengkakan dan berwarna merah. Keluar beberapa butir telur jika kloaka ditekan-tekan.

2. Jantan

Umur diatas 2 tahun dan sudah mempunyai berat 1,5-2 kg. Perut lembek dan tersa tipis. Jika kloaka ditekan keluar cairan berwarna putih. Ada pembengkakan dan berwarna merah tua.

Setelah pemijahan dan usia 1 hari barulah benih dipindahkan ke dalam wadah berukuran 80 x 45 x 45 cm dengan isi 500 ekor. Tempatkan aerator untuk memenuhi kebutuhan oksigennya. Tempatkan heater (pemanas) untuk menjaga suhu air dalam wadah. Ketika sudah menginjak usia 2 bulan maka benih bisa tumbuh mencapai 10-12 cm dengan berat 14-15 gr.

Pengontrolan Kualitas Air

Kualitas air dalam kolam yang buruk bisa menimbulkan penyakit. Perhatikan suhu, kekeruhan air, dan warna air pada kolam. Pastikan kandungan oksigen dan kandungan karbondioksida, nilai pH serta zat-zat dalam konsentrasi air kolam. Pastikan kolam berada pada kondisi dangkal dengan jumlah plankton yang banyak.

Pemanenan

Ikan patin sudah bisa dipanen setelah umur 6 bulanan. Pilih yang mempunyai berat 600-700 gr/ekor. Lakukan penangkapan dengan kere dorong dari hulu ke hilir agar proses pemanenan mudah dan terhindar dari resiko mati/luka
.