Jeruk merupakan tanaman buah yang mengandung vitamin C cukup tinggi. Seperti yang sudah kita ketahui, vitamin C mampu mencegah penyakit rabun senja dan sariawan. Jeruk sendiri terdiri dari beberapa jenis yakni jeruk manis, jeruk purut, jeruk lemon, jeruk nipis, dan tentunya jeruk pamelo. Jika dilihat dari peluangnya, untuk pengembangan budidaya di sektor jeruk pamelo masih kurang, sehingga peluang usaha masih terbuka lebar bagi siapa saja yang berniat menekuninya. Selain itu jeruk pamelo sendiri sudah mulai banyak diminati oleh konsumen baik dari dalam maupun luar negeri dalam bentuk segar maupun olahan. Meskipun potensi dan peluang usaha jeruk pamelo menjanjikan, namun hal ini masih belum didukung oleh peningkatan di proses produksi dan mutu hasil panen. Oleh karena itu penting sekali untuk mempelajari teknik budidaya yang benar dan efisien. Berikut adalah panduan untuk budidaya jeruk pamelo dengan baik dan efisien:
Penanaman
Pertama-tama buatlah lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm. Pisahkan tanah bagian atas (30 cm dari permukaan) disebelah kiri lubang tanam dan tanah bagian bawah (lebih dari 30 cm) disebelah kanan lubang tanam. Diamkan selama satu bulan, kemudian tanah lapisan bawah dicampur dengan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:1. Campur sampai merata sempurna, setelah itu timbun kedalam lubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya. Usahakan penanaman dilakukan saat musim hujan sehingga benih mendapat pengairan yang cukup dan tumbuh baik. Pertama-tama siapkan bibit yang akan ditanam, pilih bibit dari cabang pohon yang berbuah besar dan lebat. Lakukan pencangkokan kemudian setelah tumbuh akar pindahkan ke polibag semai, rawat samapai bibit layak tanam. Jika sudah siap maka sobek polibag dan angkat beserta tanah di polibag semainya. Hati-hati jangan sampai perakarannya rusak atau patah. Berikutnya masukkan benih ke dalam lubang tanam dan timbun kembali dengan tanah bagian atas sambil dipadatkan dengan tangan agar tanah kuat menahan pohon. Jangan lupa tancapkan 1-2 ajir untuk tambahan penopang tepai hati-hati menancapkannya, jangan sampai merusak perakaran. Siram secukupnya secara berkala setiap dua kali sehari saat pagi dan sore hari. Buat parit kecil melingkar disekitar tanaman jeruk untuk meletakkan pupuk kandang dan disusul pupuk buatan. Selanjutnya parit ditutup kembali dengan tanah bekas galian tadi.
Perawatan Tanaman
Pemupukan pada tahun pertama dan kedua dengan pupuk kandang di tepi tajuk sedalam 15 cm. Pada tahun berikutnya pupuk kandang pupuk kimia masukkan ke dalam lubang tugal atau parit sedalam 10-15 cm lalu tutup dengan tanah. Lakukan juga pemupukan mikro/pupuk POC disemprotkan pada daun saat pagi hari sebanyak 2-3 kali saat pertunasan. Lakukan pengairan saat masuk 3 masa krisis, yakni: 1.) Saat tanaman mulai aktif melakukan pertumbuhan vegetatif 0-3 tahun. 2.) Saat pertunasan dan menjelang pembungaan. 3.) Saat mulai pembungaan sampai pembentukan buah jeruk. Kurangi air saat menjelang pematangan buah sampai setelah panen sekitar 3 bulan.
Pemanenan
Pemanenan bisa diakukan setelah masuk umur 7-8 bulan sejak bunga mekar. Potong tangkai buah sekitar 2 cm dari pangkal buah dengan gunting atau pisau tajam. Setelah itu lakukan pemangkasan agar keluar tunas baru dan pertumbuhan yang baik.