Budidaya Pohon Cendana

Cendana merupakan tanaman pohon yang mempunyai bau wangi dengan nilai jual ganda. Megapa bisa begitu? Sebab cendana bisa dimanfaatka baik daun maupun pohonnya. Daunnya dapat disuling menjadi minyak cendana yang mempunyai harga mahal. Peminatnya tentu dari kalangan industri seperti parfum, aroma terapi, kosmetik, maupun produk herbal. Sedangkan kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pernak-penik dan aksesori seperti kalung, gelang, anting, tasbih, dll. Jadi cendana tidak sekedar wangi saja, tapi menyimpan peluang bisnis yang beromset besar pula. Lalu mengapa Anda tidak memulai saja membudidayakanya? Berikut adalah langkah-langkahnya:

Pembibitan

Siapkan polybag ukuran 15 x 20 cm yang sudah diisi dengan media tanaman dari campuran tanah dan pasir (4:1). Rendam benih dalam air selama 24 jam, buang yang mengambang. Setelah itu tanam benih sebanyak 3 biji/polybag dengan kedalaman tanam 0,5 cm. Setelah benih tumbuh maka sisakan 1 tanaman disertai penanaman batang inang secara stek dengan panjang 3 cm. Lakukan seleksi bibit pada umur 8 bulan.

Persiapan Lahan

Persiapan lahan yang harus dilakukan adalah dengan menaburkan kompos/pupuk kandang pada lahan tanam dengan komosisi 2 ton/hektar. Pemberian nutrisi dasar tersebut dilakukan saat 3-4 minggu sebelum masa penggarapan tanah dengan pembajakan dan pencangkulan. Hal ini dimaksudkan agar tanah menjadi gembur dan mengandung nutrisi dasar. Dalam hal ini pemberian pupuk kandang tidak terlalu banyak sebab pada dasarnya tanaman ini dapat tumbuh baik bahkan di padang savana sekalipun.

Penanaman

Tanam bibit dengan jarak tanam 3×3 m pada lubang tanam 30x30x30 cm. Buatlah lingkaran disekitarnya untuk pemupukan. Letakkan bibit dalam lubang lalu timbun dengan tanah dan padatkan daerah sekitarnya agar tanaman dapat berdiri tegak. Lakukan pengairan sebanyak 0,5-1 liter/tanaman setiap hari. Setelah cendana bisa tumbuh baik maka pengairan bisa dilakukan setiap sebulan sekali saja.

Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan adalah (1) penyulaman, dilakukan pada tumbuhan yang mati, sebaiknya saat masih layu atau belum mati betul. (2) penyiangan, dilakukan saat gulma dan rumput liar merimbun disekitar tanaman cendana muda. (3) Pemberantasan hama dan penyakit, dilakukan pada tanaman yang terserang hama dan penyakit menggunakan pestisida yang cocok dan sesuai ukuran. (4) Pemupukan, dilakukan setelah usia tanam sudah 5 tahun menggunakan pupuk buatan NPK+KCL+Phospor.

Panen

Setelah umur 15 tahun cendana sudah mulai bisa diambil dedaunannya untuk dijadikan minyak cendana melalui proses enyulingan. Sedangkan untuk kayunya sebaiknya diambil setelah 25 tahun keatas saat kualitas pertumbuhan daun sudah tidak maksimal lagi.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *