Kakao merupakan tanaman buah yang dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan cokelat. Selain itu kakao juga dijadikan bahan dasar dalam berbagai industri seperti makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, dll. Kakao atau sering disebut cocoa merupakan tanaman yangdapat tumbuh baik di lahan yang kurang subur maupun dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Tingkat adap tasiya juga baik, sehingga peluang hidupnya juga sangat besar. Sejalan dengan peluang mendulang omset yang besar tentunya. Sebab tanaman ini ketersediaannya masih belum mencukupi permintaan pasar sehingga usaha di bidang ini tentu sangat menjanjikan. Namun bukan berarti kendalanya tidak ada, banyak tanaman berhasil hidup tetapi tidak berbuah baik, terserag penyakit, maupun diserang hama. Oleh karena itu, ada baiknya Anda menyimak panduan berikut ini:
Persiapan Lahan
Pertama-tama bersihkan lahan dari rumput liar dan gulma. But lubang tanam sesuai jarak yang di inginkan, usahakan sekitar 60 cm x 60 cm antar tanaman. Berikan pupuk kandang/kompos sebagai pemupukan dasarnya. Jangan lupa tanami tanaman pelindung disekitar lahan seperti Lamtoro, Gleresidae, dan Albazia setahun sebelum penanaman kakao. Setelah tahun ketiga, jumlah tanaman pelindung dikurangi menjadi setiap 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao (1 : 3).
Pembibitan
Pilihlah benih dari biji kakao bagian tengah buah yang sudah masak dan sehat. Pilih tanaman yang sudah cukup umur. Bersihkan benih dari daging buahnya dengan abu gosok. Setelah itu segera kecambahkan biji kakao dalam karung goni dan di letakkan dalam ruangan. Lakukan penyiraman 3 kali sehari. Jangan lupa siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm dengan ketebalan 0,8 cm yang sudah dimasukkan media tanam dari campuran tanah dengan pupuk kandang (1 : 1). Tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam polybag. Kemudian benih ditanam dalam polybag setelah 2-3 hari dengan perkecambahan lebih dari 50%. Atur jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm. Lakukan penyiraman 1-2 kali sehari dan penyiangan gulma di sekitar areal pembibitan.Berikan pupuk NPK ( 2 : 1 : 2 ) dengan dosis pada umur 1 bulan = 1 gr/bibit, 2 bulan = 2 gr/bibit, 3 bulan = 3 gr/bibit, dan 4 bulan = 4 gr/bibit, pemupukan dengan cara ditugal.
Penanaman
Bibit yang siap tanam kemudian ditanam pada lahan tanam yang sudah disiapkan. Berikan ajir dari bambu dengan tinggi 80-100 cm. Penanaman dilakukan pada lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan. Berikan pupuk kandang dan pupuk TSP 1-5 gram per lubang tanam. Bibit yang ditanam di lubang adalah bibit yang sudah berumur 4-6 bulan. Penanaman dilakukan saat musim hujan tiba.
Perawatan
Perawatan yang bisa dilakukan adalah penyiraman setiap 2 kali sehari saat pagi dan sore hari dengan dosis 2-5 liter/pohon. Buat lubang pupuk disekitar tanaman, masukkan pupuk lalu tutup kembali. Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali. Lakukan pemangkasan untuk membentuk pertumbuhan vegetatif yang baik dari pertunasan. Pada umumnya pemangkasan bisa dilakukan yaitu pemangkasan bentuk (umur 1 tahun setelah muncul cabang primer) atau sampai menyisakan 3 cabang primer yang baik dan simetris (biasanya umur 2 tahun). Selanjutnya pemangkasan pemeliharaan dengan cara menghilangkan tunas air pada batang pokok/cabangnya agar pertumbuhan vegetatifnya maksimal. Lalu pemangkasan produksi dengan memangkas cabang-cabang agar sinar matahari bisa masuk pada setiap sela sela pohon. Terakhir adalah pemangkasan restorasi yang dipangkas adalah cabang-cabang yang rusak dan memelihara tunas air.
Pemanenan
Buah sudah bisa dipetik setelah umur 5,5-6 bulan dari berbunga. Cir-cirinya buah berwarna kuning/merah. Sebaiknya pemetikan dilakukan pagi hari saat sinar matahari tidak terlalu terik.