8 Foto perjalanan Menuju Sekolah yang Sangat Berbahaya dan Memprihatinkan

Pendidikan merupakan suatu hal yang wajib dalakukan. Di Indonesia saja warganya diwajibkan untuk menempuh pendidikan minimal 9 tahun. Mungkin, untuk masyarakat kota, menempuh pendidikan tidaklah hal yang sulit untuk dilakukan. Namun, untuk masyarakat yang hidup di daerah terpencil, banyak sekali kendala yang akan dihadapi.

Sebagian daerah, untuk menuju ke sekolah saja butuh perjuangan yang ekstra. Mereka harus rela berjalan berpuluh kilometer untuk menuju ke sekolah. Itu belum lagi dengan kondisi jalan yang bisa dikatakan sangat berbahaya. Berikut ini satujam.com merangkum foto anak-anak yang berjuang menuju ke sekolah dengan melewati jalan yang sangat berbahaya.

 

Gulu, China

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Foto pertama didapat dari anak-anak yang ada di Gulu, China. Mereka harus berjalan selama 5 jam untuk menuju ke sekolah. Tidak hanya jauhnya jarak yang harus ditempuh, jalan yang berbayapun harus mereka lewati, yaitu melewati jalan yang kanan kirinya merupakan tebing terjal.

Sungai Negro, Columbia

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Jika sebelumnya harus melewati tebing yang terjal, anak-anak dari Sungai Negro, Columbia harus melewati sungai sepanjang 400 meter dengan menggunakan tali besi untuk menuju ke sekolah. Bisa dibayangkan betapa besar perjuangan mereka untuk pergi ke sekolah, bahkan mereka rela untuk mempertaruhkan nyawanya demi berangkat ke sekolah.

Bersempit-sempit di Atas Becak Motor, India

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Memang hidup di daerah terpencil serba repot karena fasilitasnya belum tersedia dengan baik. Contohnya saja di desa terpencil di India ini.

Anak-anak sekolah harus rela berdesak-desakan menaiki becak bermotor yang letaknya puluhan meter dari rumahnya. Mereka berdesak-desakan tersebut karena fasilitas transportasi publik di daerah tersebut belum layak dan jumlahnya sedikit.

Menyeberangi Papan Kayu, Srilanka

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Foto selanjutnya adalah anak-anak dari Srilangka. Mereka harus rela melewati papan kecil yang menghubungkan jalan bukit. Papan tersebut dibuat karena jalannya longsor. Itupun suatu saat bisa saja jalanan itu rusak karena longsor juga. Sangat bahaya bukan?

Menyeberang Sungai Menggunakan Pelampung, Filipina

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Anak-anak dari Filipina juga mengalami hal yang sama dengan ana-anak di daerah lain. Mereka harus bertahan di atas pelampung selama lebih dari 30 menit untuk menuju ke sekolah. Mereka saat melewati sungai tidak memakai seragam. Setelah melewati sungai, mereka baru mengenakan seragamnya.

Menyeberang Sungai dengan Tali, Padang, Sumatera Barat

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Tidak berbeda dengan hisa ana-anak di Columbia, anak-anak di daerah Padang, Sumatera Barat juga mengalami hal yang sama. Mereka harus melewati tali besi yang melewati sungai demi menuju ke sekolah.

Berjalan 125 Mil, Pili, China

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Satu lagi perjuangan anak-anak dari China untuk menuju ke sekolah. Mereka tempatnya tinggal di Pili, China. Untuk menuju ke sekolah, mereka harus berjalan sejauh 125 mil dengan jalur yang sangat buruk. Mereka harus melewati tebing terjal yang sewaktu-waktu bisa saja longsor.

Menaiki Kereta Kuda, Delhi, India

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Anak-anak dari Delhi, India ini harus rela berdesak-desakan menaiki kereta kuda untuk menuju ke sekolah. Mereka tidak berpikir panjang bahwa mungkin saja kereta kuda tersebut terbalik karena kelebihan beban. Mereka hanya berpikir bagaimana bisa menuju ke sekolah untuk menuntut ilmu.

Menggunakan Rakit Bambu, Desa Cilangkap, Indonesia

https://www.brilio.net
https://www.brilio.net

Satu lagi keadaan yang sangat memprihatinkan yang terjadi di Indonesia. Anak-anak dari Desa Cilangkap, Indonesia ini harus menaiki perahu rakit yang melewati arus sungai deras guna menuju ke sekolah.