Menanam Dan Budidaya Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman sayur yang dimanfaatkan umbinya untuk dikonsumsi. Kentang umunya dibudidayakan di daerah beriklim dingin dengan suhu udara lembab seperti di daerah pegunungan. Tanaman ini akan tumbuh subur bila ditanam di lahan yang gembur dan kaya akan humus. Perlakuan dan perawatan yang baik akan menghasilkan umbi tanaman yang besar dan bernilai jual tinggi. Jika kita jeli melihat peluang usaha budidaya kentang, maka tanaman ini bisa menjadi komoditi tanaman sayur yang layak diperhitungkan. Pasalnya tanaman ini merupakan sayuran yang selalu di pergunakan untuk masakan setiap hari, bahkan acara hajatan juga wajib menyertakan masakan berbahan dasar kentang. Nah, jika melihat peluang usahanya, maka Anda sebaiknya mencobanya. Berikut ini adalah panduan selengkapnya:

Pengolahan Tanah

Pertama-tama lahan tanam dibaja atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm. Setelah itu diamkan selama 2-3 hari lalu digaru sedalam 5 cm dan diamkan selama 1 minggu. Perhatikan kelembaban tanah, jaga agar kelembaban tanah tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Oleh karena itu buatlah sistem irgasi yang baik di lahan tanam. Lakukan pengairan hanya bila kondisi tanah sudah terlihat kering. Setelah satu minggu ratakan kembali lahan tanam dengan dibuat garitan untuk peletakan tanaman selebar 80 cm dengan ketinggian sekitar 5 cm. Lakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang/kompos sebanyak 20-50 ton/hektar dan tambahkan NPK 350 kg/hektar. Lakukan pemuukan NPK di sekitar tanaman saja.

Penanaman

Persiapkan bibit kentang yang akan di tanam di lahan tanam. Pilih umbi terbaik dan unggul yang dapat dibeli di petani yang sudah terjamin kualitasnya. Simpan bibit selama 3 bulan, fungsinya agar umbi bertunas setelah masa dormasi. Selanjutnya umbi yang sudah bertunasdilakukan seleksi tunas. Pangkas tunas yang memiliki panjang lebih dari 2 cm. Sebaiknya gunakan umbi yang memiliki berat antara 30-50 gr/umbi. Setelah itu letakan umbi yang terpilih dan sudah dipangkas dalam garitan. Atur jarak tanamnya 20-30 cm, lalu timbun bibit dengan tanah sampai terbentuk guludan setinggi 10-15 cm. Buat saluran drainase berupa parit di kanan-kiri guludan.

Perawatan

Perawatan dilakukan dengan cara penyiraman sesuai kondisi tanah dan cuaca. Jika tanah lembab dan cuaca hujan, maka tidak perlu adanya penyiraman. Jika tanah kering dan cuaca panas, maka lakukan penyiraman. Usahkan agar tanah jangan sampai terlalu basah apalagi sampai becek karena air tergenang. Setelah masuk usia 1 bulan tanam, penyiangan gulma juga perlu dilakukan untuk membuang tanaman yang mengganggu penyerapan nutrisi pada kentang. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pengguludan lanjutan. Penyiangan berikutnya bisa dilakukan setelah tanaman berumur dua bulan, dan selanjutnya tidak diperlukan lagi, karena tajuk sudah rimbun sehingga gulma tidak akan tumbuh. Jaga dan pantau tanaman agar terhindar dari hama dan penyakit. Jika sudah terserang maka gunakan pestisida dan obat yang sesuai dengan aturan pakai dan dosisnya.

Pemanenan

Umumnya kentang sudah siap panen setelah masuk umur 80-120 hari. Lakukan pengecekan dengan menggali secara acak tanaman kentang secara merata agar tanaman kentang bisa mewakili setiap lajur tanaman apakah sudah siap panen atau belum. Biasanya tanaman yang siap panen daunnya akan berwarna pudar dan terlihat kering. Gali untuk mengambil umbinya, setelah itu jemur untuk beberapa saat agar tanah menjadi lebih kering dan mudah untuk dibersihkan.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *