Menanam dan Budidaya Koro

Koro (Phaseolus Lunatus) atau disebut juga Roay merupakan anggota sayuran kacang-kacangan. Jika masih muda koro bisa dijadikan lalap dan yang sudah tua bisa disayur dengan kuah santan. Koro hidup dengan tumbuh menjalar sama seperti kebanyakan sayur menjalar, koro juga mampu hidup lama, bahkan bisa sampai 2 tahun. Selain dikenal sebagai sayur, pada bagian daunnya dapat dijadikan obat gatal. Biji koro juga bisa dikonsumsi dengan cara digoreng dan disebut kacang koro. Koro dibagi menjadi dua jenis; koro putih dan koro hijau.

Pengolahan Tanah dan Penanaman

Persiapan tanah dapat dilakukan dengan membuat media tanam pada lahan dengan menambahkan pupuk kandang/kompos, diamkan seminggu kemudian dicangkul atau dibajak agar tanah gembur. Buat lubang dengan jarak antara lubang sekitar 30 cm dan jarak antar baris sekitar 60 cm. Benih yang sudah disiapkan tidak perlu di semai, bisa langsung ditanam. Masukkan 2 biji koro/lubang lalu tutup dengan tanah kembali. Pasang ajir setinggi 2 m saat koro sudah mencapai tinggi 10 cm, lilitkan pada ajir. Setelah koro berumur 1-1 ½ bulan, beri pupuk urea atau TSP dengan dosis 5 gram/tanaman. Siram secara rutin dan siangi berkala.

Pemanenan

Koro muda bisa dipanen setelah berumur 3 – 3 ½ Bulan. Jika lebih dari itu koro sudah tua dan hanya bisa disayur. Bila ingin memanen kacangnya bisa ditunggu sampai tua dan hampir mengering di pohon.