Itik petelur merupakan hewan ternak sejenis unggas dari famili bebek. Dalam kesehariannya itik petelur juga biasa dipanggil bebek petelur. Untuk saat sekarang ini usaha budidaya itik petelur sangat menjanjikan. Sebab permintaan pasar akan daging maupun telur itik untuk konsusi sangat tinggi. Tetapi justru berkebalikan dengan penyedianya yang masih sedikit sehingga kebutuhan pasar seringkali tidak terpenuhi. Ini berarti peluang usaha budidaya itik masih terbuka luas bagi siapa saja yang berniat menggelutinya. Pada dasarnya pemeliharaan itik tidaklah sulit, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar budidaya bisa maksimal. Agar lebih jelas berikut adalah panduannya:
Pemilihan Bibit
Dala hal pemilihan bibit usahakan carilah bibit unggul. Bibit unggul dapat diperoleh dari membeli di peternakan terpercaya. Embeinya bisa dalam bentuk telur siap tetas, indukan jantan dan betina unggul, maupun anakan. Anakan biasanya disebut Day Old Duck (DOD), pilih yang tidak cacat fisik dan tidak sakit dengan warna bulu kuning mengkilap dan terlihat lincah. Segera letakkan DOD pada kandang indukan yang telah disiapkan sebelumnya dengan temperatur selalu hangat. Sediakan tempat makan dan minum yang aman sehingga DOD bisa makan dan minum tanpa terjebak di dalamnya. Kemudian berikan banyak vitamin dan mineral dalam air minumnya. Jika pebibitan dilakukan dengan indukan, pastikan calon induk itik hanya untuk produksi telur tetas saja. Sediakan 1 pejantan dan 6 ekor betina untuk indukan.
Perkandangan
Dalam sistem perkandangan ada hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Letak kandang harus jauh dari pemukiman penduduk agar baunya tidak mengganggu.
2. Jaga temperatur pada kisaran 39°C.
3. Usahakan tingkat kelembaban kandang berkisar antara 60-65%.
4. Beri penerangan yang memadai agar mudah melakukan pengecekan.
5. Berikan tempat makan dan minum.
6. Butalah kandang yang kuat bisa dari bambu agar lebih hemat.
7. Kandang sebaiknya menghadap ke timur untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup.
8. Tinggi kandang sekitar 2 meter dengan lebar disesuaikan dengan jumlah hewan ternak.
Agar dalam peternakan bisa lebih mudah maka sediakan 3 model kandang:
1. Kandang anakan (DOD), kandang dibuat berukuran 1 m x 2 m untuk 50 ekor DOD
2. Kandang brower (itik remaja), kandang dibuat berkelompok untuk 16-100 ekor/kelompok.
3. Kandang layar (itik masa bertelur), kandang dibuat sistem baterei (1-2 ekor/kotak) atau kandang kelompok dengan ukuran 4-5 ekor itik dewasa/1 meter persegi atau 30 ekor itik dewasa /6 meter persegi.
Pemeliharaan & Pakan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat pemeliharaan, yaitu:
1. Sanitasi kandang, jaga agar tetap bersih agar tidak terserang penyakit.
2. Pemeriksaan rutin oleh dokter hewan/dinas peternakan untuk memantau kondisi hewan ternak.
3. Pemberian pakan berupa ransum dari bahan baku nabati, yaitu dedak halus, jagung, bungkil kedelai, ampas tahu, tepung daun pepaya, tepung daun lamtoro, dan tepung daun Turi. Selain itu bisa juga dari bahan baku hewani, yaitu keong, bekicot, siput, dan cacing yang diberikan 2 kali sehari saat pagi dan sore hari.
Pemanenan
Setelah itik masuk masa bertelur, telur bisa dipanen setiap dini hari. Kumpulkan telur dengan wadah bebentuk keranjang bisa dari kawat maupun wadah telur yang bisa ditumpuk dari plastik agar bisa digunakan berkali-kali. Segera jual telur hasil panen, karena telur itik cepat busuk.