Jati adalah tanaman kayu dengan batang yang berjenis keras. Bukan rahasia lagi bila jati adalah tanaman kayu yang mempunyai kualitas kayu nomor satu diantara tanaman kayu lainnya. Primadona satu ini memiliki karakter dan kriteria yang cocok untuk digunakan sebagai bahan baku mebel dan bangunan. Sudah bisa ditebak bukan, harganya jauh lebih mahal dibandingkan tanaman kayu lainnya. Tentu jika Anda mampu melihat peluang usaha yang satu ini, mengapa Anda tidak mencoba menanamnya karena potensinya sangat besar. Menanam jati sungguh sangat mudah dilakukan, bahkan tanpa kesulitan sedikitpun Anda sudah bisa menanamnya sebagai investasi jangka panjang. Apalagi jika Anda memiliki lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak terlalu subur. Ada baiknya Anda mencoba mengikuti panduan dibawah ini:
Pembenihan
Pada tahap pembibitan digunakan benih dari bunga jati kering di pohon yang jatuh disekitar pohon jati. Pilih biji yang baik dengan ciri-ciri warna kulit sudah menguning kering, bentuk bulat dan ukuran besar, padat, dan tidak mengkerut atau cacat fisik. Keluarkan biji dari dalam bunga, kemudian rendam dalam air selama 3-4 jam sebelum disemai. Semaikan pada media persemaian dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Masukkan media pada polybag semai. Benamkan benih sedalam 5cm kedalam media lalu timbun dengan media diatasnya. Setelah 47 harimaka akan tumbuh bibit yang masih kecil. Rawat dan jaga agar bibit tumbuh dengan baik.
Pemeliharaan Bibit
Lakukan penyiraman bibit yang sudah disemai dengan hati-hati secara teratur setiap hari saat pagi hari dan sore hari tetapi jangan terlalu banyak agar tidak busuk. Letakkan persemaian pada naungan agar terhindar dari air hujan dan panas matahari secara langsung. Lakukan pemupukan dengan pupuk buatan urea setiap sebulan sekali. Segera lakukan penyulaman jika ada bibit yang mati. Setelah bibit berumur 5 bulan, bibit sudah siap ditanam dilahan luas.
Persiapan Lahan
Persiapan lahan yang harus dilakukan adalah dengan menaburkan kompos/pupuk kandang pada lahan tanam dengan komosisi 2 ton/hektar. Pemberian nutrisi dasar tersebut dilakukan saat 3-4 minggu sebelum masa penggarapan tanah dengan pembajakan dan pencangkulan. Hal ini dimaksudkan agar tanah menjadi gembur dan mengandung nutrisi dasar. Buatlah lubang dengan jarak tanam 2,5 x 2.5 meter dengan ukuran lubang 30 cm x 30 cm x 30 cm. Setelah itu diamkan tanah selama 2-3 minggu sebelum ditanami.
Penanaman
Lepaskan kantong plastik persemaian lalu letakkan bibit jati pada lubang tanam yang telah dibuat. Pastikan posisi tanam tegak dan letakkan dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Tutup lubang dengan tanah lalu padatkan dengan lembut tanah disekitarnya agar tanaman tidak roboh. Kemudian siram agar kelembaban tanah tetap terjaga. Potong daun setegah, tujuannya agar penguapan tidak banyak terjadi dan konsentrasi tumbuh pada tunas baru.
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan adalah (1) penyulaman, dilakukan pada tumbuhan yang mati saat tanam. (2) penyiangan dan pemupukan, hanya dilakukan saat jati pada masa awal tanam sampai usia 5 tahun selanjutnya bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali. (3) Pemangkasan, dilakukan agar batang utama jati dapat tumbuh lurus dan optimal dengan menebang ranting tanaman yang terlalu rimbun. (4) Pengendalian bencana kebakaran, dilakukan saat terjadi kebakaran yang melanda areal tanam dengan memutus jalur api searah radius rambatan api agar tanaman muda tidak mati terbakar.
Panen
Setelah umur 12-15 tahun jati sudah bisa dipanen. Tetapi untuk pemanenan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, bila ingin hasil panen untuk bahan bangunan yang baik adalah pada umur setelah 20 tahun.