12 Foto Ini Menggambarkan Betapa Beratnya Perjuangan Pergi ke Sekolah

Setiap paginya, pergi ke sekolah merupakan rutinitas yang selalu dilakukan oleh para anak-anak. Sekolah adalah tempat menuntut ilmu dan bertemu dengan teman-teman sebayanya. Bagi anak-anak yang hidup di kota besar, sekolah mungkin bukanlah tempat yang susah untuk didatangi. Tetapi bagi anak-anak yang tinggal didaerah terpencil, mereka pasti melakukan usaha yang lebih agar bisa sampai ke sekolah tepat waktu.

Tidak sedikit anak-anak yang tinggal di daerah terpencil di berbagai penjuru desa di dunia harus menempuh perjalanan waktu yang panjang serta perjuangan yang berat, bahkan sampai mempertaruhkan nyawa mereka hanya demi bisa sampai ke sekolah.

Di bawah ini merupakan foto anak-anak dari berbagai desa di penjuru dunia yang berjuang melewati perjalanan berbahaya dan sangat memprihatinkan hanya agar bisa sampai ke sekolah.

 

Gulu, China

brilio.net
brilio.net

Anak-anak yang berada di Gulu, China harus melakukan perjalanan 5 jam untuk sampai ke sekolah serta melewati jalan kecil yang berukuran 1-2 meter yang disamping kanan kirinya adalah terbing terjal.

Sungai Negro, Columbia

brilio.net
brilio.net

Anak-anak yang berada di Sungai Negro, Columbia harus meluncur dengan tali besi yang mempunyai panjang 800 meter yang membentang panjang melewati sungai sepanjang 300 meter. Dapat kamu bayangkan betapa besar nyali yang dimiliki oleh anak-anak ini yang sanggup melalukan perjalanan panjang setiap harinya dan berpotensi bisa meregang nyawanya.

Berdesak-desakan Diatas Becak Motor, India

brilio.net
brilio.net

Anak-anak yang berada di desa terpencil di India mau tak mau harus berdesak-desakan di atas becak motor yang sempit agar bisa pergi ke sekolah yang berjarak puluhan meter dari desa mereka.

Menyebrangi Papan Kayu, Srilanka

brilio.net
brilio.net

Anak-anak dari Srilanka mempunyai nyali yang sangat besar. Bagaimana tidak, mereka harus melalui sepotong papan kayu kecil yang menghubungkan bagian bukit yang sedang longsor, kalau bergerak sedikit saja, mungkin anak-anak tersebut bisa jatuh ke jurang.

Menyebrangi Sungai Menggunakan Pelampung, Filipina

brilio.net
brilio.net

Anak-anak dari filipina merasakan betapa sulitnya perjuangan untuk bisa sampai ke sekolah. Mereka harus menumpangi pelampung dan bertahan diatasnya untuk melintasi sungai dalam waktu lebih dari 40 menit. Bisa kita lihat bagaimana pakaian sekolah mereka yang dimasukkan ke dalam tas. Kemudian jika sudah sampai di seberang sungai, barulah mereka memakai seragamnya.

Menyebrangi Sungai dengan Tali, Padang, Sumatera Barat

brilio.net
brilio.net

Hampir serupa kisahnya dengan anak-anak dari Columbia, anak-anak dari Padang ini juga harus melewati bentangan besi yang melintasi sungai agar bisa sampai ke sekolah.

Berjalan 125 mil, Phili, China

brilio.net
brilio.net

Anak-anak ini harus melewati perjalanan sejauh 130 mil agar bisa sampai ke sekolah. Selain itu, dalam perjalanan ini mereka harus melewati pinggiran tebing-tebing batu terjal yang dalam waktu tak menentu bisa saja longsor menimpa mereka.

Menaiki Kereta Kuda, Delhi

brilio.net
brilio.net

Bisa kita lihat bagaimana anak-anak ini harus berdesak-desakan ketika menaiki kereta kuda yang jumlahnya terbatas. Mereka mungkin tidak memikirkan bahwa kereta itu sewaktu-waktu bisa terguling di jalan karena kelebihan muatan.

Menggunakan Rakit Rambu, Desa Cilangkap, Indonesia

brilio.net
brilio.net

Masih di negara tercinta kita Indonesia, tepatnya di desa Cilangkap. Bisa kita lihat anak-anak ini harus menaiki perahu rakit yang terbuat dari bambu agar bisa sampai ke sekolah. Mereka harus melewati arus sungai yang cukup deras.

Melintasi Jembatan Rusak dan Bersalju, Guangzhou, China

brilio.net
brilio.net

Anak-anak dari Guangzhou harus bekerja keras melalui jembatan rusak yang melewati sebuah lembah yang panjang. Walaupun dalam kondisi licin dan bersalju, mereka tetap dengan semangat melalui jalan tersebut, karena tidak ada jalan lagi dan hanya jalan itulah satu-satunya yang bisa ditempuh.

Menunggangi Lembu, Myanmar

brilio.net
brilio.net

Anak-anak yang berasal dari salah satu pelosok desa di Myanmar harus pergi ke sekolah dengan menunggangi lembu. Lembu adalah binatang ternak yang umumnya dimiliki setiap rumah di desa itu. Dari pada harus berjalan kaki berpuluh-puluh mil jauhnya, mereka lebih baik menggunakan lembu untuk bisa memangkas waktu perjalanan.

Memanjat Tangga Bambu, China

brilio.net
brilio.net

Untuk mereka yang tinggal di ZhangJiawan Village, China. Maka tidak ada pilihan lain untuk bisa ke sekolah selain harus mempersiapkan nyali besar melewati tangga bambu yang hanya bersandar pada tebing bukit.

Demikian beberapa foto yang cukup memprihatinkan dan menggambarkan bagaimana beratnya perjuangan mereka untuk bisa pergi ke sekolah. Semoga, hal itu bisa membuat kamu yang kadang malas-malasan untuk menuntut ilmu tidak seperti itu lagi.