Salah satu cemilan yang populer di Indonesia adalah gorengan. Hampir semua orang Indonesia menyukai makanan yang satu ini. Selain rasanya yang nikmat, gorengan juga bisa membuat orang yang baru kenal menjadi lebih akrab. Ada berbagai macam keunikan karakter penjual gorengan dan pembeli gorengan. Baik keanehan yang dilakukan pembeli maupun keanehan yang dilakukan oleh penjual. Selama ini banyak kebiasaan-kebiasaan masyarakat Indonesia saat membeli gorengan, diantaranya sebagai berikut:
Makan Langsung di Tempat
Sepertinya tidak sabar kalau menyantap gorengan di rumah. Sehingga sebagian banyak pembeli gorengan menyantapnya di tempat penjualan sambil berbincang-bincang dengan si penjual. Pertanyaan yang pertama di lontarkan biasanya, “Udah berapa lama jualan?, Siapa yang meracik bumbunya? dan ada minat buka cabang ga?. Begitulah pertanyaan pembeli yang biasa dilontarkan.
Minta yang Masih Panas
Suhu panas pada gorengan menandakan bahwa gorengan tersebut masih dalam keadaan baru. Kebanyakan pembeli akan memilih gorengan yang panas, sehingga si penjual terus memastikan agar gorengan yang dijualnya tetap dalam keadaan hangat bagaimanapun caranya. Biasanya penjual gorengan menaruh gorengannya yang dingin di atas wajan dengan menggunakan marang besi.
Milihnya Sambil Dipegang-pegang
Biasanya para pembeli gorengan memilih dengan dipegang-pegang. Alasanya untuk memastikan kalau gorengan yang akan dibeli dalam kondisi baru dan hangat. Selain itu juga untuk memastian tekstur dan bentuknya. Yang jadi masalah adalah gorengan saja belum tentu higienis, masa harus di tambah kotoran atau kuman-kuman yang menempel di tangan pembeli, kan gak lucu?.
Minta Bonusan Kripik
Penjual gorengan biasanya memisahkan antara kripiknya dan gorengannya. Salah satu kebiasaan pembeli gorengan yaitu meminta kripiknya sebagai bonus. Dengan seperti itu, hal ini menjadi tips bagi penjual untuk memperbanyak kripik. Kripik pada gorengan sebenarnya sisa-sisa tepung yang gugur ketika di goreng.
Minta Dibanyakin Rawit
Kebanyakan dari pembeli gorengan biasanya memanfaatkan momen membeli gorengan untuk mendapatkan cabe yang banyak. Dengan begitu pembeli akan mendapat cabe yang dapat digunakan membuat sambal atau sebagai bumbu masak. Para pembeli yang berani minta rawit banyak biasanya pembeli yang sudah borong gorengan dengan jumlah yang cukup banyak.
Ditawar
Biasanya para penjual gorengan mematok harga yang tidak masuk akal, sehingga para pembeli berusaha bagaimana caranya mendapat harga yang spesial. Kemungkinan yang terjadi juga dari pihak pembelinya yang terlalu pelit dalam itung- itungan. Sehingga harga yang sudah sewajarnya di tawar-tawar. Kejadian semacam ini terkadang membuat jengkel si penjual, sehingga mengusirnya.
Minta Tambahan Gorengan
Pembeli yang meminta tambahan atau bonusan gorengan biasanya yang beli gorengan yang jumlahnya banyak. Karena belinya banyak, hal ini menjadi sebuah alasan yang digunakan untuk mendapatkan bonusan. Terkadang ada pembeli yang baik hati sehingga dikasih bonusan, terkadang ada pula yang berat hati, sehingga tidak memberi bonusan. Biasanya pembeli yang dikasih bonusan akan membeli gorengan di tempat yang sama dan akan berpindah tempat bagi yang tidak memberi bonusan.