Jika Anda pernah minum sekoteng, bandrek, atau wedang, maka Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan jahe, terutama jahe merah. Tidak bisa dipungkiri lagi jika jahe merah merupakan salah satu tanaman herbal yang mempunyai manfaat dan daya jual yang cukup memberi keuntungan. Tengok saja ada berapa banyak produk herbal baik obat maupun minuman yang menggunakan jahe sebagai bahan pokoknya. Ini berarti selain dijual secara tradisional sebagai bumbu masakan di pasar, jahe merah juga bisa diolah sebagai produk lain yang memiliki daya jual yang tinggi pula. Berarti dari budidaya jahe merah ini Anda bisa manfaatkan sebagai usaha yang cukup potensial. Cara budidaya jahe merah juga relatif mudah dan bisa ditanam baik di polybag atau karung goni. Itu artinya Anda tidak perlu berpikir panjang lagi untuk memulainya, gunakan lahan pekarangan rumah Anda sebagai lahan peletakan media tanamnya. Berikut adalah panduan secara lengkapnya:
Pembibitan
Dalam penanaman jahe merah sebaiknya dimulai dari proses penyemaian dahulu sebelum tanam bibit ditanam di media tanam pembesaran. Pertama-tama siapkan rimpang yang akan di jadikan bibit, pilih yang berukuran besar, mulus, tanpa cacat fisik atau terserang hama penyakit. Bersihkan rimpang dan dijemur sampai air menguap sempurna. Selanjutnya simpan rimpang bibit selama 1-1.5 bulan lalu potong rimpang menjadi beberapa bagian yang masih mempunyai 3-5 mata tunas. Selanjutnya jemur selama sehari, lalu masukkan bibit dalam karung goni dan rendam dalam air selama 6 jam, kemudian tiriskan sampai kering. Setelah itu semaikan bibit pada media tanam dari campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 3 : 1. Tanam bibit dalam media kemudian timbun dengan tanah tipis-tipis. Lakukan penyiraman sebanyak 2 kali sehari selama 2-4 minggu, selanjutnya jahe bisa ditanam.
Penanaman
Pertama-tama buatlah media tanam dari campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 3 : 1. Setelah itu masukkan media tanam tersebut ke dalam karung goni dengan ketinggian 15 cm (1/5 tinggi karung). Ambil dan pisahkan rimpang jahe hasil persemaian menjadi 2-3 ruas dengan minimal ada 2 mata tunas per bibitnya. Tanam bibit sedalam 3-5 cm dalam karung goni. Isi karung sebanyak 2-3 tanaman atau 200 gr bibit/karung goni.
Perawatan
Lakukan penyiraman secara teratur pada pagi dan sore hari selama tanaman masih berusia seminggu. Penyiraman lanutan bisa dilakukan setiap sehari sekali dan saat usia tanam 2-4 minggu lakukan penyiangan. Selanjutnya setelah masuk usia 2-3 bulan maka tinggikan guludan dengan tanah sekitar sambil diberikan pupuk kompos/pupuk kandang (3:1) dengan tinggi sekitar 10 cm. Penyiangan dan peninggian guludan dilakukan secara berkala sampai usia 8-10 bulan.
Pemanenan
Pemanenan sudah bisa dilakukan pada umur 10-12 bulan. Ciri-ciri jahe siap panen adalah warna daun menguning, batang mulai mengering. Bongkar tanah hati-hati jangan sampai rimpang jahe terluka. Bersihkan tanah & kotoran dengan air bersih kemudian tiriskan dan jemur selama 1 minggu agar jahe bisa awet. Selanjutnya simpan di tempat terbuka dan kering. Rata-rata dalam satu hektar lahan bis dipanen sekitar 10-25 ton jahe.