Menanam dan Budidaya Jahe Di Pekarangan Rumah

Jahe merupakan tumbuhan yang banyak manfaatnya. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu masak, jahe juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman, kosmetik, dan obat-obatan. Artinya pangsa pasar untuk jahe sendiri tidak pernah ada habisnya. Tentu ini bisa jadi peluang usaha yang baik bagi Anda yang sedang mencari ide usaha di bidang agro. Menanam jahe sangatlah mudah sehingga siapa saja bisa menanamnya. Jadi Anda tidak perlu khawatir karena tidak berpengalaman di bidang agro sebelumnya. Selain itu jahe bisa ditanam di lahan luas atau sempit dengan kondisi tanah yang tidak memerlukan tingkat kesuburan tinggi, oleh karena kelebihan itulah jahe bisa ditanam dimana saja termasuk di pekarangan rumah. Anda tertarik ingin mencoba menanamnya? Berikut adalah panduannya:

Alat dan Bahan

1. Polybag
2. Tanah gembur
3. Pupuk kandang/kompos
4. Arang Sekam
5. Bibit jahe

Penanaman

Pertama-tama buatlah media tanam jahe dengan cara mencampur tanah gembur, pupuk kandang/kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 3:1:1. Setelah media tanam selesai dibuat, masukkan campuran media tanam kedalam polybag sampai kira-kira 3/4 bagian. Selanjutnya siapkan jahe yang akan dijadikan bibit dengan cara mengambilnya dari rimpang indukan terpilih. Pilih rimpang yang banyak umbinya dan berukuran besar, pisahkan dari indukan, kemudian letakkan di tempat yang lembab sampai tumbuh tunas. Jika tunas sudah tumbuh, potong menjadi beberapa bagian sehingga menjadi bibit-bibit kecil, tiap bibit minimal mempunyai 2 tunas. Lalu letakkan kembali dalam tempat lembab setidaknya 8 jam sebelum ditanam. Masukkan bibit yang siap tanam kedalam media tanam dalam polybag. Siram secara rutin pada minggu-minggu awal penanaman bibit, tujuannya agar tunas bisa mendapatkan kelembaban untuk tumbuh dengan baik. Lakukan pemupukan dengan urea dan KCl dengan perbandingan 3:4 pada dosis 1 sendok teh/polybag. Pupuk bisa diganti dengan pupuk kandang/kompos jika ingin dilakukan penanaman secara organik.Pemupukan dilakukan setelah jahe berusia 1 bulan. Setelah jahe berumur 3 bulan, lakukan pengurangan pupuk menjadi setengahnya. Pantau terus perkembangannya setiap hari dan apabila ada hama dan penyakit, gunakan pestisida baik yang kimia maupun organik. Jaga agar air jangan sampai menggenang, karena genangan air dapat menyebabkan jahe busuk. Jahe sudah bisa dipanen setelah jahe berumur 8 bulan.